Contoh Tembung Entar, Basa Rinengga dalam Bahasa Jawa

Contoh Tembung Entar, Basa Rinengga dalam Bahasa Jawa

Santo - detikJateng
Jumat, 10 Mar 2023 13:55 WIB
Ilustrasi contoh gaya gesek menulis atau anak belajar
Contoh Tembung Entar, Basa Rinengga dalam Bahasa Jawa.Ilustrasi. Foto: Getty Images/iStockphoto/Hakase_
Yogyakarta -

Tembung entar adalah salah satu jenis basa rinengga dalam bahasa Jawa. Tembung entar sering dipakai oleh masyarakat Jawa dalam percakapan sehari-hari.

Pembelajaran bahasa Jawa penting bagi siswa sebagai sarana pembentukan budi pekerti dan sopan santun. Selain itu, pembelajaran bahasa Jawa juga penting untuk mengangkat kembali nilai-nilai kearifan lokal di daerah Jawa.

Salah satu materi dalam bahasa Jawa yang penting untuk dipelajari adalah penggunaan tembung entar. Salah satu jenis basa rinengga yang dapat memperlancar komunikasi sehari-hari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengertian Basa Rinengga

Mengutip laman MTS Darul Hikmah, basa rinengga berasal dari gabungan kata basa yang berarti bahasa dan rinengga yang berarti dipacaki atau dihiasi supaya indah dan bermakna. Dengan kata lain, basa rinengga adalah bahasa yang mengandung unsur keindahan.

Basa rinengga dalam bahasa Indonesia hampir sama dengan gaya bahasa. Basa rinengga biasanya digunakan dalam pedhalangan, pranatacara, dan acara lain yang memerlukan ucapan-ucapan indah yang menyenangkan namun tetap bermakna.

ADVERTISEMENT

Basa rinengga memiliki banyak jenis yang berbeda-beda. Beberapa diantaranya yaitu tembung saroja, tembung camboran, tembung entar, wangsalan, paribasan, bebasan, saloka, dan purwakanthi.

Apa itu Tembung Entar?

Mengutip buku Gladhi Basa Jawa Kelas V untuk SD/MI (2015) oleh Dhita Puspitasari dkk, tembung entar adalah salah satu jenis basa rinengga yang memiliki makna tidak sebenarnya. Tembung entar "meminjam" suatu istilah untuk menggambarkan suatu makna yang berbeda dengan istilah tersebut.

Dalam bahasa Indonesia, tembung entar biasa disebut sebagai kata kiasan. Yaitu kata yang bukan merupakan makna sebenarnya dan bisa digunakan untuk menekankan atau menyoroti hal yang ingin disampaikan.

Dalam percakapan sehari-hari, tembung entar digunakan oleh masyarakat Jawa untuk menyampaikan sindiran kepada orang lain secara halus. Pengandaian dalam tembung entar ditujukan untuk menyindir seseorang tanpa menyakiti hatinya terlalu dalam.

Contoh Tembung Entar

Berikut contoh kata atau frasa yang termasuk jenis tembung entar dalam basa rinengga.

Abang kupinge : nesu banget (marah sekali).

Bau tengen : wong kang dipercaya (orang yang dipercaya).

Cilik atine : kuwatir/wedi (khawatir/takut).

Dhuwur atine : gumedhe (sombong).

Empuk rembuge : guneme enak dirungokake (pembicaraannya enak didengarkan).

Gadho ati : gawe susah ati (membuat hati susah).

Ilat mati : ora bisa ngrasakake (tidak bisa merasakan).

Jembar polatane : sumringah (gembira).

Kembang lambe : tansah digunem kebecikane (selalu menggunakan kebaikannya)

Lumah tangan : ora gelem cawe-cawe (tidak mau repot).

Matha dhuwitan : srakah marang dhuwit (serakah terhadap uang).

Ngekep dhengkul : nganggur ora nyambut gawe (menganggur).

Oleh wirang : kisinan (malu).

Pecah pamore : wis ngancik diwasa (sudah tumbuh dewasa).

Runtuh atine : tuwuh welase (belas kasih).

Sesak dhadhane : mangkel/anyel (tidak enak hati).

Tadhah udan : lirangan gedhang sing dhuwur dhewe (mencolok).

Udan tangis : akeh sing padha nangisi (banyak yang menangis).

Walangati : simelang/kuwatir (khawatir).

Demikian contoh tembung entar, basa rinengga dalam bahasa Jawa yang wajib diketahui sebagai sarana untuk memperlancar komunikasi sehari-hari. Semoga bermanfaat, Lur!

Artikel ini ditulis oleh Santo, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(sip/sip)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads