Indonesia terbagi menjadi banyak sekali suku. Setiap suku ini tersebar di seluruh wilayah Indonesia, dengan budaya dan bahasa yang beragam pula.
Di Pulau Jawa salah satunya, bahasa yang dominan dipakai adalah bahasa Jawa. Selain bahasa Jawa dalam bentuk latin yang kita kenal, ada materi aksara jawa yang mungkin diajarkan di bangku sekolah dasar.
Mengutip dari buku Pedoman Penulisan Aksara Jawa yang diterbitkan Yayasan Pustaka Nusatama, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi DIY telah menetapkan penyelenggaraan kegiatan penyusunan pedoman penulisan aksara Jawa pada tahun anggaran 1992/1993. Simak ulasan selengkapnya mengenai aksara Jawa di sini, ya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejarah Aksara Jawa
Sejarah aksara Jawa bermula dari salah satu tokoh penciptanya yang bernama Aji Saka. Mengutip dari buku Makna Simbolik Legenda Aji Saka oleh Slamet Riyadi, Aji Saka adalah sosok yang membangun sekaligus menyempurnakan aksara Jawa.
Hingga saat ini, aksara Jawa yang diajarkan di sekolah-sekolah banyak juga dikenal sebagai hanacaraka. Aksara Jawa itu sendiri terbagi menjadi 4 bagian, seperti tercantum dalam Layang Ha-na-ca-ra-ka.
- ha na ca ra ka: ada utusan
- da ta sa wa la: (mereka) saling tidak cocok
- pa dha ja ya nya: sama-sama unggul
- ma ga ba tha nga: sama-sama menjadi mayat
Aksara Jawa dan Pasangan
Aksara Jawa atau aksara carakan dalam bahasa JAwa terdiri dari dua puluh aksara pokok. Sifatnya silabik atau kesukukataan. Setiap aksara pokok ini punya pasangan yang fungsinya adalah sebagai penghubung suku kata tertutup konsonan dengan suku kata berikutnya.
- ꦲ dibaca Ha
Pasangan: ꧀ꦲ - ꦤ dibaca Na
Pasangan: ꧀ꦤ - ꦕ dibaca Ca
Pasangan: ꧀ꦕ - ꦫ dibaca Ra
Pasangan: ꧀ꦫ - ꦏ dibaca Ka
Pasangan: ꧀ꦏ - ꦢ dibaca Da
Pasangan: ꧀ꦢ - ꦠ dibaca Ta
Pasangan: ꧀ꦠ - ꦱ dibaca Sa
Pasangan: ꧀ꦱ - ꦮ dibaca Wa
Pasangan: ꧀ꦮ - ꦭ dibaca La
Pasangan: ꧀ꦭ - ꦥ dibaca Pa
Pasangan: ꧀ꦥ - ꦝ dibaca Dha
Pasangan: ꧀ꦝ - ꦗ dibaca Ja
Pasangan: ꧀ꦗ - ꦪ dibaca Ya
Pasangan: ꧀ꦪ - ꦚ dibaca Nya
Pasangan: ꧀ꦚ - ꦩ dibaca Ma
Pasangan: ꧀ꦩ - ꦒ dibaca Ga
Pasangan: ꧀ꦒ - ꦧ dibaca Ba
Pasangan: ꧀ꦧ - ꦛ dibaca Tha
Pasangan: ꧀ꦛ - ꦔ dibaca Nga
Pasangan: ꧀ꦔ
Aksara Murda dan Pasangan
Total huruf dalam aksara murda adalah tujuh buah. Guna aksara murda adalah untuk penulisan nama gelar dan nama diri, nama geografi, nama lembaga pemerintah, dan nama lembaga berbadan hukum. Sama seperti carakan, aksara murda juga punya pasangan.
- ꦟ dibaca Na
Pasangan: ꦟ - ꦑ dibaca Ka
Pasangan: ꧀ꦑ - ꦡ dibaca Ta
Pasangan: ꧀ꦡ - ꦯ dibaca Sa
Pasangan: ꧀ꦯ - ꦦ dibaca Pa
Pasangan: ꧀ꦦ - ꦒ dibaca Ga
Pasangan: ꧀ꦓ - ꦨ dibaca Ba
Pasangan: ꧀ꦨ
Aksara Wilangan
Aksara wilangan pada dasarnya adalah angka dalam aksara Jawa.
- ꧐ adalah angka 0
- ꧑ adalah angka 1
- ꧒ adalah angka 2
- ꧓ adalah angka 3
- ꧔ adalah angka 4
- ꧕ adalah angka 5
- ꧖ adalah angka 6
- ꧗ adalah angka 7
- ꧘ adalah angka 8
- ꧙ adalah angka 9
Tanda Baca dan Fungsinya
Sama seperti bahasa Indonesia, bahasa Jawa punya tanda bacanya sendiri.
- ꧈ Lingsa, fungsinya untuk menggantikan koma dalam bahasa Latin
- ꧉ Lungsi adalah tanda baca titik
- ꧊ Adeg adalah karakter yang berfungsi sebagai pemisah dalam teks
- ꧋ Adeg-adeg digunakan untuk menandai dimulainya cerita atau alinea baru
- ꧌...꧍ Piseleh punya fungsi yang sama dengan tanda kurung
- ꧁...꧂ Rerenggan bertujuan sebagai aksara dekoratif untuk mengapit judul agar tampak lebih indah
- ꧇ Pangkat punya fungsi yang sama dengan titik dua
- ꧏ Rangkap digunakan untuk menandai adanya pengulangan kata
(fds/fds)