Hari ini, Jumat (26/5/2023) bertemu dengan pasaran Pahing. Dalam penanggalan Jawa, hari ini juga bertepatan dengan 6 Dulkangidah 1956, berada di Tahun Ehe, Windu Sancaya dan Wuku Sinta.
Weton (hari kelahiran) Jumat Pahing memiliki neptu 15. Pada umumnya pemilik weton ini ramah, manis budi bahasanya, jujur dan bercita-cita tinggi sehingga banyak disukai orang. Meskipun ia juga tabah dan pemberani tetapi hatinya keras.
Pangarasan pada weton ini adalah lakuning srengenge. Wataknya terang, berwibawa dan mencerahkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan Pancasuda weton ini tunggak semi. Artinya, seperti pohon yang ditebang tetapi daunnya tumbuh lagi. Dengan demikian, keberuntungan pemilik weton ini rezeki selalu lumintu atau ada terus. Penghasilan maupun pekerjaannya biasanya selalu lancar.
Wuku Sinta, lambang dewanya Bathara Yamadipati. Sifatnya besar nafsunya, sering mendapatkan celaka, tetapi berbudi lembut, sejuk perkataannya dan hatinya tenteram.
Lambang burungnya gagak, sifatnya awet muda, cepat dalam bekerja dan mengetahui akan firasat.
Pohonnya Kendhayaan, wataknya menjadi pengayom orang yang kesusahan, orang yang pergi tanpa pamit dari tempat kerjanya. Gedhong ada di depan, sering memperlihatkan kekayaannya, besar keberuntungannya, murah hati walaupun kadang tak sesuai dengan isi hatinya. Umbul-umbul dipikul dewanya, sifatnya memperlihatkan keberaniannya, dan watak kesombongannya tampak pada perilakunya.
Gambarannya seperti Endra, gemar bertapa, besar prihatinnya agak tertarik pada laku pendeta.
Lambangnya matinya orang cerdik, kesialannya setengah umur, kurang tertarik pada pasangannya. Kala ada di Timur Laut, selama tujuh hari jangan pergi ke arah ini untuk urusan yang sangat penting.
Pada hari Jum'at Pahing di wuku ini memiliki pengaruh yang jelek, tetapi ini adalah hari yang baik untuk memasang perangkap burung.
[Diasuh oleh Ki Totok Yasmiran, ahli penanggalan Jawa dari Museum Radyapustaka Solo. Tayang rutin setiap pagi]
(ahr/apl)