Bank Mandiri resmi membuka Livin' Fest 2025. Kegiatan yang digelar 13-16 November itu jadi ajang kreatif yang satukan pelaku UMKM, industri kreatif, dan layanan finansial digital dalam satu ruang kolaborasi.
Livin' Fest 2025 digelar di Muladi Dome, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang. Festival itu mengusung tema 'Sinergi Majukan Negeri'.
Direktur Corporate Banking PT Bank Mandiri, Mochamad Rizaldi mengatakan, tema itu sejalan dengan Bank Mandiri yang ingin memberi makna lebih besar bagi masyarakat dan memperkuat sinergi untuk kemajuan negeri di usianya yang ke-27 ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebuah perjalanan panjang yang kami tempuh bersama masyarakat Indonesia. Penuh dengan kebahagiaan, pembelajaran dan pencapaian," kata Rizaldi di Muladi Dome, Kamis (13/11/2025).
Festival tersebut diikuti kurang lebih 210 tentan mulai dari kuliner, fashion, kriya, otomotif, produk kecantikan, hingga gaya hidup.
"Tidak ketinggalan juga nanti akan ada talk show dengan interaktif dengan narasumber dari berbagai bidang kreatif, aktivitas, kemudian juga ada live fashion sport dan live fashion musik," tuturnya.
Ia mengungkapkan, Livin' by Mandiri, kini telah digunakan oleh 35,1 juta pengguna dan tumbuh 27 persen secara tahunan per September 2025. Nilai transaksinya dicatat telah mencapai Rp 3,2triliun.
"Ini sebuah bukti nyata kepercayaan masyarakat terhadap layanan digital pemerintah mandiri yang semakin andal dan intuitif," tuturnya.
Regional CEO Bank Mandiri Region VII/Jawa 2, Iwan Tri Imawan menambahkan, perayaan ini juga menggandeng sejumlah event kreatif nasional seperti Inacraft, Jakarta Coffee Week, OMO Market, Energy of Indonesia, dan Slayground Market, yang menjadikannya lebih segar dan relevan dengan gaya hidup masyarakat urban.
"Kami Bank Mandiri kan sebagai penggerak ekonomi, maka kami berkolaborasi tidak cuma dengan nasabah, tapi juga dengan UMKM, dengan instansi, dengan beberapa stakeholder, dengan tujuan menggerakkan perekonomian di daerah masing-masing," tuturnya.
"Yang istimewa, UMKM yang terlibat tidak hanya yang bersifat nasional, tapi juga kita melibatkan UMKM di Jawa Tengah-DIY. Hampir mungkin ada 40-50 persen keterlibatan UMKM di daerah," sambungnya.
Tak hanya itu, masyarakat juga dapat mengakses berbagai layanan publik mulai dari pembuatan paspor, SIM, layanan pendidikan hingga kesehatan dengan adanya cek kesehatan gratis dari RSUP Dr Kariadi.
"Ayo datang ke festival ini karena terbuka untuk umum. Memang khususnya ada nasabah Bank Mandiri. Tapi kalau belum jadi nasabah pun bisa datang ke sini dengan menjadi nasabah Bank Mandiri, itu mudah," ujarnya.
"Karena dengan menjadi nasabah Bank Mandiri benefitnya banyak, hari ini sampai tanggal 16 ada fasilitas KPR yang murah sekali bunganya 1,27 persen. Lalu di sisi kendaraan, ada cashback yang cukup besar. Bunga pun juga lebih murah," lanjutnya.
Ia menargetkan ada 10 ribu kunjungan selama empat hari ini dengan nilai transaksi total Rp 10 miliar. Iwan berharap, para UMKM yang terlibat bisa naik kelas.
"Kalau sudah naik kelas tentunya lebih akuntabel. Jadi harapan kami UMKM yang di Jawa Tengah-DIY bisa naik kelas sehingga dikenal secara nasional, syukur-syukur secara internasional," harapnya.
Wakil Wali Kota Semarang, Iswar Aminuddin yang turut hadir menyampaikan apresiasinya kepada Bank Mandiri. Ia berharap kegiatan itu bisa mengantarkan muda-mudi dan para pelaku usaha lebih dikenal hingga ke skala nasional.
"Kita berharap aksesibilitas konektivitas yang terbangun akan lebih mempermudah Semarang sebagai kota jujugan yang siap untuk menerima semua bentuk kegiatan," tuturnya.
Sementara salah satu pelaku usaha asal Kota Pekalongan, Iis (55), mengaku sangat terbantu dengan adanya Livin' Fest yang menyediakan tenan gratis bagi para pelaku usaha. Ia sendiri menjual batik asli Pekalongan.
"Event-nya sangat bagus, membantu kita para UMKM bisa berkembang dan dikenal semakin banyak lagi pelanggan. Apalagi gratis, tidak ada biaya sewa. Semoga setiap tahunnya tetap terus ada," tuturnya kepada detikJateng.
Sebelumnya, ia pun telah lolos kurasi dari Bank Mandiri, yakni produk yang dijual harus merupakan produk buatan sendiri.
"Harapannya konsumen semakin banyak, bisa dapat pelanggan-pelanggan atau buyer yang besar. Biar brand saya bisa dikenal lebih banyak orang," harapnya.
(anl/ega)










































