Seorang ibu berinisial SU (51) sempat ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pencurian tas di salah satu SPBU di Bogor, Jawa Barat. Aksinya terekam kamera CCTV. Videonya pun viral. Usai korban mencabut laporan sehingga kasusnya berakhir secara damai, tangis ibu itu tak terbendung.
Dilansir detikNews, Kapolresta Bogor Kota Kombes Bismo Teguh Prakoso mengatakan mekanisme keadilan restoratif (restorative justice) ditempuh setelah korban, MS (25), dan pelaku berdamai.
"Jadi itu atas inisiatif pihak korban. Kemudian kita fasilitasi pencabutan laporan tersebut dan kita lakukan proses restorative justice," kata Bismo saat dihubungi detikcom, Selasa (21/2/2023), dikutip dari detikNews.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bismo mengatakan barang-barang milik korban yang dicuri pelaku sudah dikembalikan. Pelaku juga sudah meminta maaf dan berjanji tidak akan mengulang perbuatannya.
"Jadi korban sudah pulih hak-haknya, korban sudah mendapatkan handphone yang dicuri, sudah kembali barangnya, jadi korban mencabut laporannya. Jadi kita bantu, semua pihak sehingga kita laksanakan restorative justice," ujar Bismo.
Diberitakan detikNews sebelumnya, pencurian itu terjadi di SPBU Bogor Barat, Kota Bogor, pada Selasa (15/2) pekan lalu. Saat itu SU mengambil sebuah tas berisi 2 ponsel milik 2 petugas SPBU berinisial MS (25) dan SY (20).
SU (51) akhirnya ditangkap polisi setelah 8 jam melakukan pencurian itu. Kepada polisi, wanita paruh baya asal Ciomas, Bogor, itu mengaku nekat mencuri karena butuh uang untuk membayar kontrakan.
"Motifnya ekonomi, untuk bayar kontrakan, pengakuannya sih itu," kata Kanit Reskrim Polsek Bogor Barat Ipda Imam Bakhtiar, Kamis (16/2), dikutip dari detikNews.
Menurut Imam, SU melakukan pencurian ketika pegawai SPBU sibuk melayani pembeli. Tas berisi dua handphone di atas dispenser pengisian BBM itu diambil SU lalu disembunyikan di balik pakaiannya. SU saat itu bersama anaknya yang sedang membeli bensin.
"Pelaku yang ambilnya (mencuri) itu ibunya, anaknya itu isi bensin, tapi anaknya nggak tahu, kalau ibunya ambil HP juga nggak tahu," kata Imam.
(dil/dil)