Menteri Koordinator (Menko) bidang pangan, Zulkifli Hasan dan Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, meninjau Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) Desa Sumbung, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali. KDMP Sumbung ini menjadi pilot project di Boyolali dan akan turut di-launching oleh Presiden Prabowo secara serentak di Klaten.
Dalam peninjauannya tersebut, Zulkifli Hasan dan Gubernur sempat berdialog dengan masyarakat. Dalam kesempatan itu, Zulhas mengatakan bahwa KDMP nantinya akan dibina oleh pemerintah hingga bisa jalan.
"Di pusat ketua Satgasnya saya. Di provinsi ketua satgas Pak Gubernur dan seluruh aparaturnya. Di Kabupaten Pak Bupati. Memang sekarang SK-nya setahun, tapi nanti saya minta Presiden diperpanjang 3 tahun. Biar nanti koperasi (KDMP) dibina dulu. Sampai maju, sampai jalan. Sudah jalan, sudah bisa berlari, baru dilepas," kata Zulhas dalam dialog dengan masyarakat saat meninjau KDMP Desa Sumbung, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali bersama Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi, Sabtu (19/7/2025) sore.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikemukakan Zulhas, melalui Koperasi Desa Merah Putih ini, pemerintah ingin memberdayakan ekonomi di tingkat desa. Diharapkan nanti di setiap desa/kelurahan berdiri pusat-pusat pengembangan ekonomi.
"Di situ nanti akan lahir entrepreneur-enterpreneur, kita harapkan begitu. Sesuai dengan cita-cita Indonesia merdeka bahwa ekonomi kita itu kebersamaan, gotong-royong. Kalau ekonomi pasar, sing sugih lak cuma kui-kui, muter-muter to?," ucap dia.
Sehingga Presiden Prabowo mendirikan koperasi desa merah putih. Untuk di kota koperasi kelurahan.
Menurut Zulhas, bidang usaha KDMP juga sudah ditentukan yang menguntungkan. Sehingga koperasi tersebut tetap bisa jalan. Seperti pangkalan LPG, penyaluran pupuk bersubsidi, melayani pembayaran listrik hingga agen Brilink.
"Karena kalau bagi-bagi duit, habis. Dulu-dulu kan koperasi bagi duit. Kasih uang simpan pinjam. Pinjam enggak balik, terus tutup. Lah ini dikasih usahanya. Usahanya apa? Pangkalan LPG masih untung. Pupuk subsidi masih untung. Bisa bayar listrik nanti di situ. Bayar apapun bisa di situ karena ada Briling. Dapat komisi. Bayar listrik kalau di situ (komisinya) Rp 1.000," jelasnya.
Selain itu, nantinya juga kerja sama denga Kantor Pos. Penyaluran bantuan pemerintah dari kantor pos ke Koperasi Desa. Kemudian koperasi desa yang mengantarkan ke rumah-rumah penerima.
"Jadi anak muda kita punya kerjaan," imbuhnya.
"Pendek kata koperasi itulah diharapkan bisa interaksi antar pemerintah dan masyarakatnya. Nah, koperasi juga nanti bisa interaksi, gotong-royong, kebersamaan termasuk nanti koperasi itu menjadi infrastrukturnya pemerintah. Pak Gubernur bagi sembako, belinya di koperasi," sambung Zulhas.
Program makan bergizi gratis, lanjut dia, nantinya jika sudah jalan, belanjanya juga diharapkan di koperasi desa. Nanti jika pemerintah menggelar operasi pasar sembako, belinya juga di koperasi.
Modal KDMP ini, menurut Zulhas, plafonnya Rp 3 miliar. Setelah usaha Kopdes itu ada, baru uangnya diberikan melalui plafon pinjaman.
"Nggak semua diambil. Butuh Rp100 juta baru diambil. Butuh Rp 50 baru diambil. Nggak diambil uangnya dibagi-bagi nggak. Itu zaman dulu, uangnya dibagi-bagi terus tutup," tandasnya.
Sementara itu Bupati Boyolali, Agus Irawan, ditemui usai acara mengatakan, diseluruh desa di Boyolali, koperasi desa merah putih sudah terbentuk semua. Namun yang sudah siap jalan baru di Desa Sumbung ini.
"Kalau di Kabupaten Boyolali ya baru di Desa ini (Sumbung), karena memang ini projectnya. (Pilot project kopdes merah putih) Di Boyolali memang ada di desa ini. Tapi lainnya prinsip sudah terbentuk. Semua sudah ready, tinggal menunggu arahan dari pusat seperti apa," kata Agus Irawan.
(afn/afn)