Kalender Jawa Senin Pahing 11 November 2024: Menerima Takdir

Penanggalan Jawa

Kalender Jawa Senin Pahing 11 November 2024: Menerima Takdir

Tim detikJateng - detikJateng
Senin, 11 Nov 2024 06:00 WIB
Ilustrasi takdir.
Ilustrasi weton Senin Pahing Wuku Marakeh yang berkarakter menerima takdir. Foto: Darius Bashar/Unsplash
Solo - Hari ini, Senin (11/11/2024) bertemu dengan pasaran Pahing. Dalam penanggalan Jawa, hari ini juga bertepatan dengan 9 Jumadilawal 1958, berada di Tahun Je, Windu Sancaya dan Wuku Marakeh.

Senin Kliwon

Weton (hari kelahiran) Senin Pahing memiliki neptu 13. Pada umumnya, pemilik weton baik hati, jujur, ringan tangan atau suka menolong. Namun kadang juga keras.

Pangarasan

Pangarasan pada weton Senin Pahing ini adalah Lakuning Lintang. Sifat positifnya memberikan arah dan suri teladan bagi siapa saja. Akan tetapi kadang-kadang cenderung tidak menetap, misalnya dalam hal pekerjaan, tempat tinggal, dan lain-lain.

Pancasuda

Sedangkan Pancasuda weton Senin Pahing ini adalah Bumi Kapetak. Orang berweton ini bertipe pekerja keras, kuat menahan kekecewaan dan penderitaan, suka kerapian dan kebersihan. Namun memiliki sifat negatif yakni pendendam. Selain itu kebaikannya tidak terlihat orang lain.

Wuku Marakeh

Wuku Marakeh, lambang dewanya Bathara Surenggana. Wataknya menerima yang telah ditakdirkan untuknya. Gedhongnya dipanggul, sifatnya memperlihatkan karunia yang diterimanya.

Pohonnya trengguli, tidak suka di keramaian kota, dan agak berbeda pola pikirnya dengan orang lain. Umbul-umbulnya terbalik, agak dekat keberuntungannya.

Gambarannya bagaikan bunga setaman yang dirahasiakan, agak pelit, tetapi manis bicaranya. Jika diberi masukan pemikiran yang baik sering malah menyesatkan.

Lambangnya bunga yang layu. Wataknya sering sial, celakanya tenggelam di air. Kala ada di Barat Laut, selama tujuh hari di wuku ini jangan pergi jauh ke arah Barat Laut untuk urusan yang sangat penting.

Senin Pahing Wuku Marakeh

Pada hari Senin Pahing di wuku ini adalah baik untuk segala jenis pekerjaan, termasuk baik juga untuk merobohkan bangunan dengan tujuan untuk dibangun kembali.

[Diasuh oleh Ki Totok Yasmiran, ahli Penanggalan Jawa dari Museum Radyapustaka Solo. Tayang rutin di detikJateng setiap pagi]




(ahr/ams)


Hide Ads