Sambut Tahun Baru Islam, Warga Krendetan Purworejo Main Sepakbola Api

Sambut Tahun Baru Islam, Warga Krendetan Purworejo Main Sepakbola Api

Rinto Heksantoro - detikJateng
Sabtu, 06 Jul 2024 22:50 WIB
Sambut Tahun Baru Islam, warga Krendetan Purworejo main sepakbola api, Sabtu (6/7/2024) malam.
Sambut Tahun Baru Islam, warga Krendetan Purworejo main sepakbola api, Sabtu (6/7/2024) malam. Foto: Rinto Heksantoro/detikJateng
Purworejo -

Berbagai acara digelar warga untuk menyambut datangnya Tahun Baru Islam 1446 Hijriah, salah satunya di Purworejo, Jawa Tengah. Warga bermain sepakbola api sebagai simbol menyepak atau membuang angkara murka dan hal-hal negatif lainnya agar di tahun depan menjadi manusia yang lebih baik.

Peringatan unik tersebut digelar di lapangan Desa Krendetan, Kecamatan Bagelen, Kabupaten Purworejo. Acara yang juga disebut dengan Suroan itu diawali dengan rangkaian seremonial kegiatan seperti sambutan, doa akhir tahun dan awal tahun hingga atraksi semburan naga api.

"Diawali dengan doa pasti, doa akhir tahun dan awal tahun. Jadi sebelum acara (sepakbola api) kita mulai, ada parade dulu di lapangan, parade sembur naga api," kata Ketua Karang Taruna Desa Krendetan, Ahmad Nur Kholis (32) saat ditemui detikJateng di lokasi, Sabtu (6/7/2024) malam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nur Kholis menjelaskan usai acara tersebut di atas, barulah beberapa klub bola api yang masing-masing terdiri dari 5 orang pemain bertarung menggiring bola api dengan kaki telanjang tanpa sepatu untuk dimasukkan ke gawang lawan. Sorak sorai penonton pun ikut mengiringi jalannya pertandingan.

Adapun bola yang digunakan dalam pertandingan tersebut terbuat dari buah kelapa kering yang telah diraut sabutnya. Setelah itu, kelapa direndam dalam minyak tanah selama sehari penuh.

ADVERTISEMENT

"Satu klub kita seperti futsal, 5 orang. Bolanya dari kelapa kita rendam pakai minyak tanah seharian. Pemainnya tidak boleh pakai sepatu harus nyeker, uniknya kan itu," jelasnya.

Pertandingan dalam satu babak hanya berlangsung selama 15 menit. Selain menjadi ajang silaturahmi warga, sepakbola api dalam rangka menyambut tahun baru Islam tersebut juga sebagai simbol menyepak atau membuang angkara murka dan hal-hal negatif lainnya agar di tahun depan menjadi manusia yang lebih baik lagi.

Sambut Tahun Baru Islam, warga Krendetan Purworejo main sepakbola api, Sabtu (6/7/2024) malam.Sambut Tahun Baru Islam, warga Krendetan Purworejo main sepakbola api, Sabtu (6/7/2024) malam. Foto: Rinto Heksantoro/detikJateng

"Yang pertama kita memang menyemarakkan tahun baru Hijriah, Muharram. Kenapa kita menggunakan api, kan api itu dari nar atau neraka, intinya sesuatu hal-hal yang tidak baik yang negatif, maka kita lawan itu semua kita taklukkan nafsu-nafsu angkara murka, kejelekkan analoginya seperti itu kemudian kita tendang kita sepak sebagai lambang yang jelek-jelek kita taklukkan agar di tahun yang akan datang itu kita bisa lebih baik," sebutnya.

Sementara itu, salah satu pemain sepakbola api, Muh Tamyis (30) mengaku tak takut menendang bola api meski kaki terasa panas. Bisa menyambut Tahun Baru Islam dengan cara yang unik bersama warga lain membuatnya merasa senang.

"Nggak papa panas dikit, nggak takut, yang penting senang bisa ramai-ramai kumpul bareng sama teman-teman," ucapnya sembari tertawa kecil.

Pemenang dalam pertandingan itu mendapatkan hadiah berupa uang pembinaan namun tak seberapa jumlahnya. Justru kesakralan yang dibalut dengan keceriaan dan tawa dalam peringatan datangnya tahun baru Hijriah itu lah yang menjadi hadiah spesial untuk semua warga.




(apu/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads