Barikade itu diletakkan di sejumlah ruas jalan seperti di Jalan Slamet Riyadi dan Ir Juanda.
"Ada 100 lebih barrier besi yang dicuri. Nilai pengadaan per unitnya Rp 2 juta. Kalau ada seratusan yang hilang, kerugiannya di atas Rp 200 juta," kata Kepala Dishub Solo Taufiq Muhammad saat ditemui di kantornya, Rabu (4/1/2023).
Barrier jalan di Jalan Slamet Riyadi, seperti di simpang empat Gendengan hingga pengadilan, untuk penutupan jalan saat Car Free Day (CFD) itu raib. Begitu juga barrier untuk rekayasa lalu lintas di Jalan Ir Juanda. Aksi pencurian itu dilakukan pada dini hari.
"Terbaru kita dapati pagi tadi. Sembilan barrier di Jalan Ir Juanda hilang," ujarnya.
![]() |
Aksi pencurian itu terekam kamera CCTV. Salah satu kejadiannya pada 30 Desember 2022. Dari rekaman itu tampak pencuri mengambil barrier besi di depan Gereja Katolik St Petrus. Padahal barrier besi itu disiapkan untuk menutup jalan saat Car Free Night (CFN) dan CFD.
Tampak pencuri berjumlah dua orang menggunakan rompi warna oranye. Mereka menggunakan mobil pikap hitam dengan pelat nomor merah.
Aksi itu dilakukan di siang bolong. Mereka tampak santai saat menaikkan barrier besi ke bak pikap.
"Aksi pencurian ini dilakukan berkali-kali. Dari hasil penelusuran kami, diduga dilakukan oleh komplotan yang sama. Itu (yang dipakai pelaku) bukan kendaraan milik Dishub, (Dishub) biasanya pakai truk," ujarTaufiq.
Dia menuturkan, tidak semua barrier besi yang ada di tepi jalan digasak oleh pencuri. Hanya barrier yang masih bagus yang diambil, sementara yang sudah rusak tidak diambil.
Mencegah adanya aksi serupa, Dishub sudah mengambil semua sisa barrier besi dan hanya menyisakan di Masjid Sheikh Zayed serta Jurug. Barrier besi diganti dengan water barrier dari plastik. Pihaknya juga melaporkan kejadian ini ke Polresta Solo.
"Semoga pelaku bisa segera ditangkap," pungkasnya.
(rih/dil)