Apa Itu Cap Go Meh? Ini Pengertian, Sejarah, dan Rangkaian Kegiatannya

Apa Itu Cap Go Meh? Ini Pengertian, Sejarah, dan Rangkaian Kegiatannya

Nindasari - detikJateng
Jumat, 23 Feb 2024 12:35 WIB
Cap Go Meh 2024
Ilustrasi Cap Go Meh 2024 (Foto: Freepik)
Solo -

Cap Go Meh terkenal sebagai salah satu perayaan budaya khas masyarakat Tionghoa. Simak penjelasan terkait pengertian, sejarah, hingga rangkaian kegiatannya dalam artikel di bawah ini.

Mengutip dari situs resmi Pemerintah Kota Surakarta, Cap Go Meh merupakan rangkaian terakhir dari Perayaan Tahun Baru Imlek. Menurut penanggalan Tionghoa, Cap Go Meh digelar pada tanggal 15 (hari kelima belas) bulan pertama.

Untuk informasi lebih lanjut, langsung saja simak penjelasan terkait sejarah Cap Go Meh di bawah ini, ya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejarah Cap Go Meh

Istilah Cap Go Meh berasal dari bahasa Hokkien yakni "Chap Goh Meh" dengan makna "malam kelima belas". Sejak abad ke-17, perayaan Cap Go Meh telah rutin dilakukan oleh masyarakat Tionghoa.

Mengutip dari situs resmi "Kemenparekraf Indonesia", perayaan Cap Go Meh telah berjalan sejak Dinasti Han di Tiongkok. Perayaan ini dahulu dianggap sakral, sehingga dilaksanakan secara tertutup di kalangan istana.

ADVERTISEMENT

Saat masa pemerintahan Dinasti Han berakhir, perayaan Cap Go Meh mulai digelar secara lebih luas bersama dengan masyarakat umum. Bahkan, saat ini perayaan Cap Go Meh telah rutin digelar tiap tahunnya di Indonesia.

Dahulu, masyarakat Tiongkok memasang lampion untuk mengusir hama maupun binatang yang merusak ladang petani. Meskipun demikian, karena pemasangan lampion dinilai indah, maka berbagai kota-kota besar turut serta melakukannya.

Berbagai Rangkaian Kegiatan Cap Go Meh

Sebetulnya, perayaan Cap Go Meh tak berbeda jauh jika dibandingkan dengan Tahun Baru Imlek. Masyarakat Tionghoa juga melakukan peribadatan di rumah ibadah, kelenteng maupun vihara untuk merayakannya.

Mengutip dari situs resmi "Pemerintah Kota Surakarta", cukup banyak terdapat masyarakat etnis Tionghoa di Kota Surakarta. Sehingga, terdapat beberapa tempat ibadah yang ramai dikunjungi saat perayaan Cap Go Meh, seperti Kelenteng Tien Kok Sie dan Poo An Kiong.

Selain dirayakan dengan peribadatan ritual budaya, Cap Go Meh juga diramaikan dengan digelarnya festival lampion, wisata kuliner hingga pentas seni. Di Kota Surakarta, perayaan Cap Go Meh dinilai cukup unik karena terdapat tradisi kirab budaya di kawasan Pasar Gede.

Selain itu, terdapat salah satu kuliner yang selalu hadir di Pasar Gede yakni, Lontong Cap Go Meh. Bagi masyarakat yang mempercayainya, makanan tersebut mengandung berbagai simbol dan makna keberuntungan.

Mengutip dari situs resmi "Kemenparekraf Indonesia", terdapat pula makanan yang wajib untuk dihidangkan yakni, mie panjang umur yang panjangnya bisa mencapai dua meter. Oleh karena itu, makanan tersebut menjadi doa serta harapan agar diberikan kesehatan maupun umur yang panjang.

Nah, itulah pengertian, sejarah, dan rangkaian kegiatan dari perayaan Cap Go Meh. Semoga bermanfaat ya, detikers.

Artikel ini ditulis oleh Nindasari, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(ams/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads