Purbaya soal Gejolak Ekonomi Global: Nasib Kita di Tangan Sendiri

Nasional

Purbaya soal Gejolak Ekonomi Global: Nasib Kita di Tangan Sendiri

Shafira Cendra Arini - detikJateng
Senin, 03 Nov 2025 13:14 WIB
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa. Foto: Anisa Indraini/detikcom
Solo -

Menurut Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, gejolak perekonomian global tidak berdampak signifikan terhadap perekonomian Indonesia. Sebab, ekonomi global beserta ekspornya hanya berpengaruh sekitar 20% terhadap ekonomi RI.

Dilansir detikFinance, Purbaya mengatakan masyarakat dibayangi rasa takut akan kehancuran ekonomi di tengah tensi global yang terjadi saat ini. Padahal, selama 25 tahun dirinya menjadi ekonom, kondisi ketidakpastian dunia selalu ada.

"Akhirnya saya simpulkan bahwa ini selalu terjadi. Jadi yang paling bagus bagi kita adalah menentukan kebijakan dalam negeri yang baik, sehingga walaupun global gonjang-ganjing kita nggak peduli," kata Purbaya, dalam Rapat Kerja (Raker) Komite IV DPD RI di Senayan, Jakarta, Senin (3/11/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Purbaya menjelaskan, kekuatan domestik Indonesia pengaruhnya setara dengan 80%-90% terhadap ekonomi RI, sedangkan untuk global beserta ekspornya hanya sekitar 20%.

"Kita masih 80% menguasai arah ekonomi kita. Jadi saya selalu bilang, nasib kita di tangan kita sendiri. Kalau kita susah, salah kita sendiri karena 80% di tangan kita," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Menurut Purbaya, ekonomi global saat ini dalam kondisi yang tidak terlalu buruk. World Bank memproyeksikan ekonomi global masih akan bergerak pada renggang 2,3%-2,4%. Likuiditas pasar global juga dalam kondisi lebih longgar.

Dia kemudian menyinggung tentang kondisi ekonomi Amerika Serikat (AS) dan China yang beberapa waktu ke belakang menjadi sorotan.

Misalnya AS, yang ekonominya sempat disebut-sebut akan hancur, dengan suku bunga tinggi dan utang. Meski demikian, AS masih punya ruang yang sangat besar untuk mendorong perekonomiannya, salah satunya melalui penurunan suku bunga oleh The Fed.

Di sisi lain, sejumlah pihak sempat menyoroti tentang ancaman kehancuran China. Menurut Purbaya, China sebagai negara komunis cukup pandai menjaga ekonominya.

"Saya termasuk yang tidak percaya China akan jatuh dalam waktu dekat. Bahkan, kemarin ketika gonjang-ganjing mereka injek lagi ke sistem perekonomian ratusan miliar dolar. Jadi kelihatannya mereka masih akan bagus," ujar Purbaya.

"Walaupun ada perang Rusia, perang segala macam, ketika globalnya masih ada dan mendorong perekonomian, harusnya kita nggak usah takut. Kalau kita lihat sampai sekarang harusnya global tidak memperburuk prospek ekonomi kita," imbuh dia.




(dil/aku)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads