Kondisi Kamar Kos Pemutilasi Mahasiswa Asal Pangkalpinang di Sleman

Kondisi Kamar Kos Pemutilasi Mahasiswa Asal Pangkalpinang di Sleman

Jauh Hari Wawan S - detikJateng
Minggu, 16 Jul 2023 16:54 WIB
Suasana kamar kos salah satu pelaku mutilasi inisial W (29) di Krapyak, Sleman, DIY, Minggu (16/7/2023).
Kamar kos salah satu pelaku mutilasi inisial W (29) di Krapyak, Sleman, DIY, Minggu (16/7/2023). Foto: Jauh Hari Wawan S/detikJateng
Sleman -

Dua orang berinisial W dan RD, pelaku mutilasi laki-laki yang potongan tubuhnya ditemukan di Turi, Sleman, ditangkap. Salah satu pelaku, W diketahui tinggal di salah satu kos daerah Krapyak, Triharjo, Sleman.

Kos tersebut diduga menjadi lokasi tersangka untuk mengeksekusi korban. Polisi telah menggeledah kos tersebut.

Pantauan detikJateng di lokasi, terdapat tiga kamar di kos itu. Suasana sekitar tampak sepi. Tetangga kos W tidak berada di kamar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kamar yang disewa pelaku inisial W itu di paling ujung di sisi utara, bertembok putih kusam. Lampu di dalam kamar kosnya masih menyala.

Garis polisi masih terpasang mengitari kamar pelaku. Di depan kamar hanya terdapat gantungan pakaian, sapu, dan beberapa sandal.

ADVERTISEMENT

Ketua RT 4 Krapyak, Ngatijo (59), mengatakan pelaku diketahui tidak pernah melapor selama hampir setahun menyewa kamar. Dia bilang identitas pelaku yakni W (29) warga Kajoran, Magelang.

"Karena nggak laporan saya, saya nggak tahu. Kemarin baru saya denger berita kalau yang tuan rumah diminta keterangan sama petugas, bilang kalau sudah sejak Agustus. Hampir setahun tapi nggak laporan saya," kata Ngatijo saat ditemui, Minggu (16/7/2023).

Selama tinggal di kos, W jarang bersosialisasi dengan warga lain. Sepengetahuan Ngatijo, pria berusia 29 tahun warga Kajoran, Magelang, itu kerja di bidang kuliner.

"Saya ketemu orangnya aja belum pernah, apalagi ke sini. Katanya kesibukannya itu kerjanya di kuliner, berangkat pagi pulang malam. Istilahnya cuma istirahat di situ," ucapnya.

"Kalau wajahnya nggak mencurigakan. Tapi kesehariannya nggak tahu. Selama ini setiap ada kegiatan di sini tidak pernah ikut," sambungnya.

Dari laporan yang dia terima, warga maupun tetangga kos pelaku tak ada yang curiga pada W. Sebab di Krapyak sedang ada pekerjaan ngecor.

"Mungkin kalau bisa tahu harusnya kos sebelah. Itu kan cuma selisih satu tembok. Katanya kan kejadian Rabu malam, pas di sini ada proyek ngecor itu ramai," ujar Ngatijo.

Pelaku pun disebut masih sempat kembali ke kos pada Rabu itu.

"Katanya sempat pulang, tidak bisa masuk sepeda cuma ditinggal di sebelah selatan jalan orangnya pulang, setelah itu pergi lagi. Perginya bawa apa nggak tau, karena sini sibuk kerja," ujarnya.

Dia melanjutkan, polisi beberapa kali datang ke lokasi kos itu sejak Kamis (14/7) siang. Lalu penggeledahan dilakukan Jumat (15/7). Beberapa barang dibawa polisi.

Diberitakan sebelumnya, potongan tubuh korban mutilasi ditemukan di sungai Bedog, Padukuhan Kelor, Turi, Rabu (12/7) malam. Awalnya petugas menemukan potongan tubuh berupa kaki, tangan kiri, dan potongan daging.

Pada proses pencarian berikutnya, Sabtu (15/7), polisi menemukan potongan kepala di Merdikorejo, Tempel. Kemudian ditemukan juga potongan tubuh lain di beberapa lokasi.

Polisi telah mengamankan dua pelaku dalam kasus ini, yakni W dan RD. Polisi masih mendalami kasus ini.




(dil/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads