Ngeri! Bentrok Maut Geng Motor di Batang Ternyata Cuma Demi Konten

Ngeri! Bentrok Maut Geng Motor di Batang Ternyata Cuma Demi Konten

Robby Bernardi - detikJateng
Kamis, 19 Jan 2023 15:01 WIB
Rilis kasus tawuran maut geng motor di Mapolres Batang, Kamis (19/1/2023).
Rilis kasus tawuran maut geng motor di Mapolres Batang, Kamis (19/1/2023). (Foto: Robby Bernardi/detikJateng)
Batang -

Tawuran antar geng motor di perbatasan Batang-Pekalongan, menewaskan seorang anggota geng motor. Ironisnya, para pelaku mengaku sengaja mencari musuh tawuran demi konten.

Hal itu, dikatakan salah satu tersangka berinisial FAD (14) yang merupakan admin akun Instagram geng motornya. Dia mengakui tawuran itu bertujuan untuk konten.

"Iya, bikin sengaja membuat akun/admin untuk tawuran, tujuannya untuk tawuran, sama bikin konten. Baru satu kali (tawuran). Disiarkan langsung juga. Biar banyak yang lihat," kata FAD di Mapolres Batang, Kamis (19/1/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tawuran tersebut disiarkan live di akun sosmed mereka. Geng motor ini bahkan membagi tugas menyiapkan senjata hingga menjaga motor yang diparkir.

"Ada yang bagian ngumpulin senjata. Juga ada yang menolong saat terjadi luka. Biasanya, alasan kita bukan tawuran tapi kecelakaan motor," ungkap anggota lainnya.

ADVERTISEMENT
Rilis kasus tawuran maut geng motor di Mapolres Batang, Kamis (19/1/2023).Rilis kasus tawuran maut geng motor di Mapolres Batang, Kamis (19/1/2023). Foto: Robby Bernardi/detikJateng

FAD mengaku geng motornya diakui baru beberapa bulan didirikan. Tujuannya tidak lain untuk konten, meskipun harus melukai dan mengancam jiwa orang lain. Geng motor ini, juga melibatkan orang di luar anggota geng untuk membantu saat terjadi tawuran.

"Kalau saya, enggak ikutan kelompok-kelompokan. Saya cuma diajak. Saya bawa parang Pak, tujuannya hanya untuk melukai bukan membunuh. Saat ditinggal, ia (korban) masih bisa berjalan," kata tersangka berinisial FNW (21).

Sementara itu, Kapolres Batang, AKBP M Irwan Susanto, mengatakan anggota geng motor yang berhasil diamankan berjumlah 14 orang, yang juga pelaku pengeroyokan pada korban. Mengingat sebagian besar anak di bawah umur, pihaknya akan memberlakukan penanganan khusus.

"Terkait dengan di bawah umur, ada perlakuan khusus tetap kita proses dan prosesnya lebih cepat. Nanti kita akan dampingi, kemudian kita percepat perkaranya dengan undang-undang yang sama, kemudian dengan perlakuan yang khusus," kata Irwan.

Ia sendiri miris dengan peristiwa fenomena bermunculan geng motor di kalangan remaja ini. Pihaknya terus akan mendalami kasus ini, dengan melakukan pemeriksaan kepada dua geng motor tersebut.

"Jadi, 2 tim ini, 2 kelompok ini tidak saling mengenal. Bertemunya itu di media sosial. Kemudian beberapa admin dari salah satu akun ini menyebarkan kepada grup lainnya yaitu grup WhatsApp. Ya kalau dinyatakan sebuah kelompok atau komunitas iya ini sudah termasuk karena anggotanya salah satunya adalah 10 dan dinyatakan turun semuanya. Ini penyidik masih mendalami sejauh mana nanti keterlibatan dalam koridor hukum pidana," beber Irwan.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

"Jadi dari 2 tim ini sudah punya kesepakatan bahwa kejadian ini, disebut seolah-olah kecelakaan lalu lintas. Namun karena kita menggunakan pihak medis sehingga pihak medis juga terbuka kepada aparat kepolisian kemudian menyampaikan bahwa lukanya akibat benda tajam," tambah Irwan.

Para pelaku dijerat dengan Pasal 170 ayat (2) ke 3-e KUHP tentang perkara tindak pidana, dengan ancaman 12 tahun penjara.

Seperti diberitakan sebelumnya, peristiwa aksi tawuran antara dua geng motor terjadi pada Jumat (13/01) sekitar pukul 03.00 di Jalan Mayjend Sutoyo, wilayah Desa Denasei Kulon, Batang. Nahas, salah salah satu anggota geng motor asal Batang, saat terjadi tawuran tertinggal dan menjadi bulan-bulanan geng motor asal Pekalongan.

Korban meninggal diketahui bernama Arya Hardi Putra (21), warga Kelurahan Karangasem Selatan, Kecamatan Batang.



Hide Ads