- Puisi Hari Ibu 2023 #1: Pesan Ibu oleh Akmala Nur Saniya
- Puisi Hari Ibu 2023 #2: Sarinah oleh Dista Puspita Rini
- Puisi Hari Ibu 2023 #3: Malaikat Tak Bersayap oleh Angelia Arum Arizana
- Puisi Hari Ibu 2023 #4: Ibu Matahariku oleh Eni Safitri
- Puisi Hari Ibu 2023 #5: Mama Tercinta oleh Farihah Ismawati
- Puisi Hari Ibu 2023 #6: Setitik Rindu untuk Ibu oleh Fuji Rahma Febriyanti
- Puisi Hari Ibu 2023 #7: Lembut, Sayup, Tua Renta oleh Endah Megawati
- Puisi Hari Ibu 2023 #8: Ibu oleh Edi Pusyanto
- Puisi Hari Ibu 2023 #9: Ibu oleh Alfarizhi Putra Syadika
- Puisi Hari Ibu 2023 #10: Bidadari Pergi Tak Berpamit oleh Della Puspita
- Puisi Hari Ibu 2023 #11: Surat Rindu untuk Ibu oleh Samla Fauzia Hihaya
- Puisi Hari Ibu 2023 #12: Ibu oleh Chairil Anwar
- Puisi Hari Ibu 2023 #13: Pahlawan Pertama oleh Faakihudi Akhmad
- Puisi Hari Ibu 2023 #14: Ibu oleh Kahlil Gibran
- Puisi Hari Ibu 2023 #15: Air Mata Ibu oleh Muhammad Ali Saidi
- Puisi Hari Ibu 2023 #16: Ibuku oleh Dewi Fatimatul Faizah
- Puisi Hari Ibu 2023 #17: Sebait Puisi untuk Ibu oleh Catur Kritiyani
- Puisi Hari Ibu 2023 #18: Ibu oleh KH. Mustofa Bisri
- Puisi Hari Ibu 2023 #19: Syair untuk Ibu oleh Amelia Zelianti
- Puisi Hari Ibu 2023 #20: Ibuku Dehulu oleh Amir Hamzah
- Puisi Hari Ibu 2023 #21: Ibu oleh Adenia Sri Rahmadhani
- Puisi Hari Ibu 2023 #22: Malaikat Tak Bersayap Itu Bernama Ibu oleh Erni Puspitasari
- Puisi Hari Ibu 2023 #23: Surat Rindu untuk Ibu oleh Miftahul Huda
- Puisi Hari Ibu 2023 #24: Bunda Air Mata oleh Emha Ainun Najib
- Puisi Hari Ibu 2023 #25: Eufoni Hati oleh Ega Febriani Kurnia
Ada berbagai macam cara yang bisa dipilih untuk mengungkapkan apresiasi hingga penghormatan kepada seluruh ibu yang ada di Indonesia. Salah satunya dengan memberikan hadiah berupa puisi yang menyentuh hati dan bermakna mendalam.
Berikut contoh puisi Hari Ibu yang menyentuh hati yang dirangkum dari buku 'Antologi Puisi Kasih Ibu Sepanjang Masa', 'Kekata Kita (Sebuah Antologi Puisi)', 'Antologi Puisi Tamadun Kota Madani', 'Antologi Puisi Part 1', 'Pejuang Andalan', 'Spesial Antologi Puisi bertajuk Hari Kemerdekaan Indonesia', hingga 'Antologi Puisi Goresan Pena Gundah'.
Puisi Hari Ibu 2023 #1: Pesan Ibu oleh Akmala Nur Saniya
Sepertiga malam ku temui. Dingin mencekam menyelimuti.
Sunyi terasa nyata.
Dengan beribu do'Γ‘ ku pinta.
Menatap lekat buah hati yang terlelap dalam mimpi.
Berharap besar esok hari.
Untukmu anakku.
Jadilah jiwa yang bijaksana.
Hati pengampun setiap luka.
Maaf jika tak selalu ada.
Di saat dukamu melanda.
Untukmu anakku.
Sayangi dan cintai aku.
Kini, esok dan nanti.
Ketika ragaku mulai rapuh.
Kakiku yang tak lagi kukuh.
Pandanganku yang semakin keruh.
Tuturku yang sulit tuk dimengerti.
Dan kembalinya merengek seperti bayi.
Untukmu anakku.
Ingatlah kasih dan cintaku.
Kini, hingga menutup mata tak akan surut jua.
Puisi Hari Ibu 2023 #2: Sarinah oleh Dista Puspita Rini
Dalam temaramnya kabut pagi
Nanar mata ini menatap ke masa lalu
Saat aku masih belia
Ketika aku menangis di pangkuanmu
Kata sejukmu menenangkanku
Saat aku remaja
Embun kasihmu tetap tercurah untukku
Tak pernah berhenti sekejap pun
Seakan kau tak pernah letih
Melantunkan doa untukku
Tak kau hiraukan serta lelah dan kantukmu
Ketika usai sholat subuh
Kau nyalakan tungku api menanak nasi
Demi buah hatimu
Kini, setelah berpuluh tahun berlalu
Kau telah renta, keriput kulitmu, redup sorot matamu, parau suaramu
Namun kasih itu
Tetap terasa menghangatkanku
Terimalah bakti tulusku
Sarinah, ibuku
Puisi Hari Ibu 2023 #3: Malaikat Tak Bersayap oleh Angelia Arum Arizana
Bidasan dirgantara menodong sebuah mata tua
Menaruh aksentuasi pada wanita yang memarut muka
Turut larat membeliak dedikasi kepada putra putrinya
Memeras keringat dan senantiasa mengurut dada
Sudah serasa bahara yang teramat biasa bagi dirinya
Durjana dunia telah menyulih resistansi raga
Menguruk cua menjadi kentara derana yang menyatukan kalbu
Melegar profesi menyerak sang pembela barga
Tanpa basa basi mencerap sumbu menggebu-gebu
Dia laksana pelita pada ketaksaan jiwa
Senandungnya abadi merajai hati gembira
Sosoknya mampu memberus sorotan seluruh pemirsa
Tertawan segala kiprah yang kejat berjibaku
Malaikat tak bersayap, kupanggil ia dengan sebutan ibu
Puisi Hari Ibu 2023 #4: Ibu Matahariku oleh Eni Safitri
Katanya alarm terbaik adalah ibu
Katanya berkeluh kesah ternyaman pada ibu
Katanya tak ada yang lebih dahsyat dari doa seorang ibu
Faktanya tidak ada yang tidak benar dari semua itu
Ibu...
Terima kasih karena yang sesungguhnya
Tanpamu aku bukanlah apa-apa
Tanpamu hidupku tak akan bermakna
Tanpamu duniaku tak ada artinya
Ibu...
Putri kecilmu yang dulu sangat manja
Kini keadaan telah memaksanya untuk dewasa
Belajar menjadi seperti ibu
Memberikan segala pengorbanan hanya untukku
Ternyata aku belum mampu
Maafkanlah bu...
Terkadang hanya karena rutinitasku
Aku tak sempat mengatakan rindu
Ibu tetaplah menjadi matahariku
Selalu berperan penting dalam hidupku
Puisi Hari Ibu 2023 #5: Mama Tercinta oleh Farihah Ismawati
Teruntuk engkau yang aku rindu
Bila bahagia adalah bertemu
ljinkanku berjumpa dengan engkau
Engkau yang menjadi pelarian mengadu
Terima Kasih mama
Karena tetap bertahan dan berjuang
Mendampingi sekaligus melengkapi sayapku
Sayap yang telah lama hilang dan selalu aku rindu
Tak pernah terbayang olehku
Apa jadinya aku tanpa engkau
Aku tahu pada masa itu
Tak mudah bagi engkau berjuang sendirian
Dari lubuk hati yang teramat dalam Mama...
Maafkan aku yang belum bisa membahagiakanmu
Maafkan aku yang belum bisa menjadi apa yang kau mau
Disini aku sedang berjuang mengarungi sebuah cita dan asa
Restu dan doa yang selalu kau berikan
Mengantarkanku sampai detik ini
Sebuah kata klise tapi benar dari lubuk hati
Love you mama.....
Puisi Hari Ibu 2023 #6: Setitik Rindu untuk Ibu oleh Fuji Rahma Febriyanti
Tentang rasa yang tak pernahku ungkap
Tentang hati yang terasa begitu pengap
Tentang lidah yang keluar tuk berucap
Tentang rindu yang masih menancap
Aku berusaha melangkah tanpa tuntunanmu
Aku kehilangan semangat tanpa kehadiranmu
Aku kecewa saat jauh darimu
Aku menangis pelan karena merindukanmu
Walau yang ku rasa kadang pilu
Walau hati terus menahan sendu
Walau tangis masih sering mengisi waktu
Walau rindu masih sering mengapa ku
Aku akan menanti dengan sabar
Membiarkan rasa penat itu menjalar
Menutup senja hingga membuka fajar
Sampai rindu berakhir dengan kabar
Puisi Hari Ibu 2023 #7: Lembut, Sayup, Tua Renta oleh Endah Megawati
Kala mata terbuka
Kala hati menitihkan air mata
Kala dunia menghujat dan menghina
Tapi kau akan selalu datang membela
Tak jarang pula aku menyuruhmu tanpa rasa malu
Menambah beban mu yang gak sedikitpun aku bantu
Membentak mu dengan mimik kesan ku
Hanya karena sepasang baju yang belum sempat dilipat untuk sekolahku
Apa harus dengan kehilangan mu aku tersadar?
Apa harus dengan membiarkanmu tergeletak di lantai aku akan mengerti?
Apa harus dengan melihatmu tak lagi diisi aku akan berubah?
Aku tak sanggup lagi, walau hanya menghayal sendiri
Puisi Hari Ibu 2023 #8: Ibu oleh Edi Pusyanto
Sedikit puisi tentangmu "IBUKU
Bahagiaku terlontar darimu
Di kala mungil kecil berbicara dewasa.
Di kala manja mengurai paras jelita
Betapa menjulang kasih sayangmu, Ibu.
Bak permata tersulam emas permata...
Ibu
kata ini, membangun damai, seakan sejuk dengan putihnya salju.
Ibu
kata yang begitu mulia
menyimpan sejarah
menyimpan welas asih
menyimpan kenangan yang teramat indah
Di waktu tubuh jauh mengeluh
Ibu selalu mengusap dengan seruan dan tetesan penuh haru.
Tanpa sedikitpun senyummu terlihat rapuh.
Ibu...
Maafkan jika toga ini belum bisa memberikan kebahagiaan
Meskipun aku tau, bahagiamu cukuplah aku tenang
Maafkan jika tubuh ini masih berdiam menatap kelopak mata tanpa kedamaian
Meskipun aku tahu yang diharapkan cukuplah senyuman...
Madura, 2020.
Puisi Hari Ibu 2023 #9: Ibu oleh Alfarizhi Putra Syadika
Ibu
Cahaya hidup
Malaikat pelindung
Tempat ku mengadu
Tempat ku berkeluh kesah
Ibu
Kasihmu begitu tulus
Engkau korbankan seluruh hidupmu
Untuk menjaga, mendidik kami anak mu
Ibu
Maafkan aku
Selalu membuatmu kecewa
Maafkan aku
Selalu membuatmu menangis dan bersedih
Ibu...
Terima kasih
Atas untaian doa
Selalu engkau panjatkan
Untuk kami anak-anakmu
Terima kasih ibu
Atas kesabaranmu
Menghadapi kami anak-anakmu
Terima kasih atas kasih dan sayangmu
Puisi Hari Ibu 2023 #10: Bidadari Pergi Tak Berpamit oleh Della Puspita
Jerit kalbu memekik pilu
Duka selaksa kian terasa
Wajah berseri kini pucat pasi
Belai tangan takkan terasa lagi
Dalam sepi ku ratapi
Kasih pergi tanpa permisi
Terisak tangis tersembunyi
Bayang gelap pun menyelimuti
Kendati banyak mata mengasihani
Sosok putri kini seorang diri
Teringat pesan yang kau ajari
Ingatlah Tuhan bahwa kau tak sendiri
Teruntuk segala hal yang kau torehkan
Kata yang tak sempat kau ucapkan
Terima kasih semesta telah menghadirkan
Bidadari terindah dalam kehidupan
Puisi Hari Ibu 2023 #11: Surat Rindu untuk Ibu oleh Samla Fauzia Hihaya
Ibu...
Engkau pahlawanku
Engkau mengandungku selama 9 bulan
Engkau mengasuhku dari bayi sampai saat ini
Ibu...
Engkau telah menjaga dari kecil sampai saat ini
Kau rela tidak makan demi anakmu ini
Kau rela kedinginan demi anakmu ini
Ibu..
Terkadang aku membuatmu marah, sedih
Tapi... kau tetap sabar dalam menjaga anakmu ini
Betapa sayangnya kau kepadaku
Ibu..
Kapan kita bisa bertemu
Saya kangen ibu
Semoga bulan ini kita bisa bertemu
Ibu...
Semoga kau sehat selalu
Semoga kau selalu dilindungi Allah SWT
Salam dari anakmu ini
Trenggalek, 04 Desember 2021
Puisi Hari Ibu 2023 #12: Ibu oleh Chairil Anwar
Pernah aku ditegur
Katanya untuk kebaikan
Pernah aku dimarah
Katanya membaiki kelemahan
Pernah aku diminta membantu
Katanya supaya aku pandai
Ibu.....
Pernah aku merajuk
Katanya aku manja
Pernah aku melawan
Katanya aku degil
Pernah aku menangis
Katanya aku lemah
Ibu.....
Setiap kali aku tersilap
Dia hukum aku dengan nasihat
Setiap kali aku kecewa
Dia bangun di malam sepi lalu bermunajat
Setiap kali aku dalam kesakitan
Dia ubati dengan penawar dan semangat
Dan Bila aku mencapai kejayaan
Dia kata bersyukurlah pada Tuhan
Namun.....
Tidak pernah aku lihat air mata dukamu
Mengalir di pipimu
Begitu kuatnya dirimu....
Ibu....
Aku sayang padamu.....Tuhanku....Aku bermohon padaMu
Sejahterakanlah dia
Selamanya.....
Puisi Hari Ibu 2023 #13: Pahlawan Pertama oleh Faakihudi Akhmad
Deraian berevolusi mengajarkan butiran arsih
Membentuk populasi mengundang cerita bersih
Melambung cerita indung fantasi bersimpuh sedih
Inspirasi termaktub insolven kuat bertanding gigih
Konstruktif membangun ufuk suar tiada berlebih
Memakan lahap suka duka habis tiada serpih
Ladang cinta kasih berbentuk madrasah tanpa berpilih
Naim membimbing relung pancur harap tidak pamrih
Nasehat elok bertentangan harapan bersorak sampai berbuih
Relevansi kuat menyambung sendi pamor alot terlatih
Pancang akhlak tanamkan anak lumur berjerih
Panduan dunia ibu melodramatis, biarkan ia tidak bersedih
Puisi Hari Ibu 2023 #14: Ibu oleh Kahlil Gibran
Ibu adalah segalanya, dialah penghibur di dalam kesedihan.
Pemberi harapan di dalam penderitaan, dan pemberi kekuatan di dalam kelemahan.
Dialah sumber cinta, belas kasihan, simpati dan pengampunan.
Manusia yang kehilangan ibunya berarti kehilangan jiwa sejati yang memberi berkat dan menjaganya tanpa henti.
Segala sesuatu di alam ini melukiskan tentang sosok ibu. Matahari adalah ibu dari planet bumi yang memberikan makanannya dengan pancaran panasnya.
Matahari tak pernah meninggalkan alam semesta pada malam hari sampai matahari meminta bumi untuk tidur sejenak di dalam nyanyian lautan dan siulan burung-burung dan anak-anak sungai.
Dan Bumi ini adalah ibu dari pepohonan dan bunga-bunga menjadi ibu yang baik bagi buah-buahan dan biji-bijian.
Ibu sebagai pembentuk dasar dari seluruh kewujudan dan adalah roh kekal, penuh dengan keindahan dan cinta.
Puisi Hari Ibu 2023 #15: Air Mata Ibu oleh Muhammad Ali Saidi
Kau balutkan kaki anak-anakmu
Walau kau tak ikut berjuang di sampingnya
Kau selalu mendoΓ‘kan anak-anakmu
Agar mereka kembali dengan jiwa dan raganya
Kau lah ibu, air matamu mahal untuk tetes
Air mata ibu janganlah tetes karena menangis
Wahai ibu anak-anakmu sedang berjuang keras
Membela negeri yang terzholimi dengan beringas
Demi negeri ini dan demi kau wahai ibu
Anak-anakmu akan berjuang demi melindungi air matamu
Bagai beton yang melindungi bangunan dan istana ratu
Itulah yang anak-anakmu lakukan untukmu
Untuk menjaga air mata ibu
Untuk menjaga negeri dan bangsa ibu
Ya hanya demi kau wahai ibu
Maka dari itu jangan kau teteskan air matamu
Dengan bismillah yakinlah bu
Anak-anakmu akan kembali ke pangkuanmu dengan berkata padamu
Pertiwi merdeka bu
Pertiwi merdeka bu
Banjarmasin, 06 Agustus 2019
Puisi Hari Ibu 2023 #16: Ibuku oleh Dewi Fatimatul Faizah
Tak kan ku lupakan jasamu ibu...
Kau mengandungku, melahirkanku
Resah, gelisah menjadi satu
Kau rasakan di dalam kalbu
Setiap waktu berjalan
Pekerjaanmu begitu melelahkan
Walau lelah keringat bercucuran
Tak pernah engkau keluhkan
Ibu...
Kau curahkan cinta kasihmu
Kau belai dengan sentuhan lembutmu
Mendidikku dengan kasih sayangmu
Agar aku menjadi maju
Ibu..
Tak hentinya aku membuatmu marah
Hingga kau menjadi gundah
Namun, engkau tetap tabah
Tersenyum ramah, tanpa keluh kesah
Dirgahayulah ibunda
Salam baktimu ananda
Teriring ucapan doa
Semoga Tuhan mengabulkannya
Puisi Hari Ibu 2023 #17: Sebait Puisi untuk Ibu oleh Catur Kritiyani
Hidup sendiri di rantau orang mengingatkan secangkir susu yang kau suguhkan di masa kecil. Kini aku sendiri bersama secangkir teh sambil melamunkan wajahmu ibu. Aku terpana melihat keindahan kota. Namun aku masih sama seperti dulu. Berkawan dengan pena usang berwarna biru. Aku torehkan semua rintihan kalbu dalam kertas berbentuk puisi. Sering kali aku rindu padamu ibu. Aku pun kembali membawa pena lalu menuliskan puisi tentang masa indah bersama ibu. Walau tulisanku tak sebagus sajak para pujangga, namun aku berusaha untuk membuat sajak-sajak kesukaan ibu. Seperti puisi lucu, pantun lucu dan apapun yang serba lucu. Aku tahu ibu, kau menyukai tingkahku yang lucu. Walau terkadang orang lain menganggap diriku gila. Tapi aku tak pedulikan hal itu. Aku tetap menyayangimu tanpa memandang mereka yang berisik ujar tiada henti.
Wedarijaksa, 30 Juni 2019
Puisi Hari Ibu 2023 #18: Ibu oleh KH. Mustofa Bisri
Kaulah gua teduh tempatku bertapa bersamamu sekian lama
Kaulah Kawah dari mana aku meluncur dengan perkasa
Kaulah bumi yang tergetar lembut bagiku melepas lelah dan nestapa gunung yang menjaga mimpiku siang dan malam
mata air yang tak berhenti mengalir membasahi dahagaku
telaga tempatku bermain berenang dan menyelam
Kaulah Ibu, laut dan langit yang menjaga lurus horisonku
Kaulah ibu, mentari dan rembulan yang mengawal perjalananku mencari jejak sorga di telapak kakimu
Puisi Hari Ibu 2023 #19: Syair untuk Ibu oleh Amelia Zelianti
Ibu setiap rintikkan air matamu
Menyadarkan diriku atas perbuatanku
Pengorbanan yang telah kau berikan untukku
Selalu ku kenang sepanjang hidupku
Di bawah redupnya pelita malam
Ku rebahkan kepalaku di pangkuanmu
Aku merasakan hati yang penuh ketenangan
Lewat belaian hangat tangan halusmu
Ibu
Kau lah jantung dan hatiku
Darahmu mengalir deras di tubuhku
Semua tentang lukamu terikat di batinku
Kutuliskan syair ini untukmu ibu
Dengan bait yang langsung terhubung denganmu
Dikiasi oleh goresan pena yang indah
Syair ini akan selalu mewarnai hidupmu
Puisi Hari Ibu 2023 #20: Ibuku Dehulu oleh Amir Hamzah
Ibuku dehulu marah padaku
diam ia tiada berkata
akupun lalu merajuk pilu
tiada peduli apa terjadi
matanya terus mengawas daku
walaupun bibirnya tiada bergerak
mukanya masam menahan sedan
hatinya pedih kerana lakuku
Terus aku berkesal hati
menurutkan setan, mengkacau-balau
jurang celaka terpandang di muka
kusongsong juga - biar cedera
Bangkit ibu dipegangnya aku
dirangkumnya segera dikecupnya serta dahiku berapi pancaran neraka
sejuk sentosa turun ke kalbu
Demikian engkau;
ibu, bapa, kekasih pula
berpadu satu dalam dirimu
mengawas daku dalam dunia.
Puisi Hari Ibu 2023 #21: Ibu oleh Adenia Sri Rahmadhani
Ibu adalah bidadariku
Ibu adalah ibu terbaikku
Tanpa ibu aku tidak akan ada
Ibu juga menjadi penyemangat
Ibu adalah ibu terhebat
Ibu bisa menjaga anak
Ibu bisa menjaga rumah
Tanpa pernah mengeluh sedikitpun
Karena ibu aku tau arti setia
Ibu tidak pernah menyakiti hati ayah
Ibu selalu sayang dengan anak
Ibu tidak pernah menyalahkan anak dan suami
Aku tau ibu memarahiku karena sayang
Ibu tidak mau aku nakal di luar sana
Ibu mengajarkanku semuanya
Aku sayang ibu
Puisi Hari Ibu 2023 #22: Malaikat Tak Bersayap Itu Bernama Ibu oleh Erni Puspitasari
Ibuku sayang... ibuku yang selalu riang
Entah bagaimana aku harus membalas kebaikanmu bu
Di saat aku sedih, aku gagal engkau lah orang yang pertama kali mengusap air mataku dan memelukku
Di saat aku gembira ku lihat senyum tulus tersungging di bibir ibu
Ibu
Bagaikan malaikat tak bersayap
Yang kasih sayangnya sepanjang masa
Yang tak kenal lelah mengajarkan kebaikan
Yang tak pantang menyerah walau dilanda susah
Yang hatinya seluas samudra
Walau anak-anaknya menyayangi sepanjang galah
Maafkan jika anak-anakmu belum bisa membahagiakanmu ibu
Hanya doa yang selalu kami panjatkan untukmu
Semoga damai di alam sana
Aku rindu engkau ibuku
Puisi Hari Ibu 2023 #23: Surat Rindu untuk Ibu oleh Miftahul Huda
Ibu...
Kau menjagaku dari kecil hingga dewasa
Kau rela kedinginan demi anakmu
Kau rela tak makan demi anakmu
Ibu...
Terkadang aku membuatmu marah
Tetapi kau tetap bersabar
Betapa sayangnya kau kepada anakmu
Ibu...
Cepatlah pulang
Karena anakmu menangis mencarimu
Anakmu rindu kepadamu
Ibu...
Kembalilah ibu
Anakmu terus mencarimu ibu
Karena ingin merasakan pelukan darimu
Ibu...
Anakmu rindu kepadamu ibu
Ibu...
Kau adalah bidadari tak bersayap
Anakmu tak kan pernah melupakan pengorbananmu
Trenggalek, 13 September 2021
Puisi Hari Ibu 2023 #24: Bunda Air Mata oleh Emha Ainun Najib
Kalau engkau menangis
Ibundamu yang meneteskan air mata
Dan Tuhan yang akan mengusapnya
Kalau engkau bersedih
Ibundamu yang kesakitan
Dan Tuhan yang menyiapkan hiburan-hiburan
Menangislah banyak-banyak untuk Ibundamu
Dan jangan bikin satu kalipun untuk membuat Tuhan naik pitam kepada hidupmu
Kalau Ibundamu menangis,
para malaikat menjelma butiran-butiran air matanya
Dan cahaya yang memancar dari air mata ibunda
membuat para malaikat itu silau dan marah kepadamu
Dan kemarahan para malaikat adalah kemarahan suci
sehingga Allah tidak melarang mereka tatkala menutup pintu sorga bagimu
Puisi Hari Ibu 2023 #25: Eufoni Hati oleh Ega Febriani Kurnia
Biarkan sekali ini ku berbisik
Alangkah indahnya hariku denganmu
Kala arunika menyerbak di kelopak mataku saat pertama kalinya...
Kau buai dengan tangan halus dan air mata bahagia
Sesuatu yang indah dari anugerah-Nya
Kini langkah tak terasa...
Telah ada suara yang berbeda dari suara tangis itu...
Telah ada beban yang berbeda dari sekadar pangkuanmu dulu...
Dan telah ada pelukan hangat ketika kau sedang sendu...
Sungguh segalanya tak sepadan dengan ketegaranmu
Ibu
Ibu
Ibu
Kau lah awal dan akhir dari cinta pertamaku...
Sungguh, biarkan sua ini menyertai...
Bahwa aku sangat menyayangimu
Nah, itulah tadi kumpulan puisi Hari Ibu yang menyentuh hati dan penuh dengan pesan bermakna. Semoga bermanfaat!
(par/dil)