Satu arca (sebelumnya tertulis relief Siwa) dan delapan batu komponen candi dievakuasi dari Dusun Sendang, Desa Jagalan, Kecamatan Karangnongko, Klaten. Benda cagar budaya itu dipindahkan ke Museum Daerah Kabupaten Klaten.
"Ya dipindah dan disimpan di museum daerah. Satu arca dan delapan batu candi," jelas analis Cagar Budaya dan Koleksi Museum Dinas Kebudayaan Pemuda Olahraga dan Pariwisata Pemkab Klaten, Wiyan Ari Tanjun kepada detikJateng, Kamis (9/10/2025).
Menurut Wiyan Ari Tanjung, pemindahan itu sebelumnya sudah dikoordinasikan dengan berbagai pihak, termasuk mengecek ke lokasi. Benda cagar budaya itu diharapkan bisa menambah koleksi dan edukasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bisa menambah koleksi dan untuk edukasi sejarah. Masyarakat tetap bisa melihatnya di museum," lanjut Wiyan Ari Tanjung.
Dijelaskan Wiyan Ari Tanjung, satu batu arca yang semula sepintas diduga dewa Siwa setelah dicermati kemungkinan arca Dewa Wisnu.
"Setelah dicermati ada yang mengarah ke dewa Wisnu tapi belum bisa dipastikan. Kita bawa dulu nanti kita kaji lebih lanjut," imbuhnya.
![]() |
Pegiat sejarah Klaten, Y Sudaryanto, berpendapat sosok batu arca di Desa Jagalan itu sosok arca Dewa Wisnu. Cirinya adalah tangan belakang memegang kulit kerang.
"Cirinya tangan kedua sebelah kiri memegang kulit kerang. Menurut saya bisa jadi itu situs tersendiri, bukan dari Candi Karangnongko dari abad 8-9 M," jelas Sudaryanto yang sering dipanggil Yoan.
Sementara pegiat sejarah Klaten lainnya, Hari Wahyudi, menyatakan batu yang ditemukan di Jagalan itu jenis arca relung candi. Jika melihat detail kemungkinan arca Wisnu.
"Dari ikonografi arca itu duduk dengan posisi dyana mudra dengan laksana yang terlihat tangan kiri belakang menggenggam padma atau sangha. Kalau padma itu arca padmapani sedang kalau sangha itu Wisnu," ungkap Hari kepada detikJateng.
"Dari tipologi termasuk jenis arca relung, bisa terdapat di atap candi, bagian luar atau bisa ditemukan di bagian badan candi baik di luar maupun di dalam ruangan," imbuh Hari.
Sebelumnya diberitakan, puluhan batu komponen candi ditemukan warga yang sedang membangun arena kuliner Setiti Watu Kali di Desa Jagalan, Kecamatan Karangnongko, Klaten. Salah satu batu tersebut memiliki relief diduga dewa Siwa.
"Saya sedang membuat warung, nanti dilengkapi wahana air, tubing sampai camping. Sebenarnya kita sudah mulai tiga tahun lalu tapi kita menemukan batu-batu ini baru-baru saja," ungkap pemilik warung, Tri Laksono (44) kepada detikJateng, Senin (6/10) siang.
Dijelaskan Tri, batu-batu candi tersebut ditemukan sejak dua hari terakhir saat hendak membuat lahan parkir. Saat membersihkan pohon ternyata banyak tumpukan batu-batu candi.
"Saat membersihkan pohon ternyata banyak batu-batu candi. Katanya warga juga begitu (batu candi) terus kita kumpulkan jadi satu, kita rawat dan hari ini dicek Dinas," terang Tri.
Jumlah batu yang sudah dikumpulkan, sebut Tri, ada sekitar 60 batu berbagai jenis. Dari jumlah itu yang ada pahatan dan ukurannya sekitar 10 buah.
"Yang ada pahatan dan ukurannya sekitar 10 buah, yang lainnya cuma batu kotak berpropil (takik). Lokasi sini dekat dengan Candi Karangnongko juga," lanjut Tri.
(apu/dil)