Meriahnya Nyadran di Sorobayan Magelang, Perantau Ikut Berjubel

Meriahnya Nyadran di Sorobayan Magelang, Perantau Ikut Berjubel

Eko Susanto - detikJateng
Selasa, 14 Jan 2025 12:43 WIB
Suasana makan bersama  acara nyadran di Dusun Sorobayan, Desa Banyuurip, Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang, Selasa (14/1/2025).
Suasana makan bersama acara nyadran di Dusun Sorobayan, Desa Banyuurip, Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang, Selasa (14/1/2025). Foto: Eko Susanto/detikJateng
Magelang -

Warga Dusun Sorobayan, Desa Banyuurip, Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang, menggelar tradisi nyadran yang biasa dilakukan setahun sekali pada hari ini. Suasana keakraban dan kebersamaan para warga terlihat dalam acara tersebut.

Mereka duduk lesehan bersama memanjatkan doa dan diakhiri dengan makan bersama makanan yang dibawa dari rumah. Jalan di lokasi acara bahkan dibanjiri oleh warga yang tak mampu ditampung di dalam tempat yang disediakan.

Pantauan detikJateng, warga sejak pagi sudah bergotong royong mempersiapkan nyadran. Acara tradisi ini dilangsungkan di depan Masjid Al Ikhsan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Warga baik anak-anak hingga orang tua dengan duduk lesehan di depan masjid dan sepanjang jalan dusun setempat. Untuk doa bersama dan tahlil dipimpin Moh Amin yang sekaligus Imam Masjid Al Ikhsan.

Di dusun ini, nyadran dilangsungkan setiap bulan Rajab di atas tanggal 10 sampai 15 dengan hari pasaran Legi. Tahun ini, nyadran dilaksanakan pada Selasa Legi yang bertepatan pada tanggal 14 Januari atau hari ini.

ADVERTISEMENT

"Nyadran umumnya di wilayah sini yaitu untuk wilujengan atau selamatan dusun. Masyarakat mengeluarkan sedekah berupa makanan berkumpul di suatu tempat di makam atau depan masjid untuk doa bersama," kata Kepala Dusun Sorobayan, Soleh, kepada awak media usai nyadran, Selasa (14/1/2025).

"Mendoakan para leluhur yang sudah mendahului (meninggal), terus membawa sedekahan berupa makanan dan kelengkapannya. Sebagian disedekahkan yang hadir atau tamu undangan, penjual makanan (yang datang berjualan)," sambung Soleh.

Sorobayan sendiri, kata dia, ada dua dusun yakni Sorobayan dan Ngepos. Karena itu warga yang hadir relatif banyak, ada juga warga dari daerah lain yang memiliki leluhur di dusun berdatangan.

Suasana makan bersama  acara nyadran di Dusun Sorobayan, Desa Banyuurip, Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang, Selasa (14/1/2025).Suasana makan bersama acara nyadran di Dusun Sorobayan, Desa Banyuurip, Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang, Selasa (14/1/2025). Foto: Eko Susanto/detikJateng

"Warga Sorobayan ada sekitar 220 KK dan Ngepos ada 160-an KK. (Intinya) Berdoa untuk keselamatan dusun, warganya dan mendoakan para leluhur yang sudah mendahului diampuni segala dosanya dan diterima amal ibadahnya," tegas Soleh.

Selain nyadran, dia juga menyebut kerja bakti membersihkan makam juga menjadi tradisi di desanya. Para warga ramai-ramai membersihkan makam sebelum nyadran, tepatnya pada Minggu (12/1).

"Ini sudah tradisi. Menurut bapak saya, sudah dari kecil (turun temurun) seperti ini," tuturnya.

"(Sanak saudara pada pulang) Ya istilahnya momen ini juga bisa untuk ngumpulke balung pisah (mempersatukan saudara). Dari ahli waris yang sudah menyebar ke luar dari Sorobayan mereka pulang ikut berdoa, makan bersama. Ini wujud keeratan dalam persaudaraan, yang jauh mendekat. Termasuk bisa bertukar makanan. Malah warga sini bilamana bawa banyak (makanan dari rumah) kok pulang sudah kosong (habis) senenge ra umum (senang sekali). Itu artinya sedekah diterima," tutur dia.

Di sekitar lokasi acara juga memang terlihat banyak motor dan mobil yang terparkir. Itu bisa menjadi penanda bahwa yang hadir dalam tradisi nyadran ini bukan hanya warga setempat. Salah satu warga, Nur Abah (38) mengatakan, warga sangat antusias sekali terhadap tradisi nyadran ini.

"Warga menyambut nyadran adalah hari sangat spesial. Karena bisa bertemu langsung dengan sesama, tetangga ataupun juga saudara dari luar kota bisa pulang," kata Nur.

"Juga mengirim doa untuk arwah kubur keluarga kita masing-masing. Jadi nyadran kali ini, Alhamdulillah sangat ramai sekali daripada tahun kemarin," ujar dia.

Dia sendiri membawa beberapa hidangan untuk disajikan dalam acara tersebut. Menu yang spesial menurutnya ialah ingkung atau ayam yang disajikan secara utuh.

"Ingkung terus hidangan lain seperti ada rica-rica. Pokoknya makanan tradisional yang disajikan," pungkasnya.




(afn/dil)


Hide Ads