Hari ini, Senin (12/9/2022) bertemu dengan pasaran Legi. Dalam penanggalan Jawa, hari ini juga bertepatan dengan 15 Sapar 1956, berada di Tahun Ehe, Windu Sancaya dan Wuku Bala.
Weton (hari kelahiran) Senin Legi neptu 9. Pemilik weton ini umumnya ramah, sopan dan lemah lembut. Namun terkadang juga muncul sifat kerasnya, sesekali mudah marah, senang mencampuri yang bukan urusannya dan senang mengetahui rahasia orang lain.
Pangarasan pada weton ini adalah Lakuning Angin. Perwatakannya peduli terhadap segala kondisi, pandai mengambil hati orang tetapi menakutkan jika sedang marah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun Pancasuda, Tunggak Semi. Seperti pohon yang ditebang tetapi daunnya tumbuh lagi. Artinya, rezeki selalu lumintu atau ada terus. Penghasilan maupun pekerjaan biasnnya selalu lancar.
Wuku Bala, lambang dewanya Bathari Durga, senang membuat onar. Siapa saja yang mendengarkan merasa ketakutan, berwatak jahil, senang memprovokasi, tidak ada orang yang ditakuti, semakin kuat dorongan ke arah negatif.
Lambang pohonnya cemara, cenderung banyak bicara, pandai berkilah, bicaranya enak didengar dan dipercaya. Lambang burungnya Ayam hutan, menjadi piaraan atau kesukaan pembesar, berwibawa, banyak yang suka serta bertekad mantap tak mudah goyah.
Gedhongnya di depan, memperlihatkan kekayaannya. Digambarkan bagai hujan tidak pada musimnya. Artinya sulit ditebak atau dimengerti kemauannya. Jika salah dalam meniti karier dan pekerjaan, malah berujung sengsara. Dilambangkan bagaikan pendeta angluh, artinya berbahaya jika ketahuan rahasianya.
Kala ada di Barat Laut, selama tujuh hari di wuku tersebut jangan pergi jauh ke arah tersebut.
Pada hari Senin Legi di wuku ini adalah hari yang membawa keselamatan, silakan bepergian karena keuntungan akan mudah didapatkan.
[Diasuh oleh Ki Totok Yasmiran, ahli penanggalan Jawa dari Museum Radya Pustaka Solo.
Bagi pembaca yang ingin berkonsultasi mengenai weton, hari baik dan semacamnya bisa mengirim email melalui: infojateng@detik.com]
(ahr/aku)