Sepeda motor matik milik Cahyadi Wijaya (29) pengojek online dicuri di Jalan Tentara Pelajar, Kliwonan, Klaten Tengah, Klaten. Dua pelaku pencurian motor di dekat Makodim Klaten itu akhirnya ditangkap.
"Benar (sudah ditangkap). Yang korbannya motor Ojol," ungkap Kasat Reskrim Polres Klaten AKP Lanang Teguh Pambudi kepada detikJateng, Sabtu (17/6/2023) pagi.
Lanang menyebut kedua pelaku ditangkap pada Jumat (16/6) kemarin. Salah satu pelaku merupakan warga Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dua orang, warga Kabupaten Sleman dan Klaten," imbuh Lanang Teguh.
Aksi pencurian sepeda motor milik pengemudi ojek online (ojol) terjadi di Jalan Tentara Pelajar, Kliwonan, Klaten Tengah, Klaten. Aksi tersebut tergolong nekat sebab motor diparkir di halaman rumah yang berada di samping markas Kodim 0723/ Klaten.
"Terbilang nekat karena di sini kan dekat kompleks tentara. Tapi biasanya para tentara jajan di sini (lokasi) tapi saat kejadian sepi, mungkin karena Jumat pada olahraga," ungkap pemilik motor, Cahyadi Wijaya (28) kepada detikJateng di lokasi, Jumat (16/6).
Menurut Cahyadi, pencurian itu terjadi pada pagi ini. Saat itu, dia baru saja mengantar salah satu penumpang.
"Pas di tengah jalan saya kebelet mules lalu pulang dan motor saya parkir di depan rumah tapi kunci masih tergantung. Pas saya di kamar mandi bapak saya teriak, saya kejar helm sudah dibuang dan motor sudah tidak ada," papar Cahyadi.
Setelah itu, dia memeriksa CCTV yang ada di sekitar lokasi. Di rekaman CCTV tersebut terlihat ada dua orang yang memakai masker yang mengambil sepeda motornya.
"CCTV terlihat mereka jalan berdua pakai helm, pakai masker juga, satu nunggu, satu masuk ke halaman, lalu keluar melawan arah naik motor. Dari CCTV terlihat aksinya cepat sekali," lanjut Cahyadi.
Menurut Cahyadi, akibat kejadian tersebut sepeda motor nomor polisi AD 2472 ATC warna hitam itu hilang, dengan kerugian sekitar Rp 14 juta karena ada dompet dan surat penting. Motor tersebut setiap hari untuk kerja ojol.
"Ya untuk ngojek setiap hari, kalau pasaran harga Rp 14 juta soalnya dalam jok ada surat, dompet dan uang Rp 400.000. Tadi sudah lapor ke Polres," imbuh Cahyadi.
(ams/ams)