Grup musik humor Pecas Ndahe berhasil menghibur penonton yang hadir dalam konser GERR30THPCSNDH. Delapan personel Pecas Ndahe membuat penonton terpingkal-pingkal dengan lagu parodi yang dibawakan.
Doel, Kocrit, Max, Toni, Nurul, Yoik, Pendhek, dan Tomo menghibur penonton sekitar 4 jam di Taman Budaya Jawa Tengah (TBJT), Solo. Konser 30 tahun Pecas Ndahe ini juga dimeriahkan Erick Estrada, Furry Setya, hingga Dodit Mulyanto.
Konser makin lengkap dengan kehadiran Wisik eks personel Pecas Ndahe. Wisik yang kini memakai kursi roda itu sedikit menceritakan perjalanan Pecas Ndahe hingga sekarang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, pada tahun 1998 Pecas Ndahe ditinggal banyak personelnya ke Jakarta karena krisis pada tahun itu.
![]() |
"Dulu Mas Doel ini tahun 1998 krisis, Pecas Ndahe akeh sing lungo neng Jakarta (banyak yang pergi ke Jakarta)," kata Wisik, Sabtu (30/9/2023).
"Dari momentum itu ngajak Mas Doel bergabung dengan Pecas Ndahe. Dengan Pecas Ndahe sekarang dengan format akustik," ungkapnya.
Sementara itu, di konser, mereka juga menghibur penonton dengan melakukan drama berperan sebagai Wiro Sableng dan Si Buta dari Gua Hantu dengan membawa seekor ayam.
![]() |
Komika Dodit Mulyanto tak lupa me-roasting delapan personel Pecas Ndahe. "Biasanya roasting buat pejabat, mosok aku roasting artis lokal," kata Dodit.
Mereka menutup acara dengan menyanyikan lagu kopi-kopi masseh dan disambut tepuk tangan penonton yang hadir.
Untuk diketahui, grup musik humor asal Solo, Pecas Ndahe menginjak usia 30 tahun. Grup ini pertama kali terbentuk pada 5 September 1993.
Perayaan ulang tahun grup tersebut diadakan dengan menggelar konser bertema GERR30THPCSNDH di Taman Budaya Jawa Tengah (TBJT), di Kecamatan Jebres, Kota Solo, Sabtu (30/9) malam.
(rih/rih)