Suasana santai, dan penuh gelak tawa sangat terasa ketika nongkrong bareng personel Pecas Ndahe. Band musik humor legendaris asal Solo itu digawangi oleh Nurul Ahmad (gitar), Yoik (gitar triple neck). Tomo (drum), Pendek (bass), Doel (cak/vokal/jokers), Makch (vokal/jokers), Toni (vokal), Widi Kocrit (jokers).
Pecas Ndahe akan merayakan ulang tahunnya yang ke-29. Acara tersebut akan dibalut dalam konser 'Pecas Ndahe 29 Thn, Nguri-uri Budoyo Humor' di Pendopo Taman Budaya Jawa Tengah (TBJT) Solo pada Rabu (26/10) mendatang.
Salah satu lokasi yang sering dijadikan tempat ngumpul personel Pecas Ndahe berkumpul berada di Pojok IJO Kopi & Pohong, di Desa Banaran, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo. Di sana, mereka membicarakan banyak hal seperti konsep panggung, dan materi yang akan dibawakan.
Obrolan serius itu selalu disertai celetukan-celetukan dari para personelnya, sehingga suasana sangat cair dan penuh gelak tawa. Minuman hangat seperti teh dan kopi, serta ubi goreng menemani obrolan mereka untuk menyiapkan konser HUT ke-29.
"Kopimu pait ra mas? Yen pait koyo uripmu. Ojo spaneng-spaneng (Kopimu pahit tidak mas? Kalau pahit seperti hidupmu. Jangan serius-serius)," celetuk salah satu Personel Pecas Ndahe, Doel, saat wawancara dengan detikJateng, Minggu (16/10/2022).
Suasana yang hampir sama juga terasa saat Pecas Ndahe latihan di Fast studio music Banaran. Karena materi lagu yang mereka bawakan bergenre humor, diskusi mereka selalu diiringi gelak tawa.
Saat itu mereka tengah menggabungkan beberapa lagu menjadi satu kompilasi lagu. Lagu tersebut diulang berkali-kali, untuk mendapatkan transisi yang pas.
Gitaris Pecas Ndahe, Nurul Ahmad mengatakan, untuk membuat sebuah lagu humor, membutuhkan jam terbang tinggi. Agar transisi lagu halus, dan bisa diterima oleh penonton, sehingga menimbulkan gelak tawa.
"Tergantung jam terbang membuat musik humor. Skill bermusik bagus, tapi belum tentu bisa buat musik humor. Teori set-up, bit, dan punchline seperti stand up comedy pasti ada. Tapi perpindahan lagu yang halus juga mempengaruhi," ujarnya.
Oleh karena itu, band musik humor personelnya banyak yang sudah berumur, karena tingkat kesulitannya dalam membawakan materi lagu.
Dia berharap, dengan usai Pecas Ndahe yang ke-29 tahun ini, mereka bisa semakin solid, kompak, banyak rejeki, dan selalu langgeng. "Yang kita harapkan adalah kelanggengan. Karena tak banyak band yang bisa bertahan selama ini," kata dia.
Simak asal-usul nama Pecas Ndahe di halaman berikutnya...
Simak Video "Video: Kecelakaan Karambol di Tol Gayamsari Semarang, 8 Orang Terluka"
(aku/aku)