16 Lagu di Album TTPD Taylor Swift Lengkap dengan Maknanya

16 Lagu di Album TTPD Taylor Swift Lengkap dengan Maknanya

Ulvia Nur Azizah - detikJateng
Minggu, 21 Apr 2024 17:18 WIB
Taylor Swift The Tortured Poets Department
Taylor Swift. Foto: dok. Republic Records/Taylor Swift
Solo -

Taylor Swift baru saja meluncurkan album baru bertajuk 'The Tortured Poets Department' (TTPD) pada 19 April 2024 kemarin. Swifties pun antusias menyambut hadirnya 16 lagu di album TTPD Taylor Swift tersebut.

TTPD merupakan album studio ke-11 Taylor Swift yang ditulis dan diproduksi bersama Jack Antonoff dan Aaron Dessner. Salah satu lagu andalan di dalam album ini adalah 'Fortnight' yang dinyanyikan bersama Post Malone.

Penasaran ada lagu apa saja di album baru Taylor Swift? Simak ulasan tentang lagu-lagu di album TTPD yang detikJateng rangkum dari kanal YouTube resmi milik Taylor Swift berikut!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

16 Lagu di Album TTPD Taylor Swift

1. Fortnight

And for a fortnight there, we were forever
Run into you sometimes, ask about the weather
Now you're in my backyard, turned into good neighbors
Your wife waters flowers, I wanna kill her

'Fortnight' dinyanyikan bersama dengan Post Malone. Dalam lagu ini, Taylor Swift menyampaikan perasaannya tentang hubungan yang terasa intens dan penuh perasaan, tetapi juga merusak hidupnya. Lirik-liriknya menyoroti perasaan cinta yang menghancurkan, kehilangan, dan keinginan untuk berhubungan kembali meskipun menyadari bahwa itu tidak sehat.

ADVERTISEMENT

Dalam lagu ini, Swift mengeksplorasi tema-tema seperti kesedihan, penyesalan, dan obsesi dengan keterikatan emosional yang kuat pada seseorang yang mungkin sudah berlalu dari hidupnya.

2. The Tortured Poets Department

And who's gonna hold you like me?
And who's gonna know you, if not me?
I laughed in your face and said
"You're not Dylan Thomas, I'm not Patti Smith
This ain't the Chelsea Hotel, we'rΠ΅ modern idiots"
And who's gonna hold you like me?

'The Tortured Poets Department' adalah sebuah lagu yang menggambarkan hubungan yang penuh gairah dan intens, namun pada dasarnya tidak sehat antara Taylor Swift dan kekasihnya. Meskipun menyadari sifat bermasalah dalam hubungannya, Taylor tetap memilih untuk bersama karena merasa hanya dialah yang benar-benar memahami dan peduli pada kekasihnya.

Lagu ini mengangkat tema tentang ekspresi artistik dan jiwa yang terluka. Melalui lagu kedua di album TTPD, Taylor mengajak pendengar untuk merenungkan dinamika hubungan yang kompleks dan ketergantungan emosional dalam situasi yang sulit.

3. My Boy Only Breaks His Favorite Toys

My boy only breaks his favorite toys, toys, oh
I'm queen of sand castles he destroys, oh, oh
'Cause it fit too right, puzzle pieces in the dead of night
I should've known it was a matter of time, oh, oh
My boy only breaks his favorite toys, oh, oh

Lagu 'My Boy Only Breaks His Favorite Toys' adalah metafora tentang hubungan cinta yang merusak. Sang penyanyi diibaratkan sebagai mainan yang dicintai namun akhirnya dirusak oleh pasangannya.

Lagu ini mengeksplorasi rasa sakit hati, siklus emosional yang melelahkan, dan harapan yang sia-sia dalam sebuah hubungan yang ditakdirkan untuk gagal. Penyanyi menyadari sifat toxic dalam hubungan ini, mengakui bahwa seharusnya mereka bisa saja berakhir bahagia.

Namun, kekasihnya justru menghancurkan cinta tersebut karena merasa terancam oleh kehadiran dan cinta yang terlalu kuat. Di akhir lagu, terdapat pengakuan memilukan bahwa meski ia tahu hubungannya tak lagi dapat diperbaiki, penyanyi tetap merindukan kekasihnya dan masa-masa indah bersama.

4. Down Bad

Now I'm down bad, cryin' at the gym
Everything comes out teenage petulance
"Fuck it if I can't have him"
"I might just die, it would make no difference"
Down bad, wakin' up in blood
Starin' at the sky, come back and pick me up
Fuck it if I can't have us
I might just not get up, I might stay

Lagu 'Down Bad' mengisahkan pengalaman patah hati yang intens dan menghancurkan. Dalam liriknya, Taylor mengekspresikan rasa sakit dan keputusasaan setelah ditinggalkan oleh orang yang dicintainya. Dia merasa dimanfaatkan dan ditinggalkan begitu saja, tanpa belas kasihan.

Lirik-liriknya mencerminkan momen-momen indah bersama dan rasa kehilangan yang mendalam, menangkap perasaan seperti kehilangan separuh jiwanya. Lagu ini menggambarkan bagaimana emosinya tidak terkendali dalam menghadapi penolakan yang menyakitkan.

5. So Long, London

Thinkin', "How much sad did you think I had
Did you think I had in me?"
Oh, the tragedy
So long, London
You'll find someone

'So Long, London' adalah lagu melankolis Taylor Swift yang menceritakan akhir hubungan dengan kekasihnya di London. Banyak orang yang meyakini bahwa lagu ini terinspirasi dari momen putusnya hubungan Taylor dengan aktor Joe Alwyn.

Lirik Lagu ini mencerminkan perasaan kesedihan dan kekecewaan Taylor atas usahanya untuk mempertahankan hubungan yang terasa jauh dan tidak dihargai. Dia merasa telah memberikan segalanya untuk hubungan itu, tapi diabaikan dan diremehkan.

'So Long, London' menunjukkan keputusannya untuk pergi, meskipun mencintai tempat dan kenangan yang mereka bagikan bersama.

6. But Daddy I Love Him

Now I'm runnin' with my dress unbuttoned
ScrΠ΅amin', "But, Daddy, I love him
I'm havin' his baby"
No, I'm not, but you should see your faces
I'm tellin' him to floor it through thΠ΅ fences
No, I'm not coming to my senses
I know he's crazy, but he's the one I want

Lagu 'But Daddy I Love Him' menggambarkan pemberontakan seorang remaja yang menuntut kebebasan memilih dalam hubungan asmara. Taylor Swift menggambarkan seorang gadis yang jatuh cinta pada seorang pria "bermasalah", meskipun menghadapi tekanan sosial dan penentangan dari orang tuanya.

Meskipun risikonya besar, sang gadis keras kepala menolak untuk patuh pada norma-norma sosial dan memilih untuk mengikuti hatinya. Lagu ini menyuarakan perjuangan melawan patriarki dan kebutuhan akan persetujuan, sambil mengeksplorasi dinamika kompleks antara pemberontakan dan kebutuhan akan dukungan orang tua.

7. Fresh Out the Slammer

Now, pretty baby, I'm runnin' back home to you
FrΠ΅sh out the slammer, I know who my first call will be to
(FrΠ΅sh out the slammer, oh)

Dalam lagu, 'Fresh Out The Slammer' Taylor Swift menceritakan tentang seseorang yang merasa terbebaskan setelah keluar dari situasi yang membatasi dan toxic. Dengan penuh harapan, dia berjanji untuk tidak terjebak lagi dalam kesalahan masa lalunya dan kembali pada kekasih yang penuh kasih.

Lagu ini menekankan pentingnya belajar dari kesalahan, meninggalkan hal-hal yang menyakitkan, dan memiliki dukungan dalam hidup kita.

8. Florida!!!

Florida!!!
Is one hell of a drug
Florida!!!
Can I use you up?

Lagu kedelapan di dalam album TTPD Taylor Swift ini tidak dinyanyikan sendiri, tetapi berkolaborasi dengan Florence dan The Machine Gun. 'Florida!!!' menggambarkan tentang seseorang yang mencoba melarikan diri dari masa lalu dan lingkungan yang terasa menekan.

Mereka mencari pelarian dalam gaya hidup liar dan merusak untuk menghilangkan beban emosional. Florida, sebagai tempat pelarian, menjadi simbol kebebasan dari tuntutan dan tekanan.

Namun, lagu ini juga menyoroti paradoks dari pelarian tersebut, di mana meskipun menawarkan kesenangan sesaat, juga membawa dampak yang merusak. Ini adalah kisah tentang keinginan untuk melarikan diri tanpa tahu akhir dari pelarian tersebut.

9. Guilty as Sin?

What if he's written "mine" on my upper thigh only in my mind?
One slip and fallin' back into the hedge maze
Oh, what a way to die
I keep recalling things we never did
Messy top-lip kiss, how I long for our trysts
Without ever touchin' his skin
How can I be guilty as sin?

Melalui lirik-lirik di lagu ini, Taylor Swift menggambarkan pergolakan emosional seseorang yang terjebak dalam fantasi terlarang tentang cinta tak terbalas. Tokoh utama merasa bersalah dan terbelenggu oleh keinginan yang dianggap melanggar moralitas konvensional.

Lagu ini menyentuh tema kerinduan yang tak terjawab, godaan untuk melanggar norma sosial, dan konsekuensi emosional yang mungkin terjadi. Meskipun tanpa aksi nyata, fantasi tersebut mampu membangkitkan gairah yang intens dan menguras mental.

10. Who's Afraid of Little Old Me?

So I leap from the gallows and I levitate down your street
Crash the party like a record scratch as I scream
"Who's afraid of little old me?"
You should be

Lagu selanjutnya di album The Tortured Poets Department adalah 'Who's Afraid of Little Old Me?'. Taylor Swift menggambarkan perjuangannya menghadapi persepsi negatif dari publik dan media terhadap kesehatan mentalnya. Meskipun sukses, dia merasa tidak dihargai dan terus-menerus dikritik. Hal ini membuatnya merasa terjebak dan ingin menyerah, namun dia menemukan kekuatan baru untuk bangkit.

Lagu ini juga mengkritik upaya orang lain yang mencoba mengendalikan citranya agar tetap sesuai dengan harapan publik, sementara ia merasa tidak nyaman dengan itu. Ini adalah perjalanan emosional Taylor dalam mengekspresikan kemarahan, sakit hati, dan pemberontakan terhadap sistem yang telah merusaknya.

11. I Can Fix Him (No Really I Can)

They shake their heads sayin', "God, help her"
When I tell 'em he's my man
But your good Lord doesn't need to lift a finger
I can fix him, no, really, I can
And only I can

Bukan Taylor Swift kalau tidak menyindir lewat lagunya. 'I Can Fix Him (No Really I Can)' adalah karya terbarunya yang berisi sindiran.

Dalam lagu ini, Taylor Swift menggambarkan seorang wanita yakin bisa "memperbaiki" kekasihnya yang bermasalah, meskipun banyak yang meragukannya. Dengan nada humoris, lagu ini menyoroti kesombongan sang wanita yang percaya bisa mengubah kekasih kasar menjadi pribadi yang lebih baik.

Namun, di tengah sikapnya yang naif, ada keraguan yang muncul, menunjukkan potensi kesadaran akan realitas hubungan yang toxic. Lagu ini menyoroti dilema antara keyakinan dan kenyataan dalam upaya memperbaiki seseorang.

12. loml

If you know it in one glimpse, it's legendary
You and I go from one kiss to getting married
Still alivΠ΅, killing time at the cemΠ΅tery
Never quite buried
In your suit and tie, in the nick of time
You low-down boy, you stand-up guy
You Holy Ghost, you told me I'm the love of your life
You said I'm the love of your life
About a million times

'loml' adalah singkatan untuk love of my life. Ini adalah lagu Taylor Swift yang mengisahkan tentang cinta yang berakhir tragis dan meninggalkan rasa kehilangan yang mendalam. Dengan lirik yang puitis, lagu ini menggambarkan perjuangan batin seseorang dalam melupakan mantan kekasihnya yang penuh dengan penyesalan dan kesedihan.

Meskipun menyadari bahwa kembali pada mantan adalah kesalahan, namun masih ada kerinduan akan kenangan indah yang pernah mereka miliki. Namun, penyesalan semakin menguat saat si mantan terungkap sebagai sosok manipulatif dan penuh dengan kebohongan.

Taylor Swift melukiskan dengan kuat bagaimana cinta yang dulu begitu membara kini berubah menjadi pahit dan memalukan. Bagian terakhir lagu ini mengekspresikan kemarahan dan rasa kehilangan yang mendalam setelah kepergian sang mantan, menciptakan gambaran yang kuat tentang patah hati yang universal.

13. I Can Do It With a Broken Heart

I'm so depressed, I act like it's my birthday every day
I'm so obsessed with him, but he avoids me (He avoids me), like the plague
I cry a lot, but I am so productive, it's an art
You know you're good when you can even do it with a broken heart

Lirik dalam lagu ini menggambarkan kontras antara kehidupan yang glamor di atas panggung dan patah hati yang tersembunyi di baliknya. Dalam lagu 'I Can Do It With a Broken Heart', Swift mengeksplorasi bagaimana seseorang menggunakan senyum palsu dan penampilan gemerlap untuk menyembunyikan kesedihan dan kehancuran yang dialaminya.

Dengan kata-kata yang kontradiktif, Swift menyampaikan kritik terhadap tekanan untuk selalu tampil sempurna, terutama dalam industri hiburan, sambil menyoroti dampak negatifnya terhadap kesehatan mental. Meskipun lagu berakhir dengan penegasan diri, tetapi nuansa sinisme dan keputusasaan masih terasa kuat di baliknya.

14. The Smallest Man Who Ever Lived

And I don't even want you back, I just want to know
If rusting my sparkling summer was the goal
And I don't miss what we had, but could someone give
A message to the smallest man who ever lived?

'The Smallest Man Who Ever Lived' berisi luapan amarah dan patah hati yang menggambarkan perasaan kecewa dan pengkhianatan terhadap mantan kekasih yang manipulatif. Dalam lagu ini, Taylor menyatakan ketidakpercayaannya terhadap ketulusan hubungan mereka dan mengekspos sisi gelap sang mantan yang mencoba membeli obat terlarang.

Dengan penuh kebencian, Taylor menyoroti tindakan licik dan pengkhianatan sang mantan yang membuatnya merasa dijadikan objek. Meskipun berusaha melupakan mantan, Taylor menyampaikan pesan bahwa luka dan pengkhianatan itu akan selalu membekas.

15. The Alchemy

So when I touch down
Call the amateurs and cut 'em from the team
Ditch the clowns, get the crown
Baby, I'm the one to beat
'Cause the sign on your heart
Said it's still reserved for me
Honestly, who are we to fight thΠ΅ alchemy?

Berbeda dengan lagu sebelumnya yang sebagian besar berisi tentang amarah, 'The Alchemy' menggambarkan perasaan bahagia dan yakin saat kembali bersama seseorang setelah berpisah. Liriknya mencerminkan keyakinan akan kekuatan cinta mereka dan sukacita atas kemenangan atas segala rintangan.

Taylor merasa seperti takdir telah mengarahkan mereka untuk bersatu kembali dan merasa lebih dewasa setelah melewati masa sulit. Dengan semangat juang yang tinggi, dia bertekad untuk merebut kembali cinta sejatinya tanpa takut kalah oleh saingan.

16. Clara Bow

This town is fake, but you're the real thing
Breath of fresh air through smoke rings
Take the glory, give everything
Promise to be dazzling

'Clara Bow' menjadi lagu terakhir dalam album TTPD. Lagu ini bercerita tentang perjalanan seorang gadis kecil dari kota terpencil hingga menjadi seorang bintang.

Liriknya menggambarkan kekagumannya terhadap kehidupan glamor, namun juga menyoroti tekanan dan kepalsuan di balik sorotan publik. Taylor menyadari bahwa ketenaran bisa menjadi beban yang berat, di mana setiap langkahnya terus-menerus dinilai dan diekspos.

Meskipun meraih status "dazzling", ia menyadari bahwa sorotan lampu panggung juga bisa menjadi sumber penderitaan.

Itulah 16 lagu di album TTPD Taylor Swift, lengkap dengan maknanya. Manakah lagu favorit kamu, detikers?




(par/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads