Pembunuh siswi SMP di Sukoharjo, Nanang Tri Hartanto (21) telah ditangkap polisi. Sang istri, M (18), mengungkapkan suaminya sosok yang temperamen dan tak jarang melakukan kekerasan terhadap istri dan anak.
Kepada detikJateng, M menceritakan awal pertemuannya dengan Nanang. Saat itu M masih duduk di bangku kelas VIII SMP.
"Dia itu SMP sudah putus sekolah. Dulu kenalnya dikenalin, terus kita istilahnya kayak pacaran itu," kata M, Senin (30/1/2023).
Saat berpacaran, M mengaku Nanang tidak pernah melakukan kekerasan terhadapnya. Hanya membentak jika Nanang tengah marah.
Namun saat mereka berpacaran, lanjut Nata, Nanang sempat dipenjara dua kali di Jogja karena kasus pencurian sepeda motor.
"Dia dipenjara tahun 2018 dan 2019 karena kasus mencuri motor di Yogyakarta," ucapnya.
Pada tahun 2020, keduanya memutuskan untuk menikah. Setelah menikah, pasangan asal DIY itu memutuskan merantau ke Kartasura, Sukoharjo.
"Awal-awal pindah itu dia sempat menjadi manusia silver. Tapi cuma sebentar saya, terus dia memaksa saya untuk bekerja," ujarnya.
Satu tahun pernikahan, lanjut M, Nanang berubah menjadi sosok yang ringan tangan. Nata sering mendapatkan kekerasan fisik dari suaminya.
"Mungkin karena dia males-malesan, tidak mau bekerja. Saya dipaksa untuk kerja terus. Kalau saya menolak, nanti dimarahin, dipukulin," ucapnya.
Tak hanya terhadap istri, Nanang juga sering memukul anaknya. Bahkan beberapa waktu lalu sempat viral video yang memperlihatkan Nanang tengah melakukan kekerasan terhadap anaknya. Video tersebut dibenarkan M.
"Kalau anak saya dianggapnya nakal, ganggu bapaknya, pasti dipukul," ucapnya.
Hingga akhirnya M tidak kuat dan pergi meninggalkan sang suami ke Kalimantan Timur. Belum ada tiga pekan ditinggal istri, Nanang mencari teman kencan melalui aplikasi online. Dari sana, Nanang bertemu dengan korban.
Usai berkencan, Nanang yang kesal nekat menghabisi nyawa korban di lahan kosong di Desa Pandeyan, Kecamatan Grogol, pada Senin (23/1).
Simak Video "Wanita Sukabumi Tewas Telanjang Dibunuh Usai Diperkosa"
[Gambas:Video 20detik]
(rih/apl)