Kisah Mahabharata menjadi salah satu epos klasik yang sangat populer, tak terkecuali di Indonesia. Kisah Mahabarata ini populer di masyarakat Jawa yang kemudian berkembang dengan versi yang sedikit berbeda.
Adapun perbedaan tersebut bukan hanya karena budaya yang berbeda di antara keduanya, melainkan ada alasan lain yang membuat kisah Mahabharata mengalami perkembangan.
Lantas, seperti apa perbedaan kisah Mahabharata versi Jawa dan India? Berikut rangkuman informasinya!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perbedaan Kisah Mahabharata Versi Jawa dan India
1. Asal Mula Kisah Mahabharata
Perbedaan pertama berasal dari asal mula kisah Mahabharata itu sendiri. Mengutip dari laman resmi Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud RI, baik kisah Ramayana maupun Mahabharata berasal dari India. Tepatnya berasal dari kitab Ramayana dan kitab Mahabharata.
Kedua kitab tersebut kemudian dikembangkan dalam tradisi pertunjukan wayang. Pagelaran wayang yang mengisahkan tentang rangkaian kisah Ramayana dan Mahabharata telah ada di Indonesia sejak zaman Hindu hingga sekarang.
2. Keberadaan Tokoh Punakawan
Tak hanya asal mulanya, perbedaan kisah Mahabharata Jawa dan India dapat dilihat pada keberadaan tokoh Punakawan. Berdasarkan informasi yang dibagikan melalui laman resmi Pemkot Surakarta, tokoh Punakawan membedakan kisah Mahabharata dari Jawa dengan kisah Mahabharata dari India. Menariknya, tokoh Punakawan hanya bisa ditemukan dalam kisah Mahabharata Jawa.
Punakawan dapat diartikan sebagai teman atau sahabat yang sangat cerdik dan dapat dipercaya. Punakawan terdiri dari empat tokoh yang mewakili makna berbeda. Ada Semar yang melambangkan karsa atau kehendak, Gareng sebagai lambang cipta atau pikiran, Petruk sebagai lambang rasa atau perasaan, dan Bagong sebagai lambang karya atau usaha.
3. Alur Cerita yang Memiliki Perbedaan
Meskipun berasal dari India, alur cerita Mahabharata dengan versi Jawa memiliki perbedaan yang cukup kontras. Masih dikutip dari sumber yang sama, kisah Mahabharata di Indonesia sudah berubah alur ceritanya dan mengalami perbedaan dengan versi India.
Kisah Mahabharata India ceritanya berbeda satu dengan yang lainnya. Sementara itu, cerita Mahabharata versi Jawa memiliki keterkaitan antar satu sama lain.
Tak hanya itu, ada perbedaan falsafah yang mendasari kedua cerita itu. Salah satunya, karena agama Islam, kemudian terjadi akulturasi budaya asli Indonesia.
Penggambaran Tokoh Srikandi
Lalu, ada juga perbedaan pada penggambaran tokoh Srikandi dalam Mahabharata versi Jawa dan India. Mengutip dari laman resmi Museum Sonobudoyo, pada Mahabharata India dualitas Srikandi digambarkan dengan cerita transgender putri dari Pancalaradya. Hal ini berbeda Mahabharata versi Jawa atau disebut juga sebagai lakon wayang purwa.
Pada versi Jawa, terdapat sebuah lakon dalam wayang Purwa yang mengisahkan transisi Srikandi menjadi laki-laki, yakni lakon Bambang Kandhihawa. Dualitas Srikandi dalam wayang purwa ini ditunjukkan dengan penggambaran Srikandi sebagai perempuan yang memiliki sifat kelaki-lakian ataupun penjelmaan diri Srikandi sebagai Bambang Kandihawa.
Demikian tadi informasi mengenai perbedaan kisah Mahabharata Jawa dan India. Semoga artikel ini membantu, Lur!
(rih/ams)