Hari ini, Rabu (15/2/2023) bertemu dengan pasaran Pahing. Dalam penanggalan Jawa, hari ini juga bertepatan dengan 24 Rejeb 1956, berada di Tahun Ehe, Windu Sancaya dan Wuku Kuruwelut.
Weton (hari kelahiran) Rabu Pahing memiliki neptu 16. Pada umumnya, pemilik weton ini banyak keinginannya, kaya ilmu, bersikap hati-hati tak suka mencampuri urusan orang lain. Akan tetapi terkadang juga muncul sifatnya yang serakah.
Pangarasan pada weton ini adalah lakuning banyu. Tenang, selalu mengalir ke tempat yang rendah, karena tahu persis di mana akan mendapatkan rezekinya, memiliki perencanaan yang matang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan Pancasuda weton ini wasesa segara. Ini dapat dimaknai bahwa watak positifnya bagaikan lautan, yakni amot ujar ala becik alias jika dicaci tidak benci, jika disanjung tidak sombong. Selain itu sifat pemurah, pemaaf, berwibawa, berwawasan luas dan bertanggung jawab mendominasinya.
Wuku KuruwΓͺlut, lambang dewanya Bathara Wisnu, bersifat waspada sungguh-sungguh dalam bekerja, memakai cakra pertanda prajurit yang tangguh. Perintah atau perkataannya panas di depan, wataknya dermawan namun kurang ikhlas, agak pamer kekayaan, serta banyak keberuntungannya, tetapi ada dorongan ke arah negatif yang mengakibatkan berbudi rendah.
Pohonnya parijatha, keturunan dari orang yang baik, intuisinya tajam, tetapi selalu bersedih hatinya. Burungnya sepahan, bersifat serba baik yang dikerjakan, berbudi lembut, sedikit rezekinya. Bagaikan air bah, jika berbicara dapat menggagalkan kesepakatan dalam musyawarah.
Lambangnya kapas yang layu, wataknya sering mengalami sengsara. Kala ada di atas, selama 7 hari di wuku tersebut jangan memanjat atau beraktivitas ke atas.
Pada hari Rabu Pahing di wuku ini tidak baik untuk bepergian, maka waspadalah.
[Rubrik ini diasuh oleh Ki Totok Yasmiran, ahli penanggalan Jawa dari Museum Radyapustaka, Kota Solo. Tayang rutin tiap hari pukul 06.00 WIB]
(ahr/ams)