Sweeping Bawa Senjata Tajam di Blora, 32 Orang Ditangkap

Sweeping Bawa Senjata Tajam di Blora, 32 Orang Ditangkap

Achmad Niam Jamil - detikJateng
Jumat, 31 Mar 2023 17:12 WIB
Petugas mengamankan 32 orang yang melakukan sweeping di malam hari dengan membawa senjata tajam.
Petugas mengamankan 32 orang yang melakukan sweeping di malam hari dengan membawa senjata tajam. (Foto: dok. istimewa)
Blora -

Sebanyak 32 pesilat diamankan usai melakukan aksi sweeping dengan membawa tajam di wilayah Kecamatan Japah, Kabupaten Blora. Polisi menyebut aksi sweeping ini dipicu status WhatsApp.

"Sekitar 60 motor boncengan kita hadang, kita kejar. Kita mendapat 32 anak yang kita amankan," ungkap Kapolsek Japah AKP Isnaeni saat dimintai konfirmasi melalui telepon, Jumat (31/3/2023).

Dalam penangkapan pesilat dari beberapa perguruan silat tersebut, Isnaeni meminta bantuan personel dari Polsek sekitar dan Polres Blora. Penangkapan ini sempat terjadi aksi kejar-kejaran.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mereka berkerumun, ketika polisi datang mereka pada kabur. Saling tabrak temannya, ada yang jatuh kita tangkap, kita juga mengejar yang lainnya," jelas Isnaeni.

32 anggota silat ini diamankan di jalanan, Kamis (30/3) mulai dari pukul 10.00 WIB hingga pukul 01.00 WIB dini hari. "Kita cari mereka sampai pagi. Jam setengah 3 baru kita kirim ke Polres Blora," bebernya.

ADVERTISEMENT

Isnaeni mengatakan, aksi sweeping bersenjata tajam yang dilakukan oleh para pemuda perguruan silat tersebut dipicu oleh adanya status seseorang di media percakapan sosial.

"Dari story HP, WhatsApp, mungkin menyinggung perasaan perguruan. Yang menulis story, dia menyinggung salah satu perguruan dari Japah. Story dimasukkan di grup mereka sehingga muncul ingin melakukan sesuatu ke Japah," ungkapnya.

Beruntung polisi dengan cepat mencegah terjadinya tindak pidana. Petugas kepolisian mendapati senjata tajam yang dibawa oleh beberapa orang yang melakukan sweeping.

"Ada yang bawa senjata tajam. 6 orang kalau tidak salah, ada yang bawa badik, pedang, pujang, sangkur. Itu yang menangani selanjutnya Polres, semalam langsung diangkut ke Polres," kata Isnaeni.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Blora, AKP Supriyono menyebut pihaknya masih mendalami kejadian ini. Supriyono menambahkan, massa diduga terprovokasi dengan adanya status WhatsApp.

"Intinya mengejek salah satu perguruan silat yang lain sehingga terjadi miss, sehingga mereka terprovokasi, kemudian mereka melakukan kesepakatan untuk sweeping dan mencari orang yang membuat status tersebut, tapi sebelum itu terjadi, anggota kepolisian bergerak cepat, sehingga bisa diantisipasi dan tidak merugikan warga maupun suatu tindak pidana," tandasnya.




(aku/ahr)


Hide Ads