Kalender Jawa Kamis Pahing 15 Juni 2023: Suka Selingkuh!

Penanggalan Jawa

Kalender Jawa Kamis Pahing 15 Juni 2023: Suka Selingkuh!

Tim detikJateng - detikJateng
Kamis, 15 Jun 2023 06:00 WIB
Unfaithful young man in a cafe. He is embracing his girlfriend and making call gesture to another woman behind her back.
Kalender Jawa Kamis Pahing 15 Juni 2023: Suka Selingkuh! Foto: iStock
Solo -

Hari ini, Kamis (15/6/2023) bertemu dengan pasaran Pahing. Dalam penanggalan Jawa, hari ini juga bertepatan dengan 26 Dulkangidah 1956, berada di Tahun Ehe, Windu Sancaya dan Wuku Kurantil.

Weton (hari kelahiran) Kamis Pahing memiliki neptu 17. Pemilik weton ini berkeinginan atau bercita-cita tinggi dan keras, ingin selalu maju dan dapat memberi pencerahan kepada orang lain. Selain itu dia sangat mencintai keluarganya. Namun sisi negatifnya dia suka menyinggung perasaan orang lain.

Pangarasan pada weton ini adalah lakuning bumi. Wataknya pemurah, suka memberi, dan melindungi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun Pancasuda weton ini lebu katiyup angin. Artinya, apa yang diinginkan sulit tercapai. Usaha yang dijalankan sering gagal ataupun sulit mencapai kemajuan. Karenanya perlu kesungguhan yang lebih untuk meraih keinginannya.

Wuku Kurantil, lambang dewanya Bathara Langsur, gelap hati dan kaku. Bokor air ada di sebelah kiri, wataknya cenderung ke hal yang negatif seperti berselingkuh, dan ada hal yang disembunyikan.

ADVERTISEMENT

Sering kurang percaya diri dan kurang bersahaja. Gedhongnya terguling di tanah, sifatnya terlalu boros tidak bisa hidup hemat.

Pohonnya ingas, wataknya iri hati tak dapat dinaungi. Burung slinditan, cenderung tak mau diam, selalu aktif. Rezekinya tak bisa ajeg, sebentar kaya sebentar miskin.

Lambangnya burung gagak yang mati tua, bahayanya jika jatuh ketika memanjat. Kala ada di bawah. Selama tujuh hari pada wuku tersebut jangan menggali tanah ataupun beraktivitas ke bawah.

Pada hari Kamis Pahing di Wuku ini tidak baik untuk bepergian jauh untuk urusan penting,karena musuh menghadang, cenderung menerjang marabahaya.

[Diasuh oleh Ki Totok Yasmiran, ahli penanggalan Jawa dari Museum Radyapustaka Solo. Tayang rutin setiap pagi]




(ahr/aku)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads