Garin Nugroho Dapat Lima Gunung Award: Penghargaan dari Desa Paling Penting

Garin Nugroho Dapat Lima Gunung Award: Penghargaan dari Desa Paling Penting

Eko Susanto - detikJateng
Minggu, 27 Agu 2023 20:04 WIB
Sutradara Garin Nugroho menerima penghargaan dari Komunitas Lima Gunung, Minggu (27/8/2023).
Sutradara Garin Nugroho menerima penghargaan dari Komunitas Lima Gunung, Minggu (27/8/2023). (Foto: Eko Susanto/detikJateng)
Magelang -

Sineas Garin Nugroho memperoleh penghargaan dari seniman yang tergabung Komunitas Lima Gunung. Garin menyebut penghargaan itu salah satu yang terpenting dari penghargaan yang selama ini pernah diterimanya.

Penghargaan tersebut diserahkan Ketua Komunitas Lima Gunung, Sujono Keron dan diterima langsung Garin Nugroho. Penyerahan ini bersamaan hari ini terakhir Festival Lima Gunung (FLG) XXII di Dusun Sudimoro, Desa Baleagung, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang.

Garin menyebut penghargaan bertajuk Lima Gunung Award yang diterimanya itu sangat penting. Bahkan lebih penting dari berbagai penghargaan yang selama ini pernah diterimanya.

"Saya pernah mendapatkan penghargaan. Contohnya penghargaan tinggi pemerintah Prancis, Italia, Presiden, dari Sultan pernah, tapi yang paling penting justru penghargaan dari desa," kata Garin kepada wartawan di FLG XXII Dusun Sudimoro, Grabag, Minggu (27/8/2023).

Garin menyebut kehidupan seluruh bangsa bergantung pada peradaban desa. Menurutnya, peradaban desa yang menghidupi bangsa, tapi justru yang paling dilupakan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi memang penghargaan dari peradaban desa itu justru yang sangat penting. Kalau pun saya datang, dia (penghargaan) nilainya sangat penting, walaupun saya dapat banyak penghargaan-penghargaan lainnya dari berbagai pemerintahan di dunia, tapi desa adalah sebuah peradaban," kata Garin.

Selain Garin, penghargaan serupa juga diberikan kepada 11 tokoh lain. Di antaranya Bhante Sri Pannavaro Mahathera (tokoh umat Buddha) yang sudah diterima, Jumat (25/8). Kemudian untuk hari ini, Franki Raden (musikus), Romo Yoso Soedarmo (seniman dari Tutup Ngisor lereng Merapi), Nani Topeng Losari (Cirebon) dan Wardah Hafidz. Selain itu, Suprapto Suryodarmo (penari), Jaya Suprana (budayawan), Amat Sukandar (wartawan Bahasa Jawa), KH Ahmad Mustofa Bisri, Mei Kartawinata dan Rastika (pelukis kaca).

ADVERTISEMENT

Penghargaan ini ditujukan untuk tokoh yang dinilai menginspirasi serta memberi daya bagi kebudayaan desa.

"Mereka-mereka ini ada kedekatan dengan Lima Gunung. Di mana memberi daya dan inspirasi, membela kemanusiaan dan penghargaan kebudayaan desa," kata Hari Atmoko, salah satu tokoh Komunitas Lima Gunung.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Ketua Komunitas Lima Gunung Sujono Keron mengatakan, jumlah pengisi Festival Lima Gunung XXII ada 67 kelompok dengan total pengisi 1.635 seniman.

"Ada 67 grup pengisi dengan 1.635 penari. Festival mulai hari ini sampai Minggu (27/8)," katanya.

Kemudian dalam FLG XXII ini juga dilangsungkan pameran seni rupa dengan tema Kalis Ing Kahanan. Untuk perupa yang ikut pameran sebanyak 63 perupa.

"Perupa dari Grabag, Magelang, Jogja. Untuk peserta pameran cukup banyak," kata Sujono.




(aku/aku)


Hide Ads