Contoh Geguritan Bahasa Jawa Tema Alam, Pahlawan, Religius, dan Artinya

Contoh Geguritan Bahasa Jawa Tema Alam, Pahlawan, Religius, dan Artinya

Bayu Ardi Isnanto - detikJateng
Rabu, 27 Sep 2023 17:15 WIB
Hari Puisi Sedunia 2023 diperingati pada 21 Maret. Tujuan peringatannya adalah merayakan bentuk ekspresi, identitas budaya, dan bahasa manusia dalam bentuk karya sastra puisi.
Foto: Getty Images/iStockphoto/ultramarinfoto
-

Geguritan disebut sebagai puisi berbahasa Jawa. Banyak geguritan yang sebenarnya sudah kita kenal sebagai lagu, seperti Ilir-ilir, Padhang Rembulan, hingga berbagai tembang macapat.

Dikutip dari buku Antologi Geguritan, Tresna lan Kuciwa oleh PBSD UNS 2019, geguritan adalah karya sastra yang mengungkapkan perasaan serta pemikiran penyair dengan daya imajinatif.

Geguritan dibentuk dengan memusatkan kekuatan bahasa pada struktur fisik maupun batin geguritan. Seperti puisi, geguritan menyajikan karya puitis melalui rima, aliterasi, asonansi serta pengulangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Simak berbagai contoh geguritan bahasa Jawa dengan tema alam, kepahlawanan, hingga yang bernuansa religius, lengkap dengan terjemahan bahasa Indonesia serta maknanya.

Contoh Geguritan Bahasa Jawa Tema Alam

Dikutip dari buku Geguritan Tradisional dalam Sastra Jawa (2002) oleh Dhanu Priyo Prabowo, dkk, berikut ini contoh geguritan bahasa Jawa bertema alam, beserta terjemahan dan maknanya.

ADVERTISEMENT

1. Rerepen Sore

Geguritan pertama berjudul Rerepen Sore yang berarti Nyanyian Sore. Geguritan ini menggambarkan keindahan langit malam.

Wulan cahaya salaka
ngrenggani langitnya
tur lintang tan winical
lir ngayap ratunya

Terjemahan:

Bulan bersinar perak
menghiasi angkasa
dan bintang tidak terbilang
bagaikan menghadap ratunya

2. Padhang Rembulan

Geguritan Padhang Rembulan atau Terang Bulan telah akrab kita dengarkan sebagai lagu. Selain menggambarkan alam, geguritan ini juga memiliki pesan moral.

Yo pra kanca dolanan neng jaba
Padhang bulan padhange kaya rina
Rembulane ne angawe awe
Ngilingake aja turu sore sore

Terjemahan:

Mari teman-teman bermain di luar
Terang bulan terangnya bagai siang
Bulan melambai-lambai
Mengingatkan jangan tidur sore-sore

Dalam geguritan ini, bulan digambarkan dengan unsur personifikasi yang seakan melambaikan tangan dan mengajak anak-anak agar tidak tidur pada sore hari.

3. Rerepen Manuk

Rerepen Manuk berarti Nyanyian Burung. Ini menggambarkan hati yang senang melalui simbol burung yang terbang di langit.

Aneng kajengan
kresek kanginan
alaras swareng peksi
mara gung kanca
angidung uga
kang laras trang sami

Endah pamernya
Puspa Ian patra
Pinrada kabaskaran
Atiku ngrepi
Enggar lir peksi
Awit rinoban bungah

Angawang awang
Pangidunging wang
Kumandhang urut resi
Eca rebutan
Nywarakken girang
Pra lare klayan peksi.

Terjemahan:

Berada di pepohonan
berisik terhembus angin
selaras suara buning
ayo semua teman
bersenandung juga
yang selaras dan jelas semuanya

Indah peragaannya
bunga dan daun
berkilau keemasan tersinar mentari
hatiku menyanyi
leluasa bagaikan burung
sebab diliputi kesenangan

Mengangkasa
senandungku
berkumandang di setiap gunung
enak berebutan
menyuarakan kesenangan
para anak-anak dan burung

4. Rembulan

Selanjutnya adalah geguritan bahasa Jawa yang berjudul Rembulan yang berarti Bulan. Ini juga mirip dengan geguritan Padhang Rembulan yang menggambarkan suasana petang yang ramai.

Lan mbulan mbulan gedhe
Padhang sorote
Dolanan akeh kancane rame-rame
Kana surak kene surak
mawih regenging padesan

Terjemahan:

Dan bulan buian besar
Terang cahayanya
Bermain banyak temannya ramai-ramai
Di sana bersorak di sini bersorak
membuat semaraknya pedesaan

Geguritan tersebut menggambarkan keindahan rembulan yang bersinar terang dan membuat suasana menyenangkan di pedesaan. Terangnya rembulan membuat masyarakat senang berkegiatan di malam hari.

Contoh Geguritan Bahasa Jawa Tema Kepahlawanan

Geguritan juga bisa dibuat bertema kepahlawanan atau perjuangan. Di bawah ini contoh geguritan yang dibuat pada masa penjajahan Belanda.

1. Untung Surapati

Geguritan ini menceritakan sosok Untung Surapati yang berhasil mengalahkan Kapten Tack dari Belanda.

Untung Surapati prajurit utama
Untung Surapati perangan mungsuh Landa
Mbelani nusa Ian bangsa
Perang tandhing
Perang tandhing karo Kapten Tak
Kapten Tak mati ditumbak

Terjemahan:

Untung Surapati prajurit utama
Untung Surapati berperang melawan Belanda
Membela nusa dan bangsa
Perang tanding
Perang tanding melawan Kapten Tack
Kapten Tack mati ditombak.

Geguritan di atas juga menjadi catatan sejarah ketika Untung Surapati yang menjadi budak Belanda, kemudian bangkit melawan Belanda. Akhir geguritan menarik karena menggunakan rima.

2. Semut Ireng

Geguritan Semut Ireng atau Semut Hitam mungkin tak terlihat unsur perjuangannya karena dibuat dengan simbol-simbol untuk menyamarkan dari Belanda yang saat itu mengawasi kegiatan masyarakat.

R.Ng. Ranggawarsita membuat geguritan ini sebagai kritikan kepada Belanda yang menjadi dalang dari runtuhnya Keraton Kartasura dalam peristiwa Geger Pecinan.

Semut ireng anak-anak sapi
Kebo bongkang anyabrang bengawan
Keyong gondhang jrak sungute
Timun wusu godhong wolu
Surabaya geger kepati
Geger angoyak macan
Den wadhahi bumbung
Alun-alun Kartasura
Gajah meta cinancang wit sidaguri
Mati cineker ayam.

Terjemahan:

Semut hitam beranak sapi
kerbau kecil menyeberang sungai
Keong besar berdiri sungutnya
Mentimun bungkuk berdaun delapan
Surabaya sangat kacau
Kacau mengejar macan
Ditempatkan di sebuah bambu
Alun-alun Kartasura
Gajah marah ditambat di pohon sidaguri
Mati disepak ayam.

Contoh Geguritan Bahasa Jawa Bernuansa Religius

Berikut ini geguritan bahasa Jawa bernuansa religius melalui keindahan alam dan rasa syukur atas pemberian Tuhan.

1. Kaendahaning Jagad

Kaendahaning Jagad berarti Keindahan Dunia. Geguritan ini menggambarkan keindahan alam sebagai ciptaan Tuhan dengan segala kesempurnaannya. Kebesaran Tuhan dilihat melalui ciptaannya berupa matahari yang sinarnya selalu menyinari bumi.

Mara padha nglelana
Nonton jagad endah
Bumi asri wrata
Karya seneng manah

Celak tebih parannya
Suryane tan lincad
Benter endah sunamya
Bumi dados gemah

Neng barat lan neng timur
Langit biru endah
Tur tan kirang panglipur
Tiyang nyebut Allah.

Terjemahan:

Marilah kita berkelana
Melihat keindahan jagad
Bumi asri merata
Membuat senang hati

Jauh dekat asalmu
Sinarmu tak berubah
Panas indah sinarmu
Bumi menjadi makmur

Di barat dan di timur
Langit biru indah
Dan tak kurang penghiburan
Orang menyebut Allah.

2. Rerepen Panen

Rerepen Panen berarti Nyanyian Panen. Ini menggambarkan kegembiraan msyarakat Jawa, terutama petani saat masa panen. Tergambar rasa syukur kepada Allah atas limpahan rezeki kepada mereka.

Lah iku tandangnya rame
Angundhuh rejeki
Who ombak-ombak ajene
Semune werta sri
Mara dha ngidung Ian girang
Wong sungkan tan girang

Ambanjeng kang samya nggendhong
Kencana gedhengan
Meyek-meyek de Iwih abot
Ning tyas entheng girang
Mula ngidung murah bukti
Wong sungkan ja bukti

Luber pangganjare Allah
Mring tyang karya tlaten
Nyebar nandur ing sedhengan
Balabur ing panen
Mula ngidung slamet ngundhuh
Wong sungkan tan ngundhuh

Sawamaning kasaenan
Ing Allah sangkanya
Kang ngingu salir tumitah
Klayan wilasanya
Mula ngidungken panuja
Wong sungkan tan muja

Terjemahan:

Nah itu tindakannya ramai
Memetik rejeki
Buah berombak-ombak kuning
Agaknya merata indah
Ayo berdendang dan riang
Orang malas tidak riang

Beriring-iring yang pada menggendong
Emas berikat-ikat
Tertatih-tatih karena sangat berat tetapi hati ringan riang
Maka berdendang karena murah makan
Orang malas jangan makan

Melimpah anugerah Allah
Kepada orang bekerja tekun
Menyebar memanen di lahan
Silau dalam memanen
Maka berdendang selamat memetik
Orang malas tidak memetik

Segenap keindahan
Dari Allah datangnya
Yang memelihara segenap umat
Dengan belas kasih-Nya
Orang malas tidak memuja.

Demikian tadi 8 contoh geguritan bahasa Jawa bertema alam, kepahlawanan atau perjuangan, dan yang bernuansa religius. Setelah melihat contoh-contoh di atas, sekarang coba membuat geguritan sendiri, ya!




(bai/inf)


Hide Ads