5 Oleh-oleh Khas Purwokerto yang Wajib Dibeli saat Berkunjung

5 Oleh-oleh Khas Purwokerto yang Wajib Dibeli saat Berkunjung

Muthia Alya Rahmawati - detikJateng
Selasa, 21 Nov 2023 16:19 WIB
Tempe King/Keripik Tempe
Ilustrasi 5 Oleh-oleh Khas Purwokerto yang Wajib Dibeli saat Berkunjung-Keripik Tempe.Foto: Dok. Pribadi
Solo -

Purwokerto merupakan ibukota dari Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Di sini, wisatawan dapat menemu beragam pilihan oleh-oleh khas Purwokerto yang wajib dibeli saat berkunjung.

Beberapa oleh-oleh merupakan oleh-oleh yang sama dengan Kabupaten Banyumas. Hal ini dikarenakan letak Purwokerto yang berada di daerah Kabupaten Banyumas.

Oleh-oleh ini kebanyakan merupakan makanan tradisional yang telah ada sejak dahulu. Kemudian, terus dilestarikan hingga menjadi oleh-oleh khas. Bahan yang digunakan pun masih bahan yang sederhana, seperti singkong dan gula merah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Oleh-oleh Khas Purwokerto yang Wajib Dibeli

Berikut detikJateng rangkumkan 5 oleh-oleh khas Purwokerto yang wajib dibeli saat berkunjung:

1. Getuk Goreng Sokaraja

Sama seperti getuk pada umumnya, getuk goreng sokaraja merupakan makanan yang berbahan dasar dari singkong dengan campuran gula merah sehingga memberi rasa yang manis dan legit.

ADVERTISEMENT

Dikutip dari laman profile.perpus.jatengprov.go.id, proses pembuatan getuk goreng sokaraja serupa dengan pembuatan getuk lainnya. Tahap awal adalah pengupasan dan pencucian singkong, yang kemudian direbus.

Setelah matang, singkong menjalani tahap penumbukan dengan penambahan gula merah pilihan untuk menghasilkan getuk berkualitas tinggi. Keistimewaan dalam pembuatan getuk goreng sokaraja terletak pada proses penumbukan singkong yang melibatkan minimal tiga orang, sehingga menciptakan rasa yang lezat.

2. Keripik Tempe

Keripik tempe khas Purwokerto ini menggunakan bahan baku yang sama dengan mendoan. Yaitu kedelai yang diolah dan dicetak menjadi lembaran tempe tipis berbentuk segi empat.

Proses pembuatannya pun mirip dengan pembuatan mendoan. Tetapi perbedaannya terletak pada cara penggorengannya yang melibatkan dua kali proses penggorengan untuk menghasilkan tempe yang kering dan renyah.

Selain dapat dihidangkan sebagai camilan atau snack, kripik tempe ini juga dapat dijadikan sebagai lauk pengganti kerupuk. Keripik ini bisa bertahan lama sehingga cocok untuk dijadikan oleh-oleh.

3. Jenang Jaket

Jenang Jaket merupakan kudapan manis nan legit khas Purwokerto. Jaket sendiri merupakan kependekan dari jenang asli ketan. Sesuai namanya, jenang ini terbuat dari tepung ketan yang dicampur dengan gula merah dan santan.

Bahan-bahan tersebut kemudian dicampur dan diaduk hingga mengental berbentuk jenang. Setelah dingin, jenang kemudian dibungkus dan siap dipasarkan.

Jenang Jaket ini sering menjadi suguhan dalam acara besar, seperti resepsi pernikahan, syukuran, sunatan, atau hajatan lainnya. Jenang ini pun menjadi oleh-oleh yang wajib dibeli ketika ke Purwokerto.

4. Nopia

Menurut laman Kemendikbud, Nopia adalah jenis kue kering dengan adonan kulit yang terbuat dari campuran tepung terigu, vanili, margarin atau minyak nabati, serta susu.

Kue kering ini memiliki kesamaan nama dengan bakpia, bentuknya pun serupa. Namun, Nopia memiliki kulit yang renyah mirip dengan cangkang telur di bagian luar, dengan isian adonan gula merah dan rasa bawang merah goreng pada awalnya.

Seiring berjalannya waktu, nopia telah berkembang dan menawarkan berbagai varian rasa, termasuk coklat, durian, nangka, pandan, bawang merah goreng, dan cita rasa khas gula Jawa (gula kelapa). Sesuai dengan permintaan masyarakat atau konsumen.

5. Klanting

Sama seperti getuk, klanting ini terbuat dari singkong. Klanting merupakan camilan renyah dengan bentuk menyerupai angka 8.

Ketika dibuat, klating dicampur dengan bumbu-bumbu lain seperti bawang dan garam sehingga dihasilkan rasa yang gurih. Klanting pun dapat bertahan lama sehingga cocok dijadikan oleh-oleh.

Demikian informasi mengenai 5 oleh-oleh khas Purwokerto yang wajib dibeli saat berkunjung ke sana. Selamat mencoba!

Artikel ini ditulis oleh Muthia Alya Rahmawati peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(cln/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads