Kalender Jawa Kamis Wage 2 Februari 2023: Suka Disanjung

Penanggalan Jawa

Kalender Jawa Kamis Wage 2 Februari 2023: Suka Disanjung

Tim detikJateng - detikJateng
Kamis, 02 Feb 2023 06:00 WIB
Red mark on the calendar at January
Ilustrasi Kalender (Foto: Getty Images/iStockphoto/baona)
Solo - Hari ini, Kamis (2/2/2023) bertemu dengan pasaran Wage. Dalam penanggalan Jawa, hari ini juga bertepatan dengan 11 Rejeb 1956, berada di Tahun Ehe, Windu Sancaya, dan Wuku Julungpujut.

Weton (hari kelahiran) Kamis Wage memiliki neptu 12. Kepribadiannya tangguh, tetapi kadang-kadang agak rentan. Kerezekian cenderung lancar, tinggi cita-citanya, berlaku adil, santun perilakunya, hanya saja terkadang suka disanjung, suka pamer kekayaan atau kepandaiannya. Berhati keras dan mudah tersinggung serta pendendam.

Pangarasan weton ini adalah Aras Kembang, artinya gampang tampa sihing panggedhe 'mudah menerima asihnya atasan atau pimpinan'. Hal ini disebabkan oleh perasaannya yang halus sehingga mengundang simpati banyak orang atau memesona. Sedangkan Pancasuda weton ini adalah Tunggak Semi. Seperti pohon yang ditebang tetapi daunnya tumbuh lagi. Artinya, rezeki selalu lumintu atau ada terus. Penghasilan maupun pekerjaan biasanya selalu lancar.

Wuku Julungpujut, lambang dewanya Bathara Guritna, senang pada keramaian, baik tutur katanya, berpotensi punya kedudukan. Pohonnya rembuyut, tampan atau cantik parasnya tanpa aroma, namun selalu dicari atau dibutuhkan orang. Burungnya emprit jowan, tidak kaya tapi besar kemauannya. Gunungnya di depan, keras kemauannya, di mana pun harus mengatur atau memimpin. Bagaikan perahu di tengah lautan, ke sana-kemari dalam berusaha, karenanya tidak kekurangan rezeki.

Lambangnya sapi gumarang sedang turun, artinya terhormat. Aralnya diteluh. Kala ada di barat laut, selama tujuh hari pada wuku ini jangan ke arah tersebut untuk urusan yang sangat penting. Pada hari Kamis Wage di wuku ini yang tidak baik, karenanya jangan bepergian jauh pada hari ini karena akan berpotensi menemui kesulitan di perjalanan.

[Diasuh oleh Ki Totok Yasmiran, ahli penanggalan Jawa dari Museum Radyapustaka Solo]


(rih/rih)


Hide Ads