Geger Ribuan Orang Diduga Sengaja Tak Bayar Pinjol, Ini Biangnya

Nasional

Geger Ribuan Orang Diduga Sengaja Tak Bayar Pinjol, Ini Biangnya

Ignacio Geordi Oswaldo - detikJateng
Senin, 16 Jun 2025 13:29 WIB
Ilustrasi pinjol
Ilustrasi pinjol. Foto: Ilustrasi: Luthfy Syahban
Solo -

Ribuan orang diduga sengaja mengikuti tren gagal bayar utang fintech peer-to-peer lending atau pinjaman online (pinjol). Fenomena ini diduga karena ada pihak tertentu yang mendorong masyarakat agar tidak membayar pinjaman tersebut.

Dilansir detikFinance, Ketua Asosiasi Fintech Pendanaan (AFPI) Entjik S Djafar mengatakan ada kelompok-kelompok tertentu yang secara sengaja mendorong masyarakat untuk tidak membayar utang pinjol di media sosial, termasuk bagaimana cara menghindari pembayaran pinjaman tersebut.

"Jadi ada kelompok gagal bayar itu ada di Youtube, Instagram, Facebook, dan lain-lain di sosial media. Bahkan di TikTok juga ada. Nah, ini sangat mengganggu kita dan sangat merugikan tentunya, merugikan industri kami," kata Entjik kepada detikcom, Senin (16/6/2025), dikutip dari detikFinance.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Entjik menyebut dorongan untuk tidak membayar utang ke perusahaan pemberi pinjaman atau pinjol dari kelompok-kelompok ini ternyata cukup banyak diikuti masyarakat.

"Ada, akhirnya banyak. Bukan ada lagi, banyak. Karena kalau kita lihat di Facebook, member mereka itu ribuan, bahkan ratusan ribuan yang menjadi member di sosial media itu, baik Instagram maupun Facebook dan beberapa sosial media yang lain. Jadi ada beberapa," ungkap dia.

ADVERTISEMENT

Menurut Entjik, dorongan ini tidak hanya membuat sejumlah oknum sengaja untuk melakukan pinjaman online kemudian tak dibayarkan, tapi juga membuat orang yang sudah memiliki utang ikut sengaja melakukan gagal bayar.

"Yang lebih banyak lagi sebenarnya bukan sengaja pinjam. Memang sudah pinjam, tetapi sengaja tidak mau bayar," ucap dia.

Entjik menambahkan, kondisi masyarakat yang sengaja untuk tidak membayangkan utang mereka itu semakin terlihat saat pemberi pinjaman melakukan penagihan. Sebab tak sedikit di antara para peminjam dana online ini yang mengikuti cara-cara menghindari pembayaran sesuai ajakan kelompok-kelompok tersebut dari media sosial.

"Memang kelihatannya waktu kita tagih, apa yang ajakan dari mereka (kelompok gagal bayar) itu mereka (peminjam) lakukan. Yaitu salah satunya ganti nomor, nomor yang nggak aktif. Menghindar, kalau ditelepon langsung di-block. Itu kan salah satu ajakan dari mereka," kata Entjik.




(dil/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads