Kalender Jawa Rabu Legi 29 Mei 2024: Tak Pernah Ragu

Penanggalan Jawa

Kalender Jawa Rabu Legi 29 Mei 2024: Tak Pernah Ragu

Tim detikJateng - detikJateng
Rabu, 29 Mei 2024 06:06 WIB
ilustrasi kalender
Ilustrasi kalender Rabu Legi. Foto: Unsplash @towfiqu999999
Solo -

Hari ini, Rabu (29/5/2024) bertemu dengan pasaran Legi. Dalam penanggalan Jawa, hari ini juga bertepatan dengan 20 Dulkangidah 1957, berada di Tahun Jimawal, Windu Sancaya dan Wuku Prangbakat.

Rabu Legi

Weton (hari kelahiran) Rabu Legi memiliki neptu 12. Pemilik weton ini ini pada umumnya, suka menolong, pekerja keras, tetapi mudah marah.

Pangarasan

Pangarasan weton Rabu Legi ini Aras Kembang, artinya gampang tampa sihing panggedhe alias mudah menerima asihnya atasan atau pimpinan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal ini disebabkan oleh perasaannya yang halus sehingga mengundang simpati banyak orang atau memesona.

Pancasuda

Adapun Pancasuda weton Rabu Legi ini Sumur Sinaba, bermakna dadi pangungsening kapinteran atau pandai dan berwawasan luas sehingga ia sering dicari orang karena petuah dan nasihatnya, serta banyak pengetahuannya.

ADVERTISEMENT

Wuku Prangbakat

Wuku Prangbakat, lambang dewanya Rêsi Warabisma, kaku hatinya, pekerja keras, tak pernah ragu, cekatan, pemalu. Kaki depannya mencelup di air. Perkataannya kendor di depan, tapi keras di belakang.

Wuku ini juga memiliki karakter seperti pohon tirisan atau kelapa yang panjang umur, serba kecukupan sandang-pangannya serta kuat bicaranya.

Selain itu, Wuku Pangbakat juga digambarkan seperti burung Urang-urangan yang pelit namun cepat dalam bekerja.

Bagaikan besi purasani yang berat, pemalu, tegar, kaku, tetapi gemar menuntut ilmu, suci hatinya.

Wuku ini juga dilambangkan seperti pohon beringin yang patah tertiup angin sebagai penggambaran kemungkinan dibohongi atau ditipu. Kala ada di bawah, selama tujuh hari dalam wuku ini jangan menggali tanah atau beraktivitas dari tempat yang tinggi menuju tempat yang rendah.

Rabu Legi Wuku Prangbakat

Pada hari Rabu Legi di wuku ini adalah hari yang membawa karahayon, keselamatan untuk menyimpan padi ke lumbung sehingga akan mendapatkan keberkahan.

[Diasuh oleh Ki Totok Yasmiran, ahli Penanggalan Jawa dari Museum Radyapustaka Solo. Tayang rutin di detikJateng setiap pagi]




(ahr/cln)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads