Grup dagelan Aneka Ria Srimulat dengan para ikonnya, seperti Johny Gudel, Suroto, Sumiati, Karjo AC-DC, Pentil meraih masa kejayaannya. Penampilan mereka selalu menghibur dan selalu ditunggu penonton.
Penonton di THR Surabaya berhasil dibuat tertawa, dengan komedi yang dibawakan Srimulat. Putra pendiri Srimulat, Eko Saputro atau Koko, mengatakan saat itu setiap tiga bulan sekali, Aneka Ria Srimulat sering mendapatkan undangan untuk pentas di Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta selama satu minggu.
"Tapi pada praktiknya, karena kita sering ramai, itu dikasih waktu dua minggu," kata Koko kepada detikJateng di kediamannya, di Sumber, Banjarsari, Solo, Kamis (3/8/2023) malam.
Dia mengenang Srimulat yang hanya memiliki satu grup harus membagi waktu antara pentas di TIM dan THR Surabaya. Saat pentas di TIM otomatis, penampilan di THR Surabaya terpaksa libur.
Belakangan ada promotor yang meminta Srimulat tampil reguler di Jakarta. Namun permintaan itu ditolak Teguh sebagai pimpinan Srimulat.
Teguh memiliki dua alasan sehingga Aneka Ria Srimulat enggan hijrah ke Jakarta. Meskipun dalam penampilan mereka di TIM tergolong sukses.
"Alasannya, bapak tidak bisa meninggalkan Surabaya begitu saja, karena yang memberikan fasilitas pertama kali Pemda Surabaya. Yang kedua, pemainnya waktu itu masih menggunakan Bahasa Jawa semua, kalau untuk sementara masih oke. Tapi untuk satu bulan tidak oke karena tidak komunikatif," ucapnya.
Alasan itu diutarakan Teguh kepada Koko, berdasarkan hasil pengamatan ketika Srimulat pentas di Jakarta. Sebab, penonton yang datang tak hanya orang yang mengerti Bahasa Jawa saja, sehingga komedinya tidak bisa diterima semua kalangan.
Teguh mencoba memperbaiki hal itu, dengan meminta para pemainnya untuk membiasakan diri tampil dengan dicampur Bahasa Indonesia. Hal ini bertujuan agar saat Srimulat bermain di Jakarta, bisa menyesuaikan dengan penontonnya.
Namun sebelum hal itu dilakukan, masalah menghampiri Aneka Ria Srimulat. Sejumlah ikonnya satu persatu keluar dari grup. Mereka kemudian mendirikan grup baru.
"Sudah selesai tampil dua minggu di Jakarta, lalu pulang ke Surabaya semua. Selang sebulanan, pemain Srimulat pada keluar, yang tersisa tinggal seperempatnya, hanya menyisakan pemain lapis kedua dan ketiga. Maskotnya waktu itu Johny Gudel, Suroto, Sumiati, Karjo AC-DC, Pentil, dan pemain musik, dijanjiin enak-enakan semua sama promotornya untuk ke Jakarta," ucapnya.
Selengkapnya di halaman berikut.
(ams/aku)