Wanita Cepogo Boyolali Tewas Bersimbah Darah, Tetangga: Suka Pakai Perhiasan

Wanita Cepogo Boyolali Tewas Bersimbah Darah, Tetangga: Suka Pakai Perhiasan

Jarmaji - detikJateng
Kamis, 06 Apr 2023 15:43 WIB
Jenazah Jumiyem dibawa dari rumahnya di Cepogo Boyolali ke RSUD Dr Moewardi Solo untuk diautopsi, Kamis (6/4/2023).
Jenazah Jumiyem dibawa dari rumahnya di Cepogo Boyolali ke RSUD Dr Moewardi Solo untuk diautopsi, Kamis (6/4/2023). Foto: Jarmaji/detikJateng
Boyolali -

Kematian Jumiyem (64) dalam kondisi bersimbah darah di dapur rumahnya di Boyolali mengejutkan warga sekitar. Di mata tetangganya, korban dikenal sebagai pribadi yang baik dan aktif dalam kegiatan lingkungan.

"Orangnya baik, jarang keluar rumah tapi aktif di kegiatan lingkungan. Setiap perkumpulan RT selalu datang, kumpulan ibu-ibu datang, kumpulan bapak-bapak juga datang," kata Suwarmi (41) ibu ketua RT 16/08 Dukuh Sidosari, Desa Gubug, Kecamatan Cepogo, Kamis (6/4/2023).

Korban berstatus janda, memiliki satu anak yang berada di Bekasi. Setiap hari korban berjualan bubur dan kebutuhan dapur di rumahnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Setiap hari jualan bubur. Ramai. Yang beli bukan hanya warga sini, dari daerah lain juga banyak," jelas Suwarmi.

Menurut dia, korban jualan bubur dan gorengan tiap hari untuk sarapan mulai pukul 05.00 WIB. Sebagian pembeli biasanya makan di tempat.

ADVERTISEMENT

Dalam memasak jualannya, Jumiyem biasa dibantu oleh ibu korban yang rumahnya di sampingnya.

Suwarmi terakhir bertemu dengan Jumiyem pada Rabu (5/4) siang. Saat itu Jumiyem sedang beli sayuran dari pedagang keliling di depan rumahnya.

"Nggak cerita apa-apa, cuma membahas menu yang akan dimasak. Mau masak apa ya, gitu," terangnya.

Jumiyem juga dikenal rajin menabung. Hasil jualan bubur dia belikan perhiasan emas.

"Setiap hari suka memakai perhiasan. Gelang, kalung, cincinnya besar-besar," imbuh Suwarmi.

Dini hari tadi Jumiyem diperkirakan belum sempat memasak. Namun ada kol yang sudah dipotong-potong, yang kemungkinan sudah dicicil pada malam harinya.

Kepala Desa Gubug, Moch Hamid menambahkan, kabar pembunuhan Jumiyem itu dia terima pukul 06.56 WIB. Pagi itu dia langsung mendatangi rumah korban.

"(Jumiyem) Kepribadiannya bagus. Jualan bubur sudah bertahun-tahun. Yang beli tidak hanya masyarakat lingkungan sini saja," ujar Moch Hamid.

Diberitakan sebelumnya, Jumiyem ditemukan tetangganya bersimbah darah dalam posisi tengkurap di dapur rumahnya sekitar pukul 06.30 WIB tadi. Wanita asal Cepogo, Boyolali ini diduga jadi korban pembunuhan.

"Masih kami dalami. (Korban) Pembunuhan," kata Kasat Reskrim Polres Boyolali AKP Donna Briadi, usai olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi, Kamis (6/4).

Dari pemeriksaan medis sementara, Donna mengatakan, ditemukan luka di beberapa bagian tubuh korban.

Dari hasil olah TKP, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti. Namun Donna belum bersedia menyebutkan apa saja barang bukti yang diamankan tersebut.




(dil/rih)


Hide Ads