Tudingan Pengacara Sambo dan Jawaban Pihak Eliezer soal Senjata Steyr

Nasional

Tudingan Pengacara Sambo dan Jawaban Pihak Eliezer soal Senjata Steyr

Tim detikNews - detikJateng
Kamis, 05 Jan 2023 09:23 WIB
Ferdy Sambo bersaksi dalam sidang lanjutan Bharada Richard Eliezer, Bripka Ricky Rizal, dan Kuat Maruf. Begini momennya.
Ferdy Sambo bersaksi dalam sidang lanjutan Bharada Richard Eliezer, Bripka Ricky Rizal, dan Kuat Ma'ruf. Foto: Agung Pambudhy
Solo -

Majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan mengecek TKP pembunuhan Yosua Hutabarat di rumah dinas Ferdy Sambo. Kuasa hukum Ferdy Sambo, Arman Hanis, mengatakan dari hasil tersebut pihaknya menemukan indikasi Bharada Richard Eliezer berbohong, salah satunya soal senjata Steyr.

"Hal menarik yang kami temukan justru, bahwa pengakuan RE terindikasi bohong, dibuktikan dengan CCTV bahwa saat RE tiba dari Magelang arah masuk bukan ke akses lift namun ke arah kiri ruang kamar ajudan/ADC," ujar Arman saat dihubungi, Rabu (4/1/2023), dilansir detikNews, Kamis (5/1/2023).

Arman mengatakan dalam potongan rekaman video CCTV juga menunjukkan Eliezer membawa senjata laras panjang Steyr tanpa ditemani Kuat Ma'ruf. Sementara Kuat menurut Arman justru mengantar Putri Candrawathi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pada footage CCTV juga terbukti bawa senjata laras panjang Steyr dibawa RE tanpa ditemani oleh KM ke kamar ADC, sedangkan KM hanya antar PC ke atas lewat lift dan 3 menit kemudian turun sendiri lewat tangga samping lift Jadi kami rasa, lagi-lagi RE berbohong," tuturnya.

Tidak hanya itu, berbohongnya Eliezer menurut Arman diperkuat dengan BAP penyitaan senjata Styer. Arman menilai bila senjata Styer sudah disimpan Eliezer ke lemari maka senjata tersebut seharusnya disita dari Sambo atau Putri.

ADVERTISEMENT

"Hal tersebut dikuatkan dengan BAP penyitaan senjata Styer tertanggal 27 September 2022 dimana senjata Steyr tersebut justru disita dari RE bukan dari FS/PC. Kalau benar sudah disimpan di lemari senjata seperti pengakuan RE harusnya senjata tersebut disita dari FS/PC seperti sitaan yang lain," ujar Arman.

"Padahal, pengakuan RE menyatakan bahwa senjata tersebut diserahterimakan di lantai 3 Rumah Saguling pada 8 Juli 2022 dimana terbukti tanpa akses sidik jari mustahil RE memasuki area lantai 3 rumah Saguling. Atas dasar alat bukti CCTV, BAP Penyitaan Senjata, dan pemeriksaan setempat terbukti RE berbohong terkait senjata Steyr di muka persidangan," sambungnya.

Jawaban Pihak Eliezer

Pengacara Bharada Richard Eliezer, Ronny Talapessy, membantah pihak Ferdy Sambo yang mengaku menemukan adanya indikasi kebohongan yang disampaikan oleh Eliezer terkait senjata Steyr.

"CCTV yang ada di lantai satu itu tidak utuh, kenapa, karena itu diserahkan ke penyidik lewat flashdisk itu sudah terungkap di persidangan ketika ahli digital forensik ditanyakan," ujar Ronny saat dihubungi, Rabu (4/1), dilansir detikNews.

Ronny menyebut Eliezer masuk ke kamar ajudan sesuai dengan SOP yang berlaku. Sebab menurutnya barang-barang yang dibawa dari luar kota perlu dibersihkan.

"Jadi terkait yang belok kiri itu tadi sudah dilihat bersama-sama karena SOP-nya ke kiri itu untuk membersihkan barang. Itu kalau liat CCTV yang lainnya itu kalau ngangkut barang semua pada belok ke kiri," kata Ronny.

"Karena SOP-nya itu kalau ke kiri setiap mau masuk rumah itu harus dibersihkan pakai disinfektan barang-barang yang baru datang dari luar kota," tuturnya.

Selengkapnya di halaman selanjutnya.

Ronny justru kembali mempertanyakan pihak Sambo yang tidak menyerahkan CCTV secara utuh. Terlebih kata Ronny, CCTV terpasang di setiap sudut rumah Sambo.

"Pertanyaannya kenapa CCTV yang utuh DVR-nya tidak diserahkan, karena yang utuh itu ada CCTV-nya yang menjelaskan Kuat Ma'ruf bersama Eliezer lewat tangga tengah. Kalau seandainya CCTV-nya utuh diserahkan maka tergambarkan semuanya, sayangnya CCTV tersebut itu hanya diserahkan pakai flashdisk. Pertanyaannya mana CCTV lantai 2 dan 3, padahal tadi kita sudah lihat di rumah tersebut setiap sudut ruangan ada CCTV, sampai lantai 3 pun ada," tuturnya.

"Pernyataan Eliezer adalah senjata Steyr dinaikin ke atas, kemudian PC menunjuk lemari. Kan tadi sudah liat bersama-sama itu sudah tidak ada. Pengacara FS juga sampaikan bahwa lemari tersebut sudah ditutup," ujarnya.

Diketahui sebelumnya dalam persidangan Elizer menceritakan momen dia tiba di rumah pribadi Ferdy Sambo di Saguling, Jakarta Selatan, dari Magelang, Jawa Tengah. Eliezer mengaku tiba di Saguling pukul 15.00 WIB.

Saat tiba di Saguling, Eliezer mengaku diperintahkan Putri untuk meletakkan senjata ke lantai tiga rumah itu.

"Sebelum ibu turun, ibu sempat bilang ke saya, 'Dek, nanti senjata naikkan ke lantai tiga, ya'," kata Eliezer saat bersaksi dalam sidang pembunuhan Yosua dengan terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi di PN Jaksel, Selasa (13/12/2022).

Senjata yang diminta Putri untuk disimpan adalah senjata steyr yang berada di mobil yang ditumpangi Putri. Eliezer menyebutkan dia naik ke lantai tiga rumah itu setelah menjalani tes PCR.

"Naiklah kami ke lantai tiga, sampai lantai tiga karena barang-barang kan bisa ditaruh depan lift, kalau senjata api kan tidak. Jadi saya temui ibu untuk senjata. Diajak lah saya 'Oh ya, sini, Dek'. Diajak saya masuk, Om Kuat juga ikut masuk, Om Kuat berhenti di meja rias, sebelum lorong ada meja rias, di situ baru saya lihat ibu masuk ke dalam ke kamar. Ibu tuntun terus sampai di lemari senjata, Yang Mulia, ibu yang bukain pintu lemarinya," kata Eliezer.

"Saya kaget juga ternyata banyak semua senjata, saya gantung senjata Steyr, baru saya 'izin, Bu'. Saya keluar sama Om Kuat," ucap Eliezer. Cerita Eliezer tersebut telah dibantah pihak Putri Candrawathi.

Halaman 2 dari 2
(rih/sip)


Hide Ads