Sejarah Watu Tugu Semarang yang Masih Jadi Misteri

Sejarah Watu Tugu Semarang yang Masih Jadi Misteri

Tim detikJateng - detikJateng
Jumat, 28 Okt 2022 00:10 WIB
Candi Tugu di Kelurahan Tugurejo, Kecamatan Tugu, Kota Semarang, Jumat (26/8/2022).
Watu Tugu Semarang. Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikJateng
Semarang -

Sebuah tugu kuno setinggi sekitar 2,5 meter berdiri di Kelurahan Tugurejo, Kecamatan Tugu, Kota Semarang. Bangunan yang biasa disebut sebagai Watu Tugu oleh masyarakat sekitar itu telah menjadi salah satu bangunan cagar budaya di Semarang.

Tugu batu andesit kompak itu berdiri di atas umpak tatanan kosod balok batu andesit. Pada masing-masing sisi dinding umpak semen terdapat sebuah prasasti, dua prasasti berhuruf latin berbahasa Belanda, dua prasasti berhuruf Jawa berbahasa Jawa. Ada juga prasasti berupa tapak kaki di sekitar tugu.

Meski telah ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya, sejarah Watu Tugu itu masih menjadi misteri. Bukti sejarah maupun literatur mengenai Watu Tugu Semarang masih sangat minim.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahkan, beberapa prasasti yang berada di kompleks Watu Tugu Semarang itu juga tidak menceritakan sejarah mengenai bangunan kuno itu. Hal itu diungkap oleh Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jateng, Sukronedi kepada detikJateng, belum lama ini.

"Dari prasasti tersebut dapat menceritakan sebuah peristiwa sejarah. Prasasti pertama menyampaikan kabar bahwa bangunan ini didirikan oleh Dinas Purbakala pada tahun 1938. Prasasti berikutnya bisa diartikan bahwa bangunan ini didirikan oleh dinas purbakala dengan menggunakan biaya dari Pemerintah Desa Toegoeredjo," kata Sukronedi kepada detikJateng, beberapa waktu lalu.

ADVERTISEMENT

"Meninjau isi prasasti, umur tugu telah mencapai 78 tahun serta menceritakan sebuah peristiwa sejarah. Oleh karena itu tugu tersebut diduga merupakan struktur cagar budaya yang dilindungi oleh Undang-undang nomor 11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya," imbuhnya.

Senada, pemerhati sejarah Semarang, Rukardi mengatakan para arkeolog juga masih menduga-duga soal keberadaan tugu tersebut. Hal itu karena minimnya bukti sejarah maupun literatur.

"Kalau sumber sejarah sangat minim. Sependek pengetahuan saya, hanya Raffles yang memuat objek purbakala ini di bukunya History of Java. Itu pun hanya berupa gambar ilustrasi dan caption sangat singkat," jelas Rukardi lewat pesan singkat.

Sedangkan juru kunci kawasan tersebut, Sumarto meyakini bahwa Watu Tugu Semarang sudah ada jauh sebelum 1938. Dia beralasan, pada 1938 pemerintah saat itu hanya melakukan pemugaran.

Berdasar cerita yang dia peroleh secara turun temurun, Watu Tugu Semarang tersebut merupakan tapal batas antara Kerajaan Majapahit dengan Kerajaan Pajajaran.

"Pasukan Majapahit ada di daerah Ungaran dan Pajajaran ada di Kaliwungu. Kemudian disepakati dibuat batas Utara dan Selatan," ujar Sumarto.




(ahr/apl)


Hide Ads