Uang ganti rugi (UGR) terdampak proyek tol biasanya bernilai ratusan juta rupiah bahkan hingga mencapai miliaran rupiah. Nilai tersebut tentunya untuk lahan terdampak tol dengan luasanya yang besar. Tetapi, bagaimana jadinya jika lahan yang terkenal tol hanya memiliki luas 21 meter persegi saja.
Itulah yang dialami oleh Ansori (46) petani asal Candiretno, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang. Lahan milik Ansori yang terdampok tol Jogja-Bawen hanya 21 meter persegi saja.
Lahan milik Ansori yang terdampak tol Jogja-Bawen itu berupa sawah. Dengan luasan tersebut, tentunya nominal UGR yang diterimanya pun tidaklah besar. Ansori pun mengaku tidak menyangka jika sawah miliknya akan terkena tol. Mengingat, lahan tersebut juga berlokasi di dekat jurang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kira-kira 2 tahunan ya (menunggu proses pencairan UGR). Prosesnya lancar dan gampang. Yang kena sabin (sawah). Tidak menyangka (terkena tol) karena sini jurang sini jurang," terang Ansori saat ditemui di Candiretno, Selasa (11/11/2025).
"Ini kepotong (tanahnya), tapi sisi kiri dan kanan sendiri. Pengajuannya di bawah 100 meter. Totalnya (kena) 1.000-an meter, terus proses sendiri-sendiri," sambung Ansori.
UGR yang diterima Ansori untuk sawahnya ini merupakan kali keduanya. Saat tahap pertama, tanah Ansori yang terkena sekitar 1.000-an meter persegi dengan nilai UGR sekitar Rp 1 miliar. Sedangkan untuk tahap kedua ini tanah miliknya yang terkena proyek hanya seluas 21 meter persegi dan mendapat UGR Rp 21,7 juta.
"Ini tahap kedua. Dulu 1.000-an lebih, (UGR) Rp 1 miliar lebih. Ini sedikit (UGR Rp 21,7 juta), buat usaha jagung," tutur Ansori.
"Kalau (UGR) yang dulu buat beli (tanah) 600-an meter, Rp 250 juta. Masih sisa (dibagi) sama adik. Alhamdulillah proses lancar," imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pengadaan Tanah Jalan Tol Jogja-Bawen, Muhammad Fajri Nukman, menyampaikan pembayaran UGR untuk tol Jogja-Bawen hari ini ada 49 bidang yang berada tiga desa yaitu Candiretno, Glagahombo, dan Tampingan.
"Untuk pembayaran hari ini senilai Rp 38,3 miliar," kata Fajri.
Fajri melanjutkan, progres pengadaan tanah tol Jogja-Bawen secara total saat ini sudah di angka 67,56 persen.
"Kami sudah merealisasikan 10.336 bidang. Untuk progres per seksinya, seksi 1 ada 98,73 persen, seksi 2 ada 93,11 persen, seksi 3 ada 82,72 persen, seksi 4 ada 60,67 persen, seksi 5 ada 19,04 persen dan seksi 6 ada 96,52 persen," beber Fajri.
"Untuk progres yang perlu kami kejar ada di seksi 5. Seksi 5 ini kurang lebih ada 21 desa terdiri 7 desa di Magelang dan 14 di Kabupaten Semarang. Untuk 7 desa di Magelang, 5 desanya sudah musyawarah semua, yang untuk 2 desa yaitu Losari sama Kalipucang masih menunggu," sambungnya.
Kemudian untuk 14 desa di Kabupaten Semarang, kata Fajri, mayoritas sudah musyawarah dan masih dalam proses percepatan pemberkasan.
Simak Video "Video Terpopuler Sepekan: Soeharto Pahlawan-Aksi Cium Gus Elham Tuai Kecaman"
[Gambas:Video 20detik]
(apl/apl)











































