Menteri Komdigi Cek Panen Melon Hidroponik dengan IoT di Sragen

Menteri Komdigi Cek Panen Melon Hidroponik dengan IoT di Sragen

Tara Wahyu NV - detikJateng
Rabu, 05 Nov 2025 14:15 WIB
Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, meninjau hasil panen melon dengan sistem IoT di Tanon, Sragen, Rabu (5/11/2025).
Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, meninjau hasil panen melon dengan sistem IoT di Tanon, Sragen, Rabu (5/11/2025). Foto: Tara Wahyu NV/detikJateng
Sragen -

Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Meutya Hafid meninjau lahan yang memanfaatkan Internet of Things ((IoT) di Desa Padas, Tanon, Sragen. Di Desa Padas, Meutya meninjau lahan hidroponik buah melon.

Meutya bersama Bupati Sragen Sigit Pamungkas dan rombongan mengunjungi lahan hidroponik milik Bisma Rizki Ramadan yang memanfaatkan IoT untuk budi daya.

Meutya juga mencicipi hasil dari budi daya yang menggunakan IoT Smart Farming. Menurutnya, teknologi tersebut menghasilkan buah yang lebih manis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tadi setelah berbincang dengan para petani, setelah menggunakan alat ini, yaitu potensi dan kecerdasan teknologi secara sederhana ini sudah mampu mengurangi pemakaian pupuk sekitar 40 sampai 50% dengan produktivitas yang juga meningkat, emisi karbon yang lebih rendah," kata Meutya di Sidoharjo, Sragen, Rabu (5/11/2025).

Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, meninjau hasil panen melon dengan sistem IoT di Tanon, Sragen, Rabu (5/11/2025).Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, meninjau hasil panen melon dengan sistem IoT di Tanon, Sragen, Rabu (5/11/2025). Foto: Tara Wahyu NV/detikJateng

Meutya mengatakan penggunaan teknologi tidak hanya di kota-kota besar, tapi juga di persawahan dan ladang.

ADVERTISEMENT

"Tadi kalau kita coba melonnya, itu dampaknya kalau terhadap melon bukan hanya di produktivitas, tapi rasa yang lebih manis. Karena penyiramannya, pupuk, dan informasi mengenai cuaca, kondisi tanah, dan sebagainya itu sudah terotomatisasi," ungkapnya.

Pihaknya memastikan akan terus mengawal penggunaan IoT hingga para petani bisa mandiri. Di sisi lain, ia menyebut digitalisasi pada sektor pertanian mendukung program swasembada pangan Presiden Prabowo Subianto.

"Pada prinsipnya, sekali lagi ini untuk mendukung produktivitas, target Bapak Presiden bahwa kita swasembada pangan bisa tercapai dan juga kualitasnya lebih baik," pungkasnya.

Sementara itu, petani Bisma Rizki Ramadhan bilang banyak keuntungan dari sistem IoT yang ia gunakan. Ia menyebut salah satunya yakni penyiraman sudah otomatis terkontrol dalam satu aplikasi.

"Sistem IoT, sistemnya penyiramannya sudah otomatis terkontrol dalam satu aplikasi. Ya bisa memengaruhi kualitas dari buahnya," ungkapnya.

Bisma juga menyebut sistem itu memengaruhi pupuk yang digunakan.

"Ya, dibilang kualitas juga bisa terpengaruh, pupuk juga bisa. Racikan ini juga racikan baru. Dulunya beli jadi ini baru dicoba kemanisan," bebernya.

"Penyiraman dan peracikan pupuk sudah otomatis. Bisa bekerja sendiri melalui aplikasi, Bisa nyedot sendiri," sambung dia.

Dengan adanya sistem tersebut, Bisma menyebut bisa lebih menghemat tenaga dan waktu.

"Efisiensi tenaga dan waktu. Yang biasanya dilakukan sendiri bisa melalui aplikasi," pungkasnya.




(dil/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads