Meriahnya Sedekah Bumi Simbol Kerukunan Desa Pancasila Jrahi Pati

Meriahnya Sedekah Bumi Simbol Kerukunan Desa Pancasila Jrahi Pati

Dian Utoro Aji - detikJateng
Selasa, 21 Mei 2024 14:10 WIB
Suasana kemeriahan sedekah bumi di Desa Jrahi atau dikenal Desa Pancasila, Kecamatan Gunungwungkal, Pati, Selasa (21/5/2024).
Suasana kemeriahan sedekah bumi di Desa Jrahi atau dikenal Desa Pancasila, Kecamatan Gunungwungkal, Pati, Selasa (21/5/2024). (Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng)
Pati -

Perayaan tradisi sedekah bumi di Desa Jrahi, Kecamatan Gunungwungkal, Pati, berlangsung meriah. Desa Jrahi dikenal sebagai Desa Pancasila karena kerukunan penduduknya yang berlatar belakang berbagai agama.

Pantauan detikJateng, acara sedekah bumi dimulai dengan kirab keliling ke permukiman warga. Acara kirab nampak menarik karena juga melintas di depan vihara Desa Jrahi. Vihara ini menjadi simbol keberagaman di Desa Jrahi.

Selain kirab, juga tradisi unik berebut nasi berkat di punden Mbah Jenggot, Bukit Gili Malang. Warga percaya nasi berkat yang didapatkan memiliki berkat, terutama bagi petani.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Usai diarak, nasi berkat itu pun diperebutkan warga. Warga tampak antusias meski harus berdesakan untuk mendapatkan nasi berkat.

Kepala Desa Jrahi, Miko Adi Setyawan mengatakan acara tradisi sedekah bumi ini digelar selama dua hari. Sedekah bumi itu digelar sebagai bentuk syukur atas rezeki yang didapatkan warga.

ADVERTISEMENT

"Acaranya dua hari, untuk proses puncaknya di sini. Kemarin diawali dengan acara Pancur Songo, kita hajatan di situ, siang ada acara arak-arak ke rumah kepala desa," kata Miko kepada wartawan ditemui di lokasi, Selasa (21/5/2024).

Berbagai macam hiburan digelar di Desa Jrahi. Di antaranya hiburan wajib digelar adalah tayub. Selain itu ada hiburan ketoprak dan lain-lain.

"Lah ini untuk puncak hari ini, hiburan yang wajib sudah dilaksanakan semalam ada tayub, untuk nanti malam ketoprak ada dangdut, campursari, banyak sekali," jelas dia.

Miko mengatakan ada tiga gunungan hasil bumi yang direbutkan warga. Selain itu juga ada nasi golan yang diburu warga karena dipercaya memiliki berkah bagi petani. Tak heran, jika ada warga luar daerah berdatangan di Desa Jrahi.

"Tadi hajatan sego golan, itu dipercaya sangat mengandung berkah untuk pertanian biasanya dikeringkan di rumah ditaburkan jadi makanya sampai rebutan," Miko melanjutkan.

Suasana kemeriahan sedekah bumi di Desa Jrahi atau dikenal Desa Pancasila, Kecamatan Gunungwungkal, Pati, Selasa (21/5/2024).Suasana kemeriahan sedekah bumi di Desa Jrahi atau dikenal Desa Pancasila, Kecamatan Gunungwungkal, Pati, Selasa (21/5/2024). Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng

Desa Pancasila

Miko melanjutkan desanya dikenal sebutan Desa Pancasila. Hal itu tidak lepas dari keberagaman warga yang tinggal di lereng Pegunungan Muria. Di wilayahnya ada tiga masjid, 11 musala, vihara, dan gereja.

"Memang karena Desa Jrahi nama lain Desa Pancasila, bahkan di dalam wisata kita kenalkan Desa Wisata Pancasila, bukan Desa Jrahi. Karena di sini dikenal dengan keberagaman agama, karena di sini ada semua agama, di sini ada vihara, masjid tiga, musala 11, gereja ada tiga, GBI ada tiga, ada aliran kepercayaan juga," ujarnya.

Kerukunan warga juga terlihat seperti pelaksanaan sedekah bumi. Warga antusias mengikuti tradisi yang digelar warga setiap tahunnya.

"Dalam sejarah Jrahi tidak ada konflik, tidak ada masalah mengenai agama, sebelum saya Kepala Desa beragama Buddha, terus ada yang Islam, kalau saya sendiri beragama Kristen di Desa Jrahi, di sini dewasa sekali, toleransi sangat tinggi juga dalam berpolitik juga berdewasa," jelas Miko.

Di Desa Jrahi terdapat dua ribuan jiwa yang tersebar di 5 RW, 25 RT, dan delapan dukuh. Warga bekerja sebagai petani hingga merantau di luar negeri.

Salah satu warga, Angga Sulaiman berasal dari Tlogowungu sengaja datang ke Jrahi. Dia pun antre untuk mendapatkan berkat. Menurutnya nasi berkat membawa berkat terutama bagi sektor pertanian.

"Tadi sampai di sini jam 9. Ikut antre nasi berkat, katanya bisa bawa rezeki bagi petani. Nasi berkat dikeringkan lalu ditabur di lahan sawah," ungkap Angga di lokasi.




(aku/rih)


Hide Ads