Kagetnya Tetangga Mbah Slamet Dukun Pengganda Uang Ternyata Serial Killer

Kagetnya Tetangga Mbah Slamet Dukun Pengganda Uang Ternyata Serial Killer

Tim detikJateng - detikJateng
Selasa, 04 Apr 2023 11:44 WIB
Penampakan dukun palsu pengganda uang Mbah Slamet dan BS, tersangka kasus dugaan pembunuhan bermodus penggandaan uang di Banjarnegara.
Penampakan dukun palsu pengganda uang Mbah Slamet dan BS, tersangka kasus dugaan pembunuhan bermodus penggandaan uang di Banjarnegara. (Foto: Uje Hartono/detikJateng)
Solo -

Nama Slamet Tohari (45) atau Mbah Slamet dukun pengganda uang ternyata tak terkenal di desanya di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara. Tetangga pun kaget ketika mengetahui dukun pengganda uang itu serial killer.

"Di sini (Mbah Slamet) tidak begitu terkenal. Jadi saya kaget dan tidak menyangka (melakukan pembunuhan berantai)," kata pemilik warung makan dekat rumah Mbah Slamet, Kularsih saat ditemui di rumahnya, Desa Balun, Banjarnegara, Senin (3/4/2023).

Kularsih pun kaget ketika ada kabar pembunuhan berantai yang dilakukan Mbah Slamet. Terlebih jasad para korban dimakamkan di kebun milik Mbah Slamet di dekat hutan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kularsih menerangkan selama ini, Mbah Slamet bahkan tidak pernah jajan atau sekadar mampir di warung makannya. Namun, warung yang berada di gang dekat rumah Mbah Slamet itu banyak didatangi para tamu luar kota yang menanyakan rumah dukun pengganda uang Banjarnegara itu.

"Sering ada yang menanyakan rumah Pak Slamet. Tetapi tidak bilang keperluannya apa. Banyak tamu-tamu dari luar kota," terang Kularsih.

ADVERTISEMENT

"Malahan Pak Slamet itu tidak pernah beli apa-apa di sini," sambungnya.

Dia menyebut beberapa tamu luar kota itu di antaranya mengaku berasal dari Pekalongan dan Palembang. Kularsih pun mengetahui jika tetangganya seorang dukun dari tamu asal Pekalongan.

"Ada orang dari Pekalongan menanyakan rumah Mbah Slamet. Katanya bisa menggandakan uang. Nah saya tahu kalau dia bisa menggandakan uang dari orang Pekalongan itu," jelasnya.

Kularsih mengaku sempat ditanya tamu dari Palembang yang mencari keluarganya. Tamu itu menyebut anggota keluarganya tak pulang setelah pergi ke Desa Balun.

"Ada tamu dari Palembang yang menanyakan keluarganya. Kemudian saya menyarankan untuk pergi ke kantor polisi," terang dia.

Dikenal Sosok Baik

Sementara itu, tetangga Mbah Slamet menyebut pria itu dikenal baik dan tak pernah berbuat onar. Tetangga menyebut tak ada hal yang mencurigakan dari dukun pengganda uang itu.

"Ya dikenalnya baik sama seperti yang lain. Jadi ada kabar pembunuhan seperti ini banyak warga yang kaget," kata Samdiono.

Samdiono menyebut Mbah Slamet dikenal sebagai sosok 'orang pintar' alias dukun. Namun, dia tak tahu aktivitas sehari-hari Mbah Slamet.

"Sudah lama, ada 10 tahun dikenal orang pintar. Termasuk bisa menggandakan uang. Kalau kerjaannya suka pergi-pergi," ujar Samdiono.

Selengkapnya di halaman berikut.

Lihat Video: Kesal Ditagih Uang Alasan Dukun Palsu Banjarnegara Bunuh Korban

[Gambas:Video 20detik]



Diberitakan sebelumnya, video penangkapan seorang warga di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, beredar di media sosial. Ternyata, warga berinisial ST (45) itu tersangka pembunuhan yang nekat meracun korbannya karena terus menagih hasil penggandaan uangnya.

Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto mengatakan ST (45) warga Desa Balun. Sedangkan korbannya berinisial PO (53) warga Sukabumi.

Hendri menjelaskan kasus ini terungkap setelah anak korban, GE, melapor ke Polres Banjarnegara pada 27 Maret lalu. GE melapor karena bapaknya tidak kunjung pulang.

Belakangan diketahui, korban ternyata tewas diracun dukun pengganda uang Banjarnegara itu. Jasad korban pun ditemukan pada Sabtu (1/4) di jalan setapak dekat hutan di Desa Balun.

Tak hanya itu, dari hasil penelusuran di lokasi ternyata korban Mbah Slamet lebih dari satu. Ada sekitar 10 kerangka manusia yang ditemukan di lokasi.

"Dari jumlah kerangka yang diketemukan diperkirakan ada 10 yang masih proses identifikasi," kata Kabid Humas Polda Jateng Kombes M Iqbal lewat pesan singkat, Senin (3/4).

Halaman 2 dari 2
(ams/sip)


Hide Ads