Apa Itu Windu dalam Kalender Jawa? Ini Pengertian dan Siklus Penanggalannya

Apa Itu Windu dalam Kalender Jawa? Ini Pengertian dan Siklus Penanggalannya

Anindya Milagsita - detikJateng
Senin, 04 Agu 2025 13:38 WIB
Ilustrasi kalender
Ilustrasi kalender Jawa. Foto: W PSK/Vecteezy
Solo -

Kalender dibutuhkan sebagai perhitungan waktu yang tak pernah terlepas dalam keseharian. Tidak terkecuali bagi sebagian kalangan masyarakat Jawa yang masih menggunakan kalender Jawa dalam kehidupan sehari-hari. Di dalam kalender Jawa terdapat siklus bernama windu yang berlangsung dalam kurun waktu tertentu. Lantas, apa pengertian windu?

KBBI mendefinisikan windu sebagai jangka waktu yang lamanya delapan tahun. Hal ini serupa dengan istilah Windu dalam kalender Jawa yang juga bermakna jangka waktu delapan tahun. Namun demikian, terdapat istilah khusus yang ditetapkan dalam kalender Jawa mengenai siklus windu ini.

Nah, bagi detikers yang penasaran dengan perhitungan windu dalam kalender Jawa, terdapat informasi menarik yang akan diuraikan di bawah ini. Yuk, simak penjelasannya berikut ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apa Itu Windu dalam Kalender Jawa?

Seperti yang sudah disinggung sedikit di awal, windu dalam kalender Jawa memiliki makna yang sama dengan windu sebagai istilah pada umumnya. Makna tersebut berkaitan dengan windu yang berarti 8 tahun.

Di dalam buku karya Rif'ati Dina Handayani, dkk. yang berjudul 'Pranata Mangsa dalam Tinjauan Sains', dijelaskan pengertian windu dalam kalender Jawa merupakan periodisasi 8 tahunan. Periodesasi ini sudah dimulai sejak zaman Majapahit silam. Tepatnya di tahun candra sangkala 1338.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, siklus windu dalam kalender Jawa juga ternyata menjadi bukti masuknya ajaran Islam di Jawa. Maka tak heran, nama-nama windu dalam kalender Jawa erat kaitannya dengan bahasa Arab.

Kemudian Ria Ristiningsih dalam bukunya 'Sejarah Peradaban Jawa: Dari Karya Sastra Hingga Masuknya Islam', memberikan informasi tentang windu dalam kalender Jawa yang dikenal juga sebagai tahun pendek. Ini dikarenakan dalam setiap tahun dalam satu windu versi kalender Jawa hanya terdiri dari 354 hari saja.

Padahal seperti yang kita ketahui, satu tahun dalam kalender Masehi biasanya terdiri dari 365 hari. Oleh karena itu, perhitungan tahun dalam windu Kalender Jawa disebut tahun pendek karena lebih singkat jumlah harinya dibandingkan penanggalan Masehi.

Nama Tahun dalam Windu Kalender Jawa

Nah, setelah memahami sekilas tentang windu dalam kalender Jawa saatnya untuk mengenal secara lebih mendalam tentang siklus penanggalannya. Masih mengacu dari sumber yang sama, dijelaskan jumlah hari dalam setiap tahun di siklus windu terhitung pendek, yaitu 354 hari.

Menariknya, setiap tahun dalam siklus windu kalender Jawa juga ada yang memiliki jumlah hari sebanyak 355 hari. Inilah yang membuat keunikan dari siklus windu patut untuk diperhatikan oleh siapa saja, terutama mereka yang masih menggunakannya dalam keseharian. Berikut nama tahun dalam siklus windu kalender Jawa lengkap dengan jumlah harinya:

  • Alip: 354 hari
  • Ehe: 355 hari
  • Jimawal: 354 hari
  • Je: 354 hari
  • Dal: 355 hari
  • Be: 354 hari
  • Wawu: 354 hari
  • Jimakir: 355 hari

Empat Putaran Windu dalam Kalender Jawa

Sementara itu, ada juga siklus empat windu dalam 32 tahun. Mengutip dari buku 'Wariga dan Primbon: Memahami Pertanda Kehidupan' karya Miswanto, windu bergulir selama 4 putaran yang berlangsung dalam 32 tahun Jawa. Setiap putarannya memiliki istilah tersendiri yang akan berulang-ulang tanpa henti.

Menariknya, siklus empat windu ini akan terdapat hari, pasaran, tanggal, dan bulan yang berulang secara tepat. Empat windu tadi disebut sebagai:

  • Windu Adi sebagai putaran pertama
  • Windu Kuntara sebagai putaran kedua
  • Windu Sangara sebagai putaran ketiga
  • Windu Sancaya sebagai putaran keempat

Nah, saat putaran keempat yaitu Windu Sancaya selesai berlangsung, maka akan kembali ke Windu Adi. Begitu seterusnya tanpa henti.

Daftar Nama Wuku, Pranoto Mangsa, dan Hari Pasar

Tidak hanya memiliki siklus windu, kalender Jawa juga tersusun atas wuku, pranoto mangsa, dan hari pasar. Serupa dengan windu yang berjalan selama 8 tahun dengan setiap tahunnya memiliki julukan masing-masing, siklus lainnya juga punya istilah tersendiri.

Dijelaskan dalam buku 'Horoskop Jawa: Kawolu, 4 Februari-1 Maret' oleh Suroso Aji Pamungkas, wuku diartikan sebagai perhitungan siklus minggu atau tujuh harian dalam kalender Jawa. Ada total 30 puluh wuku yang tersebar di sepanjang satu tahun penanggalan Jawa. Berikut daftar lengkapnya:

  • Sinto
  • Landep
  • Wukir
  • Kurantil
  • Tolu
  • Gumbreg
  • Warigalit
  • Warigagung
  • Julungwangi
  • Sungsang
  • Galungan
  • Langkir
  • Kuruwelut
  • Pahang
  • Kuruwelut
  • Marakeh
  • Tambir
  • Majangkungan
  • Maktal
  • Wuye
  • Manahil
  • Prangbakat
  • Bala
  • Wugu
  • Wayang
  • Kulawu
  • Dukut
  • Watu-gunung

Selanjutnya, ada pranoto mongso atau pranoto mangsa yang memiliki dua belas pilihan. Siklus ini merupakan pembagian waktu yang lebih sempit dalam satu tahun kalender Jawa. Pranoto mangsa dikenal juga mirip seperti zodiak dalam ilmu astrologi. Berikut daftar pranoto mangsa:

  • Kaso: batas tanggal 23 Juni sampai 2 Agustus
  • Karo: batas 3 Agustus sampai 25 Agustus
  • Katelu: batas 26 Agustus sampai 18 September
  • Kapat: batas 19 September sampai 13 Oktober
  • Kalima: batas
  • Kanem: batas 10 November sampai 22 Desember
  • Kapitu: batas 23 Desember sampai 3 Februari
  • Kawolu: batas 4 Februari sampai 1 Maret
  • Kasanga: batas 2 Maret sampai 26 Maret
  • Kasadasa: batas 27 Maret sampai 19 April
  • Desta: batas 20 April sampai 12 Mei
  • Saddha: batas 13 Mei sampai 22 Juni

Terakhir, ada siklus hari pasaran yang mungkin sudah tidak asing lagi bagi sebagian besar kalangan masyarakat. Siklus pasar dalam kalender Jawa terdiri dari lima hari pasaran. Kelima hari pasaran meliputi:

  • Pahing
  • Pon
  • Wage
  • Kliwon
  • Legi

Itulah tadi penjelasan mengenai pengertian Windu dalam kalender Jawa lengkap dengan siklus penanggalan, nama tahun, hingga daftar nama perhitungan lainnya dalam kalender tersebut. Semoga membantu.




(par/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads