Hari ini, Selasa (5/7/2022) bertemu dengan pasaran Pahing. Dalam penanggalan Jawa, hari ini juga bertepatan dengan 5 Besar 1955, berada di Tahun Alip, Windu Sancaya dan Wuku Julungpujud.
Weton (hari kelahiran) Selasa Pahing memiliki neptu 12. Kecenderungan umumnya boros, hatinya agak lemah, tapi jika sudah marah sulit dikendalikan dan menyesalnya belakangan. Murah hati serta suka menolong orang yang disenangi. Banyak rezeki, tapi agak tamak.
Pangarasan pada weton ini adalah Aras Kembang, artinya gampang tampa sihing panggedhe "mudah menerima asihnya atasan atau pimpinan".
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal ini disebabkan oleh perasaannya yang halus sehingga mengundang simpati banyak orang terlebih memesona terhadap lawan jenisnya. Adapun Pancasuda, Satriya Wirang. Luhur budinya tetapi sering mendapat malu atau dipermalukan orang sehingga kurang berwibawa.
Wuku Julungpujud, lambang dewanya Bathara Guritna, senang pada keramaian, baik tutur katanya, berpotensi punya kedudukan. Pohonnya rembuyut, tampan atau cantik parasnya tanpa aroma, namun selalu dicari atau dibutuhkan orang. Burungnya emprit jowan, tidak kaya tapi besar kemauannya. Gunungnya di depan, keras kemauannya, di manapun harus mengatur atau memimpin.
Bagaikan perahu di tengah lautan, ke sana-kemari dalam berusaha, karenanya tidak kekurangan rizki. Lambangnya sapi gumarang sedang turun, artinya terhormat. Aralnya diteluh. Kala ada di Barat Laut, selama 7 hari pada wuku ini jangan ke arah tersebut untuk urusan yang sangat penting.
Pada hari Selasa Pahing di wuku ini hari yang baik, jika bepergian akan mendapat rezeki, karena berpotensi rezeki mudah datang.
Oleh: Ki Totok Yasmiran, ahli penanggalan Jawa dari Museum Radya Pustaka Solo
(sip/sip)