Hari ini, Selasa (17/10/2023) bertemu dengan pasaran Legi. Dalam penanggalan Jawa, hari ini juga bertepatan dengan 1 Bakdamulud 1957, berada di Tahun Jimawal, Windu Sancaya dan Wuku Wuye.
Selasa Legi
Weton (hari kelahiran) Selasa Legi memiliki neptu 8. Pada umumnya, pemilik weton ini baik budi pekertinya, selalu ingin mendapatkan kemajuan, rajin bekerja, tinggi cita-citanya. Hanya saja sewaktu-waktu keukeuh dengan pendiriannya yang belum tentu benar.
Selain itu wataknya ingin menang sendiri, suka mencampuri urusan orang lain dan terkadang juga cemburu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pangarasan
Pangarasan pada hari ini Lakuning Geni. Artinya, ada kecenderungan temperamental, emosional, mudah marah dan naik pitam, dan juga pemberani.
Pancasuda
Sedangkan Pancasuda weton ini Wasesa Segara. Ini dapat dimaknai bahwa watak positifnya bagaikan lautan, yakni amot ujar ala becik alias jika dicaci tidak benci, jika disanjung tidak sombong.
Selain itu sifat pemurah, pemaaf, berwibawa, berwawasan luas dan bertanggung jawab mendominasinya.
Wuku Wuye
Wuku Wuye, lambang dewanya Bathara Kuwera, sifatnya mudah tersinggung dan ngambek, mudah tergiur. Kedua kakinya tercelup di air, sifatnya dapat menyiram atau membuat teduh hati orang lain. Selalu berhati-hati, tetapi agak mudah putus asa. Gedungnya menghadap ke atas, sifatnya terlalu boros serta merelakan apa yang dimiliki, tetapi agak cenderung mudah menyenangi sesuatu.
Pohonnya tal, panjang umur dan kuat fisiknya. Kokoh dan kuat pribadinya.
Burungnya gogik, besar cemburunya, aneh sifatnya, tak suka di keramaian. Keris dirakit di dagan, wataknya tajam intuisinya.
Bagai senapan yang berbunyi berbaur dengan asap mengepul, sifatnya sulit dimengerti. Jika berbantah sering kalah.
Celakanya terkena taring dan diteluh. Kala ada di Barat. Selama 7 hari di wuku tersebut jangan pergi ke arah Barat untuk urusan yang sangat penting.
Selasa Legi Wuku Wuye
Pada hari Selasa Legi di wuku ini adalah hari yang baik untuk berbagai jenis pekerjaan, terutama sangat baik untuk menanam pala kependhem (umbi-umbian) karena akan cepat dipanen.
[Diasuh oleh Ki Totok Yasmiran, ahli penanggalan Jawa dari Museum Radyapustaka Solo. Tayang rutin di detikJateng setiap pagi]
(ahr/aku)