Polisi menemukan puluhan ribu data induk anggota atau warga yang tergabung dalam ormas Khilafatul Muslimin se-Indonesia. Data ini ditemukan saat penggeledahan kantor pusat Khilafatul Muslimin di Bandar Lampung, Lampung.
"Dan kita temukan disitu data induk warga Khilafatul Muslimin se-Indonesia yang sampai sore ini kita temukan berjumlah mencapai puluhan ribu," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan seperti dikutip dari detikNews, Minggu (11/6/2022).
Zulpan menyebut data itu digunakan untuk membuat nomor induk baru. Nantinya data tersebut akan digunakan untuk menggantikan e-KTP yang diterbitkan pemerintah Indonesia.
"Dan ada temuan menarik, mereka juga sudah nembuat Nomor Induk Warga atau NIW yang digunakan Khilafatul Muslimin untuk menggantikan e-KTP yang diterbitkan pemerintah Indonesia," ucap Zulpan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polisi juga menyita komputer di kantor pusat Khilafatul Muslimin dan akan diperiksa tim terkait. Selain itu, brankas besi sebanyak empat unit berisi uang tunai senilai Rp 2,3 miliar juga turut disita.
"Kemudian, kita temukan juga catatan keuangan dan serta kita temukan buku tabungan rekening penampung," ucap Zulpan.
Polisi pun akan mendalami asal dari uang senilai Rp 2,3 miliar itu.
"Itu kami dalami dulu ya yang jelas itu ditemukan di brankas di kantor pusat Khilafatul Muslimin dan itu dana dari ormas ini. Itu belum bisa saya sampaikan (sejak kapan dikumpulkan uang tersebut) detail itu kan nanti," terang dia.
Penggeledahan kantor Khilafatul Muslimin juga dilakukan di kantor yang berada di sejumlah daerah seperti Bekasi dan Medan. Polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti, di antaranya selebaran maklumat terkait khilafah dan buku-buku bultein serta majalah terkait Khilafatul Muslimin.
"Kemudian beberapa atribut ormas Khilafatul Muslimin, dokumen, komputer yang terkait Khilafatul Muslimin yang sekarang sudah dibawa tim yang terntu akan dilakukan pemeriksaan oleh tim terkait unit tersebut," jelas Zulpan.
4 Tokoh Sentral Khilafatul Muslimin Jadi Tersangka
Sementara itu, polisi menetapkan empat tokoh sentral ormas Khilafatul Muslimin sebagai tersangka yakni AA, IN, F dan SW. Keempatnya ditangkap di lokasi yang berbeda pada Sabtu (11/6) kemarin.
"Pertama Inisialnya AA ditangkap di Bandar Lampung perannya sebagai sekretaris Khilafatul Muslimin yang menjalankan operasional dan keuangan organisasi," ujar Zulpan.
Kemudian, IN ditangkap di kota yang sama berperan sebagai penyebar doktrin melalui sistem pendidikan. Dia juga menyebarkan doktrin melalui pelatihan yang dilakukan ormas Khilafatul Muslimin.
"Ketiga F ditangkap di kota Medan sebagai penanggung jawab dan pengumpul dana dari Khilafatul Muslimin," kata Zulpan.
Terkahir, Polda Metro Jaya juga menangkap SW di Pekayon, Kota Bekasi, Jawa Barat. Dia diketahui sebagai pengurus dan pendiri ormas Khilafatul Muslimin.
"Kemudian keempat, ditangkap kota Bekasi inisialnya SW ini perannya inisialnya pengurus dan juga pendiri Khilafatul Muslimin bersama pimpinan petinggi mereka," ucapnya.
(ams/ams)