Hari ini, Sabtu (15/2/2025) bertemu dengan pasaran Pon. Dalam penanggalan Jawa, hari ini juga bertepatan dengan 16 Ruwah 1958, berada di Tahun Je, Windu Sancaya dan Wuku Sinta.
Sabtu Pon
Weton (hari kelahiran) Sabtu Pon memiliki neptu 16. Pada umumnya pemilik weton perangainya baik hati dan teliti. Akan tetapi cenderung keras, boros, suka kemewahan, dan memperlihatkan kekayaan serta kepandaiannya.
Pangarasan
Pangarasan pada weton Sabtu Pon ini adalah Lakuning Banyu. Tenang, selalu mengalir ke tempat yang rendah, karena tahu persis di mana akan mendapatkan rezekinya, memiliki perencanaan yang matang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pancasuda
Sedangkan Pancasuda Sabtu Pon ini Wasesa Segara. Ini dapat dimaknai bahwa watak positifnya bagaikan lautan, yakni amot ujar ala becik alias ika dicaci tidak benci, jika disanjung tidak sombong. Selain itu juga bersifat pemurah, pemaaf, berwibawa, berwawasan luas dan bertanggung jawab.
Wuku Sinta
Wuku Sinta, lambang dewanya Bathara Yamadipati. Sifatnya besar nafsunya, sering mendapatkan celaka, tetapi berbudi lembut, sejuk perkataannya dan hatinya tenteram.
Lambang burungnya gagak, sifatnya awet muda, cepat dalam bekerja dan mengetahui akan firasat.
Pohonnya Kendhayaan, wataknya menjadi pengayom orang yang kesusahan dan bagi orang yang pergi tanpa pamit dari tempat kerjanya.
Gedhong ada di depan, sering memperlihatkan kekayaannya, besar keberuntungannya, murah hati walaupun kadang tak sesuai dengan isi hatinya.
Umbul-umbul dipikul dewanya, sifatnya memperlihatkan keberaniannya, dan watak kesombongannya tampak pada perilakunya.
Gambarannya seperti Endra, gemar bertapa, besar prihatinnya agak tertarik pada laku pendeta.
Lambangnya matinya orang cerdik, kesialannya setengah umur, kurang tertarik pada pasangannya.
Kala ada di Timur Laut, selama tujuh hari jangan pergi ke arah ini untuk urusan yang sangat penting.
Sabtu Pon Wuku Sinta
Pada hari Sabtu Pon di wuku ini adalah memiliki pengaruh yang jelek. Maka dari itu sebaiknya jangan bepergian jauh pada hari tersebut karena bisa jadi akan mendapatkan aral atau halangan dalam perjalanan.
[Diasuh oleh Ki Totok Yasmiran, ahli Penanggalan Jawa dari Museum Radyapustaka Solo. Tayang rutin di detikJateng setiap pagi]
(ahr/rih)