Puluhan emak-emak berbondong bondong mendatangi Polres Brebes, Jawa Tengah. Mereka mengaku menjadi korban arisan online dan telah dirugikan hingga puluhan juta.
Ibu ibu muda ini berasal dari Kecamatan Kersana dan Tanjung. Salah satu korban, Tri Andri Astuti (28) warga Desa Jagapura, Kecamatan Kersana mengaku tertipu hingga belasan juta rupiah setelah awalnya tergiur keuntungan arisan online.
"Sistemnya saya transfer sampai empat kali. Total Rp 12.800.000," kata Tri didampingi korban lainnya di Mapolres Brebes, Rabu (2/8/2023) sore.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Awalnya, cerita Tri, pelaku berinisial DP menjaring calon korbannya melalui media sosial Facebook. Hingga kemudian informasinya tersebar di antara warga lainnya.
"Awalnya saya tahu dari Facebook. Kami memang tergiur karena menjanjikan keuntungan lebih. Tapi nyatanya tidak, bahkan uang kami tidak kembali," kata Tri.
Ia menyebut korban arisan bodong itu mencapai 300-an orang namun tidak semua korban datang ke Mapolres Brebes
"Kita korbannya sudah banyak. Namun dia pelaku enak-enakan saja di luar. Kalau hari ini menjanjikan ada pengembalian uang, makanya kita juga berbondong-bondong ke Polres kalau benar ada mediasi," sambung Tri.
Korban lain, Sriyani (28), warga Desa Kersana mengaku mengetahui ada arisan online dari salah satu admin arisan yang mempostingan di Facebook. Ia pun tergiur dan akhirnya ikut menjadi korban arisan. Sriyani tidak menampik awalnya sempat mendapatkan keuntungan sebanyak dua kali sebelum akhirnya tertipu.
"Terakhir saya transfer Rp 4.400.000 dijanjikan cair dapat keuntungan pada 1 Juni kemarin, tapi sampai sekarang belum cair. Kerugian saya semuanya Rp 6 juta," ungkap dia.
Korban menambahkan, sebelum menggeruduk Mapolres Brebes, semua korban telah dijanjikan akan mendapatkan semua uangnya pada hari ini, 2 Agustus 2023. Para korban mengaku sudah berkali-kali dijanjikan uangnya kembali sejak beberapa bulan lalu.
"Kami sempat mengadu ke Polsek kersana, awal Juli lalu setelah kami menggerebek rumah terduga pelaku. Tapi lagi-lagi cuma dijanjikan," ungkap Sriyani.
Selengkapnya baca halaman selanjutnya
Kuasa hukum warga, Harto Banjar Nahor mengatakan, ada sekitar 300 orang yang menjadi korban penipuan arisan bodong secara online.
"Terduga pelaku inisial DP. Kami menanyakan kelanjutan kasusnya. Karena sejak Mei 2023 pelaku tidak ada status apapun dari polisi," kata Harto.
Harto menyebut sejak kasus itu mencuat dan diadukan ke Polres Brebes, belum ada perkembangan signifikan. Sempat dijanjikan ada mediasi untuk pengembalian kerugian dari terduga pelaku namun belum terealisasi.
Wakil Kepala Polres Brebes Kompol Arwansa membenarkan adanya laporan dugaan penipuan arisan online.
"Saat ini sedang ditangani Sat Reskrim," kata Arwansa.
Arwansa menyebut pihaknya sedang melakukan pendalaman untuk mengungkap kasus itu.
"Pemeriksaan terhadap saksi-saksi dan korban. Perkembangan selanjutnya nanti akan disampaikan lebih lanjut," pungkas Arwansa.