Ibu di Rembang Ngaku Tega Bunuh Bayinya gegara Kelainan

Ibu di Rembang Ngaku Tega Bunuh Bayinya gegara Kelainan

Mukhamad Fadlil - detikJateng
Rabu, 10 Mei 2023 11:17 WIB
Garis polisi (police line) dilarang melintas
Ibu di Rembang Ngaku Tega Bunuh Bayinya gegara Kelainan. Foto ilustrasi. (Foto: Ari Saputra)
Rembang -

Seorang ibu di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, tega membunuh bayinya sendiri yang masih berusia sekitar tiga minggu. Kepada polisi, pelaku mengaku membunuh karena bayinya mengalami kelainan sejak lahir.

Pengakuan itu terungkap usai pelaku berusia 26 tahun asal Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang itu diperiksa polisi. Ibu itu mengaku mencekik bayinya dengan dalih anaknya memiliki kelainan sejak lahir.

"Lalu kami lakukan interogasi, kemudian menyampaikan bahwa telah membunuh bayi yang digendong dengan cara dicekik lehernya. Alasannya bayi yang merupakan anaknya sendiri itu memiliki kelainan sejak lahir," imbuh Kapolres Rembang AKBP Suryadi dihubungi detikJateng, Rabu (10/5/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Suryadi menyebut berdasarkan hasil autopsi oleh tim autopsi Biddokes Polda Jateng, pada leher jenazah bayi korban pembunuhan sang ibu tersebut, terdapat tekanan benda tumpul atau bekas cekikan.

"Tadi diautopsi terdapat tekanan benda tumpul di leher, bekas cekikan dan dia (pelaku) ngaku," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Setelah diautopsi jenazah kemudian diserahkan ke keluarganya atau sang ayah untuk dimakamkan.

Diberitakan sebelumnya, seorang ibu di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, tega membunuh bayinya sendiri yang masih berusia sekitar tiga minggu. Usai dibunuh, bayi malang itu lalu digendong ke kantor polisi.

"Selasa (9/5) kemarin, sekitar pukul 06.30 WIB, datang seorang ibu berjalan kaki membawa seorang bayi digendong menggunakan selendang atau jarik ke Polsek Rembang," tutur Kapolres Rembang AKBP Suryadi saat dihubungi detikJateng, pada Rabu (10/5/2023).

Setelah ditanya oleh anggota Polsek Rembang, wanita itu mengaku asal Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang. Kepada polisi, pelaku meminta anaknya dikuburkan.

"Dia lalu menyampaikan meminta tolong untuk menguburkan bayi yang digendong tersebut," ujar Suryadi.

Menurut polisi, kondisi pelaku seperti orang depresi. Perilakunya sering berubah dan cenderung meracau.

"Perilaku dan bahasa sering berubah-ubah dan cenderung meracau seperti orang depresi. Petugas melihat kondisi bayi yang ada di dalam gendongannya ini pucat dan kondisinya meninggal dunia," kata Suryadi.




(aku/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads