Apa Itu Hanacaraka? Mengenal Berbagai Jenis Aksara Jawa dan Fungsinya

Apa Itu Hanacaraka? Mengenal Berbagai Jenis Aksara Jawa dan Fungsinya

Izzah Putri Jurianto - detikJateng
Senin, 22 Mei 2023 18:17 WIB
Kongres Aksara Jawa
Foto: Pradito Rida Pertana/detikcom
Jakarta -

Indonesia terbagi menjadi banyak sekali suku. Setiap suku ini tersebar di seluruh wilayah Indonesia, dengan budaya dan bahasa yang beragam pula.

Di Pulau Jawa salah satunya, bahasa yang dominan dipakai adalah bahasa Jawa. Selain bahasa Jawa dalam bentuk latin yang kita kenal, ada materi aksara jawa yang mungkin diajarkan di bangku sekolah dasar.

Mengutip dari buku Pedoman Penulisan Aksara Jawa yang diterbitkan Yayasan Pustaka Nusatama, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi DIY telah menetapkan penyelenggaraan kegiatan penyusunan pedoman penulisan aksara Jawa pada tahun anggaran 1992/1993. Simak ulasan selengkapnya mengenai aksara Jawa di sini, ya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejarah Aksara Jawa

Sejarah aksara Jawa bermula dari salah satu tokoh penciptanya yang bernama Aji Saka. Mengutip dari buku Makna Simbolik Legenda Aji Saka oleh Slamet Riyadi, Aji Saka adalah sosok yang membangun sekaligus menyempurnakan aksara Jawa.

Hingga saat ini, aksara Jawa yang diajarkan di sekolah-sekolah banyak juga dikenal sebagai hanacaraka. Aksara Jawa itu sendiri terbagi menjadi 4 bagian, seperti tercantum dalam Layang Ha-na-ca-ra-ka.

ADVERTISEMENT
  • ha na ca ra ka: ada utusan
  • da ta sa wa la: (mereka) saling tidak cocok
  • pa dha ja ya nya: sama-sama unggul
  • ma ga ba tha nga: sama-sama menjadi mayat

Aksara Jawa dan Pasangan

Aksara Jawa atau aksara carakan dalam bahasa JAwa terdiri dari dua puluh aksara pokok. Sifatnya silabik atau kesukukataan. Setiap aksara pokok ini punya pasangan yang fungsinya adalah sebagai penghubung suku kata tertutup konsonan dengan suku kata berikutnya.

  1. ꦲ dibaca Ha
    Pasangan: ꧀ꦲ
  2. ꦤ dibaca Na
    Pasangan: ꧀ꦤ
  3. ꦕ dibaca Ca
    Pasangan: ꧀ꦕ
  4. ꦫ dibaca Ra
    Pasangan: ꧀ꦫ
  5. ꦏ dibaca Ka
    Pasangan: ꧀ꦏ
  6. ꦢ dibaca Da
    Pasangan: ꧀ꦢ
  7. ꦠ dibaca Ta
    Pasangan: ꧀ꦠ
  8. ꦱ dibaca Sa
    Pasangan: ꧀ꦱ
  9. ꦮ dibaca Wa
    Pasangan: ꧀ꦮ
  10. ꦭ dibaca La
    Pasangan: ꧀ꦭ
  11. ꦥ dibaca Pa
    Pasangan: ꧀ꦥ
  12. ꦝ dibaca Dha
    Pasangan: ꧀ꦝ
  13. ꦗ dibaca Ja
    Pasangan: ꧀ꦗ
  14. ꦪ dibaca Ya
    Pasangan: ꧀ꦪ
  15. ꦚ dibaca Nya
    Pasangan: ꧀ꦚ
  16. ꦩ dibaca Ma
    Pasangan: ꧀ꦩ
  17. ꦒ dibaca Ga
    Pasangan: ꧀ꦒ
  18. ꦧ dibaca Ba
    Pasangan: ꧀ꦧ
  19. ꦛ dibaca Tha
    Pasangan: ꧀ꦛ
  20. ꦔ dibaca Nga
    Pasangan: ꧀ꦔ

Aksara Murda dan Pasangan

Total huruf dalam aksara murda adalah tujuh buah. Guna aksara murda adalah untuk penulisan nama gelar dan nama diri, nama geografi, nama lembaga pemerintah, dan nama lembaga berbadan hukum. Sama seperti carakan, aksara murda juga punya pasangan.

  1. ꦟ dibaca Na
    Pasangan: ꦟ
  2. ꦑ dibaca Ka
    Pasangan: ꧀ꦑ
  3. ꦡ dibaca Ta
    Pasangan: ꧀ꦡ
  4. ꦯ dibaca Sa
    Pasangan: ꧀ꦯ
  5. ꦦ dibaca Pa
    Pasangan: ꧀ꦦ
  6. ꦒ dibaca Ga
    Pasangan: ꧀ꦓ
  7. ꦨ dibaca Ba
    Pasangan: ꧀ꦨ

Aksara Wilangan

Aksara wilangan pada dasarnya adalah angka dalam aksara Jawa.

  1. ꧐ adalah angka 0
  2. ꧑ adalah angka 1
  3. ꧒ adalah angka 2
  4. ꧓ adalah angka 3
  5. ꧔ adalah angka 4
  6. ꧕ adalah angka 5
  7. ꧖ adalah angka 6
  8. ꧗ adalah angka 7
  9. ꧘ adalah angka 8
  10. ꧙ adalah angka 9

Tanda Baca dan Fungsinya

Sama seperti bahasa Indonesia, bahasa Jawa punya tanda bacanya sendiri.

  1. ꧈ Lingsa, fungsinya untuk menggantikan koma dalam bahasa Latin
  2. ꧉ Lungsi adalah tanda baca titik
  3. ꧊ Adeg adalah karakter yang berfungsi sebagai pemisah dalam teks
  4. ꧋ Adeg-adeg digunakan untuk menandai dimulainya cerita atau alinea baru
  5. ꧌...꧍ Piseleh punya fungsi yang sama dengan tanda kurung
  6. ꧁...꧂ Rerenggan bertujuan sebagai aksara dekoratif untuk mengapit judul agar tampak lebih indah
  7. ꧇ Pangkat punya fungsi yang sama dengan titik dua
  8. ꧏ Rangkap digunakan untuk menandai adanya pengulangan kata



(fds/fds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads