Slamet Tohari (45) atau Mbah Slamet, dukun pengganda uang disebut kurang dikenal di desanya, Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara. Namun demikian ia justru kerap didatangi tamu luar kota.
Salah satunya disampaikan Kularsih, warga Desa Balun yang berjualan di gang menuju rumah Mbah Slamet. Menurutnya, selama ini banyak tamu luar kota yang menanyakan rumah Mbah Slamet.
"Sering ada yang menanyakan rumah Pak Slamet. Tetapi tidak bilang keperluannya apa. Banyak tamu-tamu dari luar kota," ujarnya saat ditemui di Desa Balun, Senin (3/4/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Biasanya, tamu-tamu yang akan ke rumah Mbah Slamet kerap mampir di warung miliknya untuk sekadar minum ataupun makan. Namun para tamu tersebut tidak pernah menceritakan atau menanyakan sosok Mbah Slamet.
"Hanya menanyakan rumahnya di mana. Tidak menanyakan yang lain-lain," sambungnya.
Dengan adanya berita pembunuhan yang diduga dilakukan Mbah Slamet, ia mengaku kaget. Pasalnya sosok Mbah Slamet tidak terkenal di desanya.
"Di sini (Mbah Slamet) tidak begitu terkenal. Jadi saya kaget dan tidak menyangka. Malahan Pak Slamet itu tidak pernah beli apa-apa di sini," ungkapnya.
Hal sama juga dikatakan Kades Balun Mahbudiono. Ia juga mengaku baru mengetahui jika Mbah Slamet bisa menggandakan uang sejak ada warga Pekalongan yang menanyakan rumah Mbah Slamet.
"Ada orang dari Pekalongan menanyakan rumah Mbah Slamet. Katanya bisa menggandakan uang. Nah saya tahu kalau dia bisa menggandakan uang dari orang pekalongan itu," kata dia.
Ia juga sempat menerima tamu asal Palembang. Saat itu, tamu tersebut berniat mencari keluarganya yang tidak pulang setelah pergi ke Desa Balun.
"Ada tamu dari Palembang yang menanyakan keluarganya. Kemudian saya menyarankan untuk pergi ke kantor polisi," tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, Slamet Tohari (45) warga Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara, mengaku sebagai dukun yang bisa menggandakan uang. Namun korban yang tergiur justru dibunuh saat menagih uangnya.
Belakangan polisi menemukan sedikitnya 10 mayat yang diduga dibunuh dukun sadis ini. Mayat-mayat itu dikubur di ladangnya di wilau Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara.
(aku/aku)