Hari ini, Rabu (27/12/2023) bertemu dengan pasaran Pahing. Dalam penanggalan Jawa, hari ini juga bertepatan dengan 13 Jumadilakir 1957, berada di Tahun Jimawal Windu Sancaya dan Wuku Landep.
Weton
Weton (hari kelahiran) Rabu Pahing memiliki neptu 16. Pada umumnya, pemilik weton ini banyak keinginannya, kaya ilmu, bersikap hati-hati tak suka mencampuri urusan orang lain. Akan tetapi terkadang juga muncul sifatnya yang serakah.
Pangarasan
Pangarasan pada weton ini adalah Lakuning Banyu. Tenang, selalu mengalir ke tempat yang rendah, karena tahu persis di mana akan mendapatkan rizkinya, memiliki perencanaan yang matang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pancasuda
Sedangkan Pancasuda, Wasesa Segara. Ini dapat dimaknai bahwa watak positifnya bagaikan lautan, yakni amot ujar ala becik (Jika dicaci tidak benci, jika disanjung tidak sombong). Selain itu sifat pemurah, pemaaf, berwibawa, berwawasan luas dan bertanggung jawab mendominasinya.
Wuku Landep
Wuku Landep, dewanya dilambangkan dengan Bathara Mahadewa, berwajah rupawan atau cantik berjodoh dengan orang tampan, terang hatinya, senang bersemedi, berkontemplasi atau berdzikir. Bicaranya lantang di depan tapi kendor di belakang, pemaaf. Agak senang pamer. Menjadi pengayom bagi orang yang pergi dari rumah/minggat, menjadi pengayom orang kesusahan dan serta dapat membantu orang yang di diberhentikan dari pekerjaannya.
Burungnya atat kembang,menjadi piaraan orang besar, dikasihi atasan. Di manapun tempatnya bisa memimpin, dapat memberikan pencerahan kepada orang lain, pandai, hatinya terang, dan multitalenta. Bahayanya jika tertimpa pohon (harus hati-hati, jangan berteduh di bawah pohon saat angin/hujan). Selama 7 hari pada wuku tersebut, jangan pergi ke Barat untuk urusan yang sangat penting.
Rabu Pahing Wuku Landep
Pada hari Rabu Pahing di Wuku ini adalah hari Taliwangke yang disebut Budandep, yakni Taliwangke yang ada di hari Buda (Rabu) di wuku Landep. Tidak baik untuk aktivitas yang penting (terutama bepergian), tetapi baik untuk membuat perangkap ikan seperti jaring, jala, dan bronjong.
[Diasuh oleh Ki Totok Yasmiran, ahli penanggalan Jawa dari Museum Radyapustaka Solo. Tayang rutin di detikJateng setiap pagi]
(rih/rih)