Jalan Pantura Kaligawe, Kecamatan Genuk, Kota Semarang, rusak usai diterjang banjir. Berikut sederet langkah perbaikannya menurut Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jateng-DIY.
Kepala BBPJN Jateng-DIY Iqbal Tamher membenarkan bahwa usai banjir 11 hari sejak akhir Oktober hingga awal November, sebagian Jalan Pantura Semarang-Demak mengalami kerusakan.
"Pasca banjir surut, terdapat kerusakan jalan yang berada di Kaligawe yaitu Jalan Nasional di depan Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) hingga depan Terminal Terboyo," kata Iqbal dalam keterangan tertulis yang diterima detikJateng, Senin (10/11/2025).
Guna memastikan masyarakat bisa tetap berkendara dengan lancar, BBPJN Jateng-DIY melakukan beberapa penanganan sementara.
"Yaitu meratakan permukaan jalan menggunakan cold milling machine, penambalan jalan berlubang, dan pembersihan jalan menggunakan road sweeper," tuturnya.
BBPJN Jateng-DIY juga menyiapkan penanganan permanen dengan melakukan peninggian jalan di jalan nasional yang kerap dilewati truk tersebut.
"Terkait peninggian jalan, akan dilakukan peninggian sampai dengan 1 meter, sepanjang 1,15km mulai dari KM 3+550 sampai dengan 4+600, dan pemancangan sheet pile untuk menghalangi air masuk ke badan jalan," urainya.
"Pekerjaan ini dibiayai melalui skema SBSN (Surat Berharga Syariah Negara) yang saat ini sedang dalam proses lelang dan ditargetkan terkontrak di bulan Desember 2025," sambung Iqbal.
Saat ditanya terkait mitigasi banjir yang kerap menjadi bencana tahunan di wilayah tersebut, Iqbal menyebut BBPJN Jateng-DIY sudah membuat sodetan sebagai salah sayu upaya mitigasi.
"Sebelumnya kami sudah membuat sodetan di samping Unissula sepanjang 227 meter, lebar 2 meter, dan dengan kedalaman 1,5 meter sebagai penanganan darurat untuk mengatasi genangan di jalan nasional Kaligawe," tuturnya.
"Air dipompa masuk ke sodetan tersebut, lalu dialirkan secara gravitasi ke kolam retensi Unissula, lalu diteruskan ke Kolam Retensi Terboyo," tambahnya.
Iqbal mengatakan, sodetan hasil kolaborasi BBPJN Jateng-DIY dengan Unissula itu sudah difungsikan sejak Minggu (2/11/2025). Sebagai langkah memitigasi banjir, BBPJN Jateng-DIY akan membuat sodetan Unissula tersebut menjadi permanen.
"Agar permanen yaitu dengan memperlebar menjadi 4 meter dengan kedalaman 2,5 meter. Sementara itu di Jalan Nasional Sayung juga akan dibangun sodetan di sisi selatan jalan sepanjang 170 meter dan rumah pompa yang terdiri dari 2 pompa masing-masing berkapasitas 500 liter per detik," tuturnya.
BBPJN Jateng-DIY juga menyebut pembangunan jalan tol Semarang-Demak bisa sebagai solusi jangka panjang.
"Saat ini kami juga sedang melaksanakan pembangunan jalan tol Semarang-Demak Seksi 1 atau Kaligawe-Sayung, yang total panjangnya 10,64 km," kata Iqbal.
"Tol ini merupakan salah satu solusi jangka panjang dalam mengatasi banjir rob dan banjir kawasan di utara Semarang dan Demak," lanjutnya.
Pembangunan tol terdiri dari 3 paket pekerjaan. Paket 1A berupa elevated freeway dengan progres konstruksi mencapai 76,44 persen, paket 1B berupa jalan utama sekaligus tanggul laut dengan progres konstruksi 54,29 persen, paket 1C meliputi kolam retensi terboyo dan Sriwulan yang dilengkapi rumah pompa dengan progres konstruksi 40,86 persen.
"Di Paket 1C, kami melakukan pelebaran temporary channel Terboyo yang semula memiliki lebar 25 meter sekarang ditingkatkan menjadi 40 meter, sehingga kapasitas aliran air naik hingga 34.000 liter per detik," urainya.
"Serta dilakukan penambahan mobile pump secara bertahap di lokasi temporary channel sampai dengan total kapasitas 5000 liter per detik untuk mengantisipasi potensi curah hujan yang lebih tinggi," sambungnya.
Guna mengurangi hambatan aliran air ke laut, jalan kerja di hilir kolam retensi terboyo dibongkar dan ada penggantian jalan kerja menggunakan jembatan bailey serta pipa baja bergelombang untuk mengurangi hambatan aliran air ke laut.
"Untuk mencegah kerusakan jalan berulang, upaya pengendalian banjir rob dan banjir kawasan akan terus diperkuat melalui sinergi berbagai infrastruktur pengendali air," ucapnya.
"Seperti pembangunan tanggul laut, kolam retensi, rumah pompa, pintu air, dan sistem drainase regional, sehingga fungsi jalan dapat terjaga lebih baik dan tidak lagi terdampak genangan," pungkasnya.
Simak Video "Video: Kecelakaan Karambol di Tol Gayamsari Semarang, 8 Orang Terluka"
(dil/ahr)